Saat Musim Pancaroba, Kamu Harus Mempersiapkan Mobil Dengan Baik, Terutama Untuk Ban. (Foto: Pixabay
Dream – Tak hanya kesehatan, kamu seharusnya waspada terhadap musim transisi ketika berkendara. Ingat, pengemudi berperan penting terhadap keselamatan berkendara.
Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya setiap akan berkendara, lebih baik periksa dulu kendaraanmu, terutama ketika ingin bepergian dengan jarak yang cukup jauh.
Dikutip dari Wuling, Senin 29 April 2019, sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya kamu memeriksa terlebih dahulu kendaraanmu.
Minimal, memeriksa tekanan angin dengan memperhatikan bentuk ban, apakah terlihat mengempis atau tidak. Kemudian, periksa sekeliling kendaraan untuk memastikan tidak ada yang kurang, hilang, atau menghalangi.
Mempersiapkan kendaraan sebaiknya jangan dipandang sebelah mata karena menyangkut keselamatan seluruh penumpang, terutama saat musim berganti. Beruntung Indonesia ‘hanya’ memiliki dua musim; hujan dan kemarau.
Tak terkecuali saat musim penghujan, kondisi jalan yang licin dibutuhkan konsentrasi yang tinggi. Saat hujan, grip roda ke permukaan jalan menjadi berkurang, dan berpotensi terjadinya aqua planing bila melaju terlalu kencang pada permukaan aspal yang tergenang.
Itulah sebabnya kamu harus selalu memeriksa kondisi kendaraan karena tapak atau pola ban yang menipis bisa mempengaruhi grip dengan permukaan jalan. Perhatikan pula tapak ban yang tidak selalu sama, serta memahami kegunaan dari tapak ban yang bervariasi. (ism)
Pola ban simetris adalah pola yang umum digunakan pada kebanyakan ban di mobil. Tapaknya tampil simetris di sisi dalam dan sisi luar mengelilingi ban dengan motif desain yang serupa.
Tujuan dari tapak ban ini adalah memudahkan untuk membelah air saat hujan, dan umumnya tapak seperti ini lebih hening dan lebih nyaman.
Bila dilihat tapak ban ini seolah menyatukan dua ban menjadi satu karena pola ban sisi dalam dan luar berbeda. Tapak ban bagian luar biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan sisi dalam, untuk memberikan daya cengkeram lebih, baik saat kering maupun saat jalan basah atau licin.
Saat kering, daya cengkeram yang lebih baik sangat berguna saat menikung atau berganti jalur. Yang harus diperhatikan adalah pemasangan ban berpola asimetris ini adalah bahwa bagian luar dan dalam ban, tidak boleh salah karena akan mempengaruhi performa kendaraan dan berpotensi membahayakan.
Tapak ban ini seolah berbentuk V, karena mengarah pada arah tujuan, gunanya adalah untuk membelah air saat terjadi genangan sehingga dapat menghindari aqua planing. Ban ini pun memiliki grip yang lebih baik saat jalan kering.
Yang harus perhatikan pula saat musim transisi adalah rem terutama saat melewati genangan, ada yang menyatakan bahwa saat melewati genangan, sebaiknya sembari menginjak rem agar disc brake tetap kering.
Kalau hal ini susah dilakukan, jaga jarak dengan kendaraan di depan, sehingga ada waktu untuk pengereman. Yang lebih baik adalah, stay at home bila hujan berkepanjangan dan potensi jalan menggenang atau banjir.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!