Dream - Pada akhir Mei hingga pertengahan Juni ini sejumlah murid melakukan ujian untuk kenaikan kelas dan kelulusan. Liburan hingga awal Juli dan bakal kembali ke sekolah untuk masuk tahun ajaran baru.
Menghadapi ajaran baru ini seringkali membuat orangtua ikut stres, karena kadang juga harus melakukan adaptasi dengan rutinitas baru anak. Terutama mereka yang memiliki anak yang baru masuk SD, masuk SMP atau SMA, kultur di sekolah dan persiapan tentu akan sangat berbeda dari sebelumnya.
Belum lagi kebiasaan anak yang bersantai waktu liburan tentunya harus diubah. Tak jarang anak sulit untuk kembali disiplin bangun pagi dan kembali ke rutinitas sekolah.
“Seringkali orang tua stres, ya. Selama satu bulan penuh anak-anak libur dan orangtua santai di rumah. Dalam menyambut tahun ajaran baru, tiba-tiba semuanya berubah, harus bangun pagi, para orang tua juga harus membantu persiapan anak. Hal ini bisa membuat cemas orangtua sehingga mempengaruhi mood si anak juga,” kata Ririn Basuki, Communication & Public Relation Manager IKEA Indonesia pada acara IKEA Back to School di Jakarta, 6 Juni 2024.
Nah, biar transisi liburan terasa 'smooth' tanpa banyak drama dari anak-anak, coba deh lakukan hal ini ya Ayah Bunda.
Hal pertama yang mudah dilakukan sejak sekarang yaitu menyiapkan barang kebutuhan anak. Mulai dari seragam, alat tulis, hingga keperluan lainnya yang disyatkan sekolah.
Fabiola Priscilla, seorang psikolog keluarga yang turut hadir dalam acara IKEA Back to School menyarankan para orang tua untuk beli barang kebutuhan dari jauh-jauh hari.
“Moms and Dads disarankan untuk beli barang-barang kebutuhan anak dari jauh-jauh hari. Ajak anak untuk list barang-barang kebutuhan sekolah yang harus dibeli. Tujuannya adalah supaya kita langsung beli kebutuhan dan bukan keinginan. Biasanya, kalau belinya mepet yang dibeli adalah keinginan, bukan kebutuhan,” kata Fabiola.
Liburan pastinya membuat anak jadi lebih santai. Kalau tidak dipersiapkan mengembalikan kebiasaan sekolah, anak-anak tentunya akan sulit kembali pada kebiasaan bangun pagi dan rutinitas sekolah lainnya.
Misalnya saja, selama liburan tentunya anak lebih bebas jam tidur dan tak perlu bangun pagi. Selain itu, anak-anak juga tentunya lebih bebas menonton dan bermain gadget.
" Orang tua harus mengembalikan pola tidur anak minimal satu hingga dua pekan sebelum masuk sekolah. Anak-anak butuh waktu tidur 8 hingga 10 jam berdasarkan usia mereka,” ungkap Fabiola.
Selain itu, jelang masuk sekolah, minta anak menyiapkan keperluan sendiri. Cukup ingatkan saja tapi biarkan anak melakukann sendiri agar muncul rasa tanggung jawab.
“Pastikan anak-anak sudah menyiapkan buku pelajaran, seragam, dan sepatu pada malam hari. Jangan sampai itu semua baru disiapkan di pagi hari. Kalau semuanya disiapkan di pagi hari, kemungkinan besar anak dan orangtua akan stres, terburu-buru, dan akhirnya ada barang tertinggal atau telah masuk sekolah,” kata Fabiola.
Selain persiapan perlengkapan sekolah dan kebiasaan anak, Sahabat Dream tentunya juga harus mempersiapkan mental anak. Ajak anak-anak untuk mulai membiasakan diri dengan jadwal sekolah sehingga nantinya tidak stres ketika harus memulai sekolah.
Orangtua juga sebaiknya rileks dan jangan sampai terlihat stres di depan anak-anak. Fabiola mengungkapkan bahwa stres dan kondisi emosi yang dialami orangtua tentunya berpengaruh pada kondisi mood anak.
“Orang tua yang stres bisa berpengaruh terhadap mood anak. Oleh karena itu, moms and dads sebisa mungkin jangan sampai stres. Bisa membuat simulasi hari pertama sekolah. Ajak anak belajar bergaul dan buatlah simulasi contoh kasus yang akan dihadapi anak, misalnya simulasi perkenalan diri di depan kelas, atau simulasi mengajak teman berkenalan," ujar Fabiola.
Dalam proses belajar dan pendidikan anak, tentunya pihak sekolah ikut terlibat. Oleh karena itu, orangtua harus membangun komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
“Pertama-tama, kita sebagai orangtua harus menanamkan bahwa orang tua dan sekolah adalah partner yang harus menjalin komunikasi yang baik untuk kesuksesan pendidikan anak,” kata Evert F. Fanggidae, Kepala Sekolah SD BPK Penabur Pondok Indah yang turut hadir di kesempatan yang sama.
Hal tersebut agar proses adaptasi anak di tahun ajaran baru lebih nyaman. Biasanya, melalui grup di WhatsApp, pihak sekolah akan menyampaikan informasi terkait hal tersebut.
“Orang tua juga diharapkan untuk mempercayakan anak pada pihak sekolah. Guru-guru akan melakukan yang terbaik dalam mendidik dan menjaga anak di sekolah. Parents juga diharapkan bekerja sama melakukan yang terbaik dalam mendidik anak di rumah,” lanjutnya.
Menciptakan ruang belajar ideal untuk anak juga tak kalah penting. Selain di sekolah, anak juga akan menghabiskan banyak waktu di rumah. Ayah Bunda tentunya ingin anak betah dan konsentrasi belajar di rumah, bukan?
Ruang belajar dan perabotan belajar untuk anak tentunya akan sangat berbeda berdasarkan kebutuhan jenjang pendidikan anak. Antara anak TK, SD, SMP, dan SMA tentunya memiliki kebutuhan meja belajar yang berbeda.
“Sebagai contoh, anak yang berada di fase taman kanak-kanak cenderung suka bermain dan mengeksplorasi hal-hal baru di sekitarnya, orang tua bisa memfasilitasi dengan perabot seperti meja kecil, papan tulis dan perlengkapan yang bisa mereka gunakan untuk berkreasi,” ujar Dimas Haryo Wirawan, Interior Design Manager IKEA Mall Taman Anggrek.
Untuk memberikan pengalaman belajar yang maksimal untuk anak, IKEA menghadirkan furnitur dan perlengkapan anak menjelang sekolah lewat program Back to School sebagai inspirasi.
“IKEA sebagai solusi belanja serba ada menyediakan berbagai macam produk untuk menunjang aktivitas anak, seperti perabot ruang belajar, alat tulis sampai dengan perlengkapan pendukung lainnya yang dapat menumbuhkan semangat belajar anak di tahun ajaran baru ini, ” kata Ririn, Communication & Public Relation Manager IKEA Indonesia.
Laporan Salma Rihhadatul Aisy
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online