Gaya Berpakaian Orang Qatar. (Source: Shutterstock)
Dream - Ditetapkannya Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 membuat banyak orang ingin mengunjunginya. Tapi sebelum pergi ke Qatar, Sahabat Dream perlu tahu aturan berpakaian di negara tersebut.
Pasalnya, Qatar adalah negara Islam yang konservatif dan memiliki standar berpakaian yang harus diperhatikan oleh wisatawan wanita maupun pria. Walau bisa berpakaian kasual, kamu tetap harus mengenakan pakaian yang sopan selama berwisata di Qatar.
Jika Sahabat Dream ingin tahu aturan berpakaian di Qatar, berikut panduannya dilansir Onlineqatar.com.
Foto: Shutterstock
Umumnya, wanita di negara tersebut mengenakan pakaian tertutup berwarna hitam. Mereka mengenakan penutup kepala hitam yang disebut Shayla dan gamis atau abayha. Beberapa wanita juga mengenakan bourqa atau cadar untuk menutupi seluruh wajah terkecuali mata.
Sedangkan untuk ekspatriat diharapkan berpakaian semi formal. Perempuan ekspatriat harus menghindari pakaian tembus pandang dan minim.
Foto: Shutterstock
Pria lokal di Qatar kerap mengenakan gamis putih berkerah dan celana longgar. Mereka juga melengkapinya dengan penutup kepala warna putih atau bermotif kotak-kotak berwarna putih dan merah yang disebut gutra.
Penutup kepala atau sorban itu diikat dengan tali hitam yang disebut agal. Sementara pria dari negara asing tidak harus mengenakan pakaian yang sama. Namun, tetap harus menghindari pakaian yang terlalu terbuka, seperti celana pendek dan kaus tanpa lengan.
Pakaian Wanita
Bagi wanita, pakaian formal atau kerja yang biasa dikenakan adalah dress, celana, atau rok dibawah lutut. Selain itu, area leher atau dada serta lengan harus tertutup.
Pakaian Pria
Jas jarang dikenakan oleh pria Qatar kecuali ketika pertemuan bisnis dan acara tertentu. Pakaian kerja yang standar adalah kemeja lengan panjang, dasi, dan celana longgar.
Hukum pidana di Qatar menghukum dan melarang pemakaian pakaian terbuka atau tidak senonoh. Hal ini diatur oleh badan pemerintahan Qatar. Namun, sebuah LSM Qatar mengorganisir kampanye yang menyerukan kesopanan publik pada tahun 2012 ketika mereka merasa pemerintah terlalu santai dalam mengawasi pemakaian pakaian terbuka.
Adapun kampanye ini ditujukan untuk orang asing yang tinggal di Qatar dan mayoritas penduduk lokal.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas