Gojek Outlook 2023 (Foto: Dream.co.id/Okti Nur Alifia)
Dream - Startup Gojek bagian dari grup Gojek Tokopedia (GoTo) akan meluncurkan fitur 'Alokasi Prioritas' agar pengguna Goride Gocar tidak terlalu lama menunggu.
" Jadi soon, ini belum ada tapi sneak preview, akan ada kemampuan di mana untuk bisa alokasinya prioritas," kata Presiden Unit Bisnis On Demand Services GoTo Catherine Hindra Sutjahyo dalam acara Gojek Outlook 2023 di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2023.
Catherine menjelaskan, konsumen yang memilih fitur ini dapat diprioritaskan untuk mendapatkan driver motor atau mobil lebih cepat dibanding yang order di sekelilingnya.
Namun wanita yang pernah menjabat sebagai Chief Food Officer of Gojek pada 2017 itu belum menginformasikan kapan fitur ini akan dirilis ke publik.
" Belum diluncurkan, biar kejutan sedikit. Jadi ini akan berawal di transportasi go ride dan go car, di mana konsumen bisa punya pilihan waiting timenya lebih cepat," katanya.
Catherine melanjutkan, konsumen yang memilih fitur Alokasi Prioritas akan dikenai biaya tambahan.
" Ada pilihan lebih cepat menunggunya with additional cost atau yang reguler seperti biasa," lanjutnya.
Selain Alokasi Prioritas, inovasi teknologi Gojek yang lain adalah adanya machine learning. Teknologi ini akan membantu konsumen memilih makanan.
Di mana Gojek dalam platformnya memberi rekomendasi kepada konsumen GoFood berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen itu sendiri.
" Kita kepenginnya konsumen pada membuka GoFood untuk makan apa, this is the purpose this machine learning supaya kita bisa predict, bisa membaca dari previous behaviour, juga apa yang terjadi di daerah, agar kita bisa sharped our recommendation to understand customer better," ungkapnya.
Catherine juga mengungkapkan saat ini Gojek tidak lagi berpaku pada strategi promo.
" In the past mungkin kalau kita bilang, pada saat masih zamannya promo kita bisa mencapai segmen masyarakat tertentu dengan promo itu," jelasnya.
Namun untuk mencapai segmen masyarakat yang lebih luas, menurut Catherine adalah dengan menyasar kemampuan ekonomi masyarakat itu sendiri agar tepat sasaran.
" Jadi misalnya kemampuan daripada segmen itu X, sedangkan cost of service di atas itu bagaimana kita bisa membuat produk kita lebih diterima, pada saat itu masih ada promo, hari ini it's not there anymore," lanjutnya.
Jadi bukan hanya sekadar promo, namun merekomendasikan promo yang lebih tepat untuk berbagai segmen masyarakat.
" Tujuannya untuk bisa melihat behaviour konsumen, dan melihat bagaimana kita merekomendasikan promo-promo yang lebih tepat sasaran berdasarkan apa yang kita lihat dari data-data sebelumnya," terang Catherine
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO