Givency (Instagram)
Dream - Desainer ternama Prancis, Hubert de Givenchy tutup usia, Sabtu 10 Maret 2018 di usia 91 tahun. Sebagai desainer fashion selama lebih dari 4 dekade, Givenchy kerap menghasilkan karya-karya yang khas dengan gaya elegan.
Givency banyak membuat wanita-wanita penting dunia, seperti Jacqueline Kennedy Onassis, dan Grace Kelly tampil prima di hadapan publik.
Karya paling dikenal muncul pada 1961 saat Audrey Hepburn mengenakan salah satu busana rancangannya little black dress, dalam Film 'Breakfast at Tiffany’s'.
Tak hanya itu, pada 2006 gaun hitam berpotongan elegan itu laku saat dilelang di Christie’s di London seharga $923.187 atau senilai Rp12,7 Miliar.

Hepburn kembali mengenakan rancangan Givenchy dalam Film 'Funny Face'. 'Love in the Afternoon', 'Paris When it Sizzles', 'How to Steal a Million', 'Charade' dan 'Love Among Thieves'.
Givency pertama kali dikenal publlik sebagai desainer fashion di 1952 saat usianya masih 24 tahun. Pada 1959, dia membuka studionya di area Avenue George V. Di sana dia menciptakan beragam karya-karya busana yang memukau.
Namun di 1995 dia memutuskan untuk pensiun. Pria bernama asli Count Hubert James Marcel Taffin de Givenchy ini kemudian aktif menjadi ahli seni dan barang antik rumah lelang Christie’s, The Château de Versailles, dan The Louvre Museum.
Givency juga aktiv dalam tim pengelola The World Monuments Fund cabang Prancis. Dia juga menjadi konsultan lukisan dan barang seni untuk beberapa hotel.
© Dream
Bertubuh gagah dan rambut yang selalu ditata prima, Givency dikenal dengan sebutan French aristocrat oleh sahabat-sahabatnya. Dia lahir di pada 21 Februari 1927 di kota Beauvais, Prancis.
Saat usianya menginjak 10 tahun, dia bersama keluarganya berkunjung ke sebuah ajang bernama Parisian fair yang diadakan Jeanne Lanvin, pemilik rumah mode Lanvin. Di sana dia terkesima dengan beragam display rancangan desainer fashion asal Prancis papan atas seperti Chanel dan Elsa Schiaparelli. Sejak itu ia jatuh cinta dengan dunia fashion.
Anak kedua dari pasangan Béatrice Badin dan Lucien Taffin de Givenchy. ini mengenyam pendidikan di The École des Beaux-Arts, saat usia 17 tahun. Setelah itu dia magang dan bekerja di beberapa desainer papan atas dunia.

Pada bulan Maret, 1952, sebuah majalah gaya hidup Amerika memperkenalkan karya-karya Givenchy dalam tulisan empat halaman berjudul 'De Givenchy, a New Name in Paris'.
Dia yang saat itu sedang merintis butik mungil di area 8 Rue Alfred de Vigny, begitu mencuri perhatian dengan rancangan bergaya modern. Hanya dengan tiga buah atasan dan tiga buah rok, dia padukan menjadi sembilan tampilan. Givency pun dikenal dengan rancangan ready to wear-nya.
Selamat jalan Givency, karyamu akan selalu dikenang.
Advertisement

Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget