(Foto: Annisa Mutiara Asharini/ Dream.co.id)
Dream - Penyelenggaraan Vertical Catwalk Fashion Show meramaikan perayaan hari batik nasional yang ke-8. Acara yang digagas Yayasan Batik Indonesia ini menjadi puncak Karnaval Batik Indonesia yang digelar di Sarinah pada Minggu, 1 Oktober 2017.
" Hari ini adalah hari puncaknya Pesta Batik Indonesia, berupa karnaval. Kita akan memperlihatkan pertujukan yg belum pernah ada di Jakarta, yakni vertical catwalk fashion show," ujar Yultin Kartasasmita, Ketua Yayasan Batik Indonesia di bilangan Jakarta Pusat, kemarin.
Pagelaran busana terasa berbeda dengan kemunculan para model yang berjalan secara vertikal, sambil menuruni gedung Sarinah. Aksi teaterikal mereka, terasa makin smepurna dengan balutan batik dari beberapa brand ternama Tanah Air.
Bukan tanpa alasan, gedung Sarinah dipilih sebagai tempat fashion show batik. Gedung yang diresmikan Presiden Sokearno pada tahun 1963 ini ternyata menyimpan sejarah, sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
Tentunya, tak sembarang model yang bisa tampil di pertunjukan ini. Peserta model merupakan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) dari berbagai universitas.
" Rasanya seneng banget, ini pertama kalinya kami turun gedung secara vertikal untuk membawakan peragaan busana. Sudah latihan sebanyak tiga kali selama bulan September kemarin," ujar Putra, salah satu peserta MAPALA.
Di pergelaran busana yang unik ini, ada lima brand lokal yang menampilkan koleksi batiknya, yakni Galeri Batik Jawa, [bi], Parang Kencana, Danar Hadi, dan Bin House.
Koleksi Galeri Batik Jawa menampilkan motif sekar jagat dan wayang ke dalam kain yang melalui proses pewarnaan alami dari daun indigofera. Koleksi ini mengusung tema keberanian dari para pecinta alam di pegunungan.
Sedangkan batik [bi] mengusung konsep ready to wear untuk pria dan wanita. Koleksi ini menggambarkan pribadi dengan karakter kuat yang berbeda-beda namun tetap punya kesatuan benang merah yang sama, yakni Indonesia. Batik [bi] disini merupakan batik cap dengan padu padan warna hijau stabillo, abu-abu, dan hitam.
Tak ketinggalan Danar Hadi menampilkan koleksi batik bernuansa kekinian dalam bahan jeans berwarna indigo yang disertai dengan motif batik ceplokan. Koleksi ini memberi kesan modern dan sporty. Busana wanitanya terinspirasi dari kemben Jawa yang diberi sentuhan edgy, sedangkan busana lelaki terlihat sangat sporty dengan bomber jacket jeans.
Batik Parang Kencana menghadirkan nuansa futuristik dengan inspirasi yang diambil dari elemen alam, yakni air, api, bumi, dan udara.
Sedangkan koleksi Bin House dikenal dengan teknik ikat dan tie-dye dalam pembuatan kain batiknya.
Setiap koleksi dipakai oleh model pasangan pria dan wanita yang turun secara vertikal. Sembari berjalan, mereka juga mengibarkan bendera Indonesia sebagai lambang bahwa batik merupakan warisan pemersatu bangsa.
(Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati