Ramadan, Momen Tepat Berhenti Merokok!

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 31 Mei 2017 18:15
Ramadan, Momen Tepat Berhenti Merokok!
Seorang perokok akan dipaksa tak merokok selama 12 jam lebih.

Dream - Bulan Ramadan dapat menjadi momentum yang tepat berhenti merokok. Sebab, perokok dipaksa tak menghisap rokoknya selama rata-rata 12 jam. Ini menjadi kesempatan bagus untuk berhenti merokok selamanya.

Menurut kebanyakan dokter, ada beberapa efek terjadi pada tubuh perokok selama 12 jam tak merokok. Enam jam pertama sejak terakhir merokok, detak jantung akan melambat. Setelah 12 jam, tubuh akan terbebas dari nikotin.

Setelah sebulan, tekanan darah akan membaik. Sistem kekebalan tubuh akan memulihkan diri dari dampak rokok.

Pada blog pribadi dokter Rumah Sakit Medeor, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) Dr Puthavadathayil Mohamed Shamsudden menyebutkan langkah penting agar berhasil berhenti merokok terjadi saat Ramadan.

Dr Shamsudden menyarankan seorang perokok yang berhenti merokok agar menghindari orang yang merokok. Langkah ini, kata Shamsudden, untuk menghindari godaan kebiasaan merokok.

" Jika seseorang berbuka puasa dengan perokok, pertimbangkan untuk segera meninggalkan meja dan berjalan-jalan atau menuju ke masjid untuk sholat, alih-alih menyalakan sebatang rokok," kata Shamsudden di laman Khaleej Time, Rabu, 31 Mei 2017.

Selain itu, bagi banyak perokok, makanan dan minuman tertentu biasanya terkait dengan kebiasaan mereka. Selama bulan puasa ini, perokok harus mempertimbangkan minuman dan makanan alternatif yang secara mental tidak memunculkan keinginan untuk merokok.

" Pada makanan berbuka puasa, pertimbangkan untuk mengisi perut Anda dengan sup dan air, daripada terlalu banyak mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat," ucap dia.

Kemudian di malam hari, dia menyarankan untuk menyantap sayuran, buah-buahan atau kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein dan serat tinggi. Olahraga juga dapat membantu mengurangi gejala keinginan merokok.

Selain berguna bagi kesehatan, puasa juga dapat menjadi penyelamat demi menurunkan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan bahkan penyakit ginjal.(Sah)

Beri Komentar