REVIEW Galaxy Buds2: Gak Lagi Nanggung! Fitur Mahal, Harga Terjangkau

Saat unboxing Samsung Galaxy Buds2, pengguna akan langsung mendapatkan satu buah kotak kecil lain yang berisikan panduan penggunaan dan stiker IMEI

Standar seperti TWS Samsung sebelumnya, ada satu kotak kecil lagi berisi satu buah kabel USB Type-C dan empat eartips cadangan. Pada review kali ini, kebetulan Dream kebagian warna putih, serupa dengan kelir charging case-nya.

Sebagai informasi, Samsung Galaxy Buds2 terdiri dari sejumlah warna seperti, Olive, Graphite, White, dan Lavender.

Saat pertama kali melihat charging case dari Samsung Galaxy Buds2, perangkat ini tidak memiliki perbedaan dari generasi sebelumnya.

Hanya saja finishing glossy cukup kentara untuk charging case dan sepasang earbuds-nya. Auranya terlihat mewah dan manis.

Lalu apakah dalam pemakaian jangka lama bodinya bakal baret-baret tipis? Selama 5 hari pemakaian, belum ada baret yah. Bodinya masih mulus. Harapannya sih tidak yah. Karena dari segi build quality cukup solid.

Desain keseluruhan TWS ini boleh dibilang berkarakter, tidak meniru-niru TWS pada umumnya. Finishing glossy membuat earbuds-nya agak sedikit licin saat dipegang. Namun untuk fitting di telinga sangat nyaman dan minim slip.

Selain itu untuk proses pairing device antara Galaxy Buds2 dengan smartphone Samsung juga berjalan cukup cepat. Hanya butuh hitungan detik untuk bisa menyambungkan Galaxy Buds2 ke smartphone, tab dan laptop. Buds2 memnggunakan koneksi Bluetooth 5.0.

Kesan pertama saat Galaxy Buds2 nempel di telinga sangat enteng dan nyaman. Kemungkinan ini karena ukuran earbuds Galaxy Buds2 memang lebih kecil dibanding Galaxy Buds Pro. Buds2 memiliki dimensi 17,0 x 20,9 x 21,1mm dengan bobot 5 gram.

Sayangnya Buds2 tidak memiliki hooks (pengait) di telinga, yang ada di Galaxy Buds Plus. TWS ini sudah dilengkapi sertifikat IPX2, sehingga bisa melindungi perangkat dari percikan air seperti keringat atau hujan. Atau keringat ketika dipakai beraktivias olahraga. Tapi ingat jangan dipakai untuk direndam di air juga yah.

Dari segi fitur boleh dibilang tidak terlalu banyak dari versi Buds Pro. Misalnya dari segi ANC tidak jauh berbeda. Frekuensi suara luar di block sudah cukup menyeluruh sekitar 90 persen. Ambience sound yang dikasih terasa cukup natural, mungkin karena dimensinya kecil. Jadi berasa tidak pakai earbuds di telinga.

Untuk ambient soundnya terdapat tiga opsi; low, medium dan high. Menurut Dream settingan medium paling pas mendekati natural.

Lalu saat diuji menonton YouTube tanpa memasukkan earbuds ke dalam telinga, suara yang dihasilkan perangkat Samsung Galaxy Buds2 juga terdengar jelas dan jernih.

Begitu terpasang di telingan suara yang dihasilnya cukup 'bulet'. Namun dari segi tunning di sektor high frekuensi tidak 'sekencring' Buds Pro dan Live. Bicara bass kurang lebih sama powerfull-nya.

Untuk ukuran suara pengguna bisa atur melalui aplikasi Galaxy Wearable. Nah, yang menarik dan baru adalah fitur earbuds fit test, di mana aplikasi ini akan memainkan lagu sekitar 5 detik untuk tes apakah earbud yang digunakan sudah perfect fit ke dalam telinga.

Ada juga satu fitur kekinian di Buds2, yakni Use Ambient Sound During Calls. Fitur ini akan otomatis nyala ketika si pengguna tengah telponan. Jadi si pengguna bisa mendengar suaranya tapi harus teriak-teriak. Tentunya telponan juga makin nyaman.

Fitur gaming mode juga tersedia yang membuat minim delay suara ketika bermain game. Saat dipakai menonton YouTube, Netflix tidak ada delay suara sama sekali.

Galaxy Buds2 mengandalkan Dynamic 2 Way yang terdiri dari tweeter dan woofer terpisah. Tweeter digunakan untuk menangangi suara frekuensi tinggi, sementara woofer untuk frekuensi rendah. Dengan demikian, keluaran audio Galaxy Buds2 diklaim bisa lebih kaya dan berimbang.

Untuk input suara, Galaxy Buds2 dibekali tiga buah mikrofon engan sensor Voice Pickup Unit (VPU) di masing-masing earbud untuk meningkatkan kualitas.

Galaxy Buds2 diklaim memiliki daya tahan baterai lebih lama, yakni 7,5 jam pemakaian normal ketika fitur ANC dimatikan (total 29 jam dengan casing), sementara daya tahan Galaxy Buds adalah 6 jam (total 20 jam dengan casing). Untuk mengisi baterai di casing, pengguna bisa menggunakan konektor USB tipe C.

Buds2 juga dilengkapi touch control, sama seperti TWS Samsung lainya. Membuat si pengguna makin mudah mengatur volume, stop/play, forward atau rewind musik dengan cukup menyentuh (ketuk) earbuds. Tapi untuk yang kurang 'sreg' atau tak biasa, fitur touch control bisa dinonaktifkan.

Jadi dapat disimpulkan audio dari Samsung Galaxy Buds2 memiliki kualitas cukup baik ketika digunakan beraktivitas.

Ditambah lagi fitur ANC yang ada pada perangkat juga diketahui bisa berjalan meskipun kamu hanya memasang satu earbuds saja.

Hanya saja dari segi powerfull kurang sedikit jika dibandingkan Buds Pro. Karena dari segi dimensi Buds Pro memang lebih besar dan tebal.

Kesimpulan akhir, Samsung Galaxy Buds2 ini cukup bisa menjadi andalan terbaru sahabat Dream yang ingin mendapatkan perangkat TWS berkualitas mempuni.

Desain dari perangkat pun dapat meningkatkan tampilan kamu ketika dipakai bepergian keluar rumah. Gimana? gass lah yah!