Muslimah AS Mulai Khawatir Pakai Hijab di Ruang Publik

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 10 November 2016 14:14
Muslimah AS Mulai Khawatir Pakai Hijab di Ruang Publik
Selama kampanye, Trump memang beberapa kali melontarkan sudut pandang negatifnya terhadap Islam.

Dream - Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 9 November 2016, menyisakan kecemasa. Reaksi beragam bermunculan dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah respons dari muslimah AS terkait penggunaan hijab.

Selama kampanye, Trump memang beberapa kali melontarkan sudut pandang negatifnya terhadap Islam. Salah satunya adalah ketika ia menyampaikan pernyataan jika terpilih, dirinya akan melarang penganut muslim untuk masuk ke AS.

Trump juga menyatakan dukungan pada gerakan pengawasan mesjid-mesjid di AS. Ia akan membangun pusat data untuk melacak seluruh umat Islam yang tinggal di AS.

Tak heran beragam reaksi bermunculan khususnya dari para hijaber AS. Sejumlah wanita musliman menyarankan agar para hijaber tak mengenakan penutup kepala saat berada di ruang publik demi keamanannya sendiri.

Seperti akun @harryonmen yang menuliskan " My mom literally just texted me " don't wear the Hijab please" and she's the most religious person in our family" .

Lalu ada juga akun @Mcbrownie, yang menuliskan " My mom and my sister are actually having the conversation on whether or not they should continue wearing hijab for their own safety" .

Akun @halimahello menyarankan muslimah AS yang berhijab kini harus ekstra hati-hati saat berada di ruang publik. Ia menulis " To all my Muslim sisters who wear hijab, regardless of the outcome please be safe. Walk in groups, carry mace/tasers. May Allah protect us."

Kebencian Trump pada umat Islam juga sangat kentara ketika ia bereaksi terhadap pidato Khizr Khan. Khan adalah ayah dari seorang tentara muslim AS yang tewas di Irak. Saat Khan menyampaikan pidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat AS, Trump malah mengomentari negatif istri Khan yang mengenakan hijab.

" Mungkin dia (istri Khan) tak diperbolehkan mengatakan apapun. Dia sangat diam dan terlihat seperti tak ada yang bisa dikatakannya" .

Dengan sederet pernyataan tersebut, tak dipungkiri muncul kekhawatiran dari para muslimah AS terkait kebebasan mereka untuk mengenakan hijab dan beribadah. Mereka kini berharap Trump tak lagi merendahkan dan menyerukan hal negatif terkait kehidupan umat Islam di AS.

(Sah/Sumber: Slate)

Beri Komentar