Monday To Sunday, Suguhkan Batik dengan Detail Paling Kekinian

Reporter : Rizki Astuti
Minggu, 22 Oktober 2017 15:30
Monday To Sunday, Suguhkan Batik dengan Detail Paling Kekinian
Brand lokal yang selalu menghadirkan koleksi chic ini mengolah batik dengan cara sangat kekinian.

Dream - Koleksi Spring/Summer 2018 dari brand 'Monday to Sunday' mencuri perhatian penikmat mode di gelaran Jakarta Fashion Week. Setelah 9 tahun berkarya, dua desainer

Brand lokal garapan Mellyun Xing dan Dita Addlecoat ini terlihat makin matang di tahun ke delapa. Dalam gelaran JFW 2018 hari pertama, keduanya mengjadirkn 16 articles baru bertemakan 'Rumahku'.

Kolaborasi kain-kain batik menjadi pembeda dari koleksi Monday to Sunday yang selalu playful. Diceritakan Melly, jika mereka mendapatkan inspirasi setelah mempelajari eco fashion di Australia.

Monday to Sunday

" Jadi memberikan aku banyak pengetahuan lebih tentang eco fashion. Ternyata fashion di dunia ini menghasilkan limbah tapi dengan ini bisa lebih baik," ujarnya saat berbincang dengan Dream, di Jakarta Fashion Week 2018, Jakarta Selatan, Sabtu 21 Oktober 2017.

Dua desainer muda tersebut cukup kreatif dalam mengolaborasikan batik menjadi lebih chic. Salah satunya dengan menempelkan kain batik ke dalam gambar-gambar rumah Indonesia, seperti rumah Gadang dan rumah Papua.

Selain ingin menyuguhkan fashion yang ramah lingkungan, mereka juga ingin melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara yang unik.

Monday to Sunday

Didukung dengan pemilihan wana yang menarik seperti indigo dan pastel, seperti kuning, biru muda, beigi. Namun, tetap mempertahankan siganture style dengan menonjolkan perpaduan warna monokrom.

Diakui keduanya jika dalam proses pengerjaanya, Monday to Sunday juga bekerja sama dengan para perajin batik di Sleman, Yogyakarta. Dibutuhkan waktu hingga kurang lebih sebulan, untuk mempelajari batik yang akan mereka pakai.

" Untuk kesulitan lebih ke proses ya, karena kain harus di tulis batiknya. Jadi lebih ke weater sih panas atau hujan itu mempengaruhi warna," tutur Melly mengakhiri.

 

Beri Komentar