Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 21 September 2023 10:12
Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi
kebutuhan cairan dalam tubuh juga hal utama yang harus diperhatikan bagi ibu hamil

1 dari 12 halaman

Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi

Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi © Dream

2 dari 12 halaman

© Dream

Dream - Setiap orang memerlukan cairan agar tiap organ dalam tubuh bisa bekerja dengan optimal. Terutama ibu hamil, di mana kebutuhan tubuhnya akan cairan lebih dari biasanya. 

3 dari 12 halaman

Selama masa kehamilan, tidak hanya asupan makanan saja yang perlu diperhatikan, namun kebutuhan cairan dalam tubuh juga hal utama yang harus diperhatikan.

Ibu hamil butuh banyak minum dari orang biasa karena harus memenuhi kebutuhan janin. Menurut panduan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil memerlukan 8 hingga 12 gelas air setiap hari.  

4 dari 12 halaman

Air Putih untuk Perkembangan Janin

Minum air putih selama kehamilan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme bayi. Selain itu, air putih juga membantu pencernaan, sirkulasi darah bayi, menjaga cairan amnion, penyerapan vitamin, mengatur suhu tubuh, dan masih banyak lagi.

Menurut Ellen Smead, ahli kebidanan di Northside Women's Specialists, Pediatrix Medical Group, kalau ibu tak cukup minum air selama masa kehamilan, hal itu bisa membuat kamu merasa pusing, sakit kepala, dan kontraksi.

5 dari 12 halaman

Faktor yang Pengaruhi Tingkat Hidrasi

Selama kehamilan, kebutuhan hidrasi meningkat karena beberapa faktor. Seperto perubahan fisiologis pada tubuh ibu, peningkatan volume plasma darah, perubahan pada ginjal, dan kebutuhan janin yang berkembang.

6 dari 12 halaman

" Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan hidrasi termasuk aktivitas fisik, paparan panas, dan kulit terbakar matahari, yang semuanya dapat meningkatkan kehilangan cairan tubuh," kata Farnaz Jahangiri, MD, seorang OB-GYN dan asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di UT Southwestern Medical Center.

Penting untuk memperhatikan tanda-tanda dehidrasi dan memastikan asupan cairan yang cukup selama kehamilan dengan mengacu pada warna urine sebagai petunjuk.

7 dari 12 halaman

Risiko apabila kekurangan air

Risiko apabila kekurangan air © Dream

Tidak mendapat cukup cairan selama kehamilan akan meningkatkan beberapa risiko. Salah satunya adalah ibu lebih rentan terkena infeksi saluran kemih atau sembelit, bahkan kontraksi prematur juga bisa terjadi karena kurangnya cairan dalam tubuh.

8 dari 12 halaman

" Kekurangan cairan bisa membuat otot rahim berkontraksi secara prematur, yang bisa menyebabkan kram atau kontraksi yang terlalu awal sebelum persalinan normal (sebelum 37 minggu),” ujar Ellen Smead.

Risiko lainnya adalah oligohidramnios, yaitu kondisi ketika cairan amnion/ ketuban terlalu sedikit akibat dehidrasi. Kondisi tersebut bisa berisiko pada keguguran, persalinan prematur, dan kesulitan bernapas pada bayi.

Dehidrasi kronis selama kehamilan juga berhubungan dengan berat badan, panjang, dan ukuran kepala serta dada bayi saat lahir. Selain itu, dapat membuat ibu hamil merasa lemah, mual, dan pusing. 

9 dari 12 halaman

Tanda Dehidrasi selama Kehamilan

Tanda Dehidrasi selama Kehamilan © Dream

Tanda-tanda dehidrasi ringan meliputi urine berwarna kuning gelap, sakit kepala, mulut kering atau lengket, kantuk, sembelit, dan pusing, kontraksi.

10 dari 12 halaman

© Dream

Bila ibu merasa dehidrasi, yang pertama-tama harus dilakukan adalah minum beberapa gelas air dalam waktu setengah jam. Setelah itu, duduklah dengan posisi kaki diangkat. 

11 dari 12 halaman

Kunci Hidrasi Terjaga Selama Kehamilan

Selalu pastikan ibu hamil mendapat asupan cairan yang cukup. Bisa  gunakan botol air dengan penanda untuk tahu seberapa banyak air yang di minum. Bisa juga menggunakan alarm untuk mengingatkan minum sepanjang hari.

12 dari 12 halaman

© Dream

Disarankan  mengonsumsi buah dan sayuran yang tinggi kandungan air. Seperti mentimun, apel, selada air, stroberi, semangka, dan melon. Batasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki efek diuretik alami seperti kopi, teh hitam dan hijau, serta asparagus.

Laporan Amanda Syafira/ Sumber: Parents

Beri Komentar