Kami. (Sumber Foto: Ferdike Yunuri Nadya/ Dream)
Dream - Pandemi COvid-19 yang berlangsung hampir dua tahun telah mengubah kehidupan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu yang paling terasa adalah daya beli yang turun sehingga memaksa pebisnis menemukan strategi baru.
Hampir semua sektor usaha mengalami tekanan akibat berkurangnya mobilitas masyarakat. Industri retail fashion termasuk yang menghadapi cobaan tersebut seperti pernah dialami brand modest fashion, Kami, ketika mengalami penurunan penjualan di masa awal pandemi.
“ Pada saat pandemi banyak banget rintangan dan penurunan penjualan. Produksi pun terbatas karena karyawan pabrik maksimal 30 persen saja,” jelas Istafiana Candarini, CEO of Kami. pada pembukaan store di Grand Metropolitan Mall, Oktober 2021.
Memilih untuk tak menyerah, Kami. mencoba mengeksplorasi peluang dan strategi baru untuk beradaptasi dengan kondisi di masa pandemi ini.
Beradaptasi menjadi hal krusial di masa pandemi ini. Di awal pandemi, Tim Kami. tetap meluncurkan koleksi setiap bulannya. Namun, kuantitasnya memang dikurangi karena kendala bahan baku dari pabrik yang terbatas
“ Kami. juga merambah dengan membuka beberapa store online dan bekerjasama dengan e-commerce,” jelas Afina Candarini, Finance Director of Kami.
Saat momen-momen tertentu, Kami. akan meluncurkan produk limited edition yang dijual khusus di salah satu e-commerce.
Customer tentu menjadi bagian terpenting bagi sebuah brand. Mendengarkan dan memahami customer menjadi hal yang sangat penting bagi brand Kami.
“ Salah satu value yang brand Kami. pegang yaitu selalu mendengarkan customer, memahami kebutuhan dan keinginan customer. Tidak hanya pada koleksi yang kami keluarkan, tetapi juga dari segi pengalaman berbelanja,” tambah Candarini yang akrab disapa Irin.
Irin juga menambahkan bahwa tim Kami. selalu berusaha untuk memenuhi permintaan customer untuk hadir di wilayah mereka.
“ Kami. sering menerima permintaan dari customer untuk Kami. hadir di wilayah mereka, dan selalu tim dengarkan untuk kemudian menjadi pertimbangan menentukan perencanaan pembukaan store,” tambah Irin.
Kini memang teknologi mendominasi dan penjualan online juga lebih praktis. Namun, sektor bisnis offline juga masih memiliki kekuatan tersendiri.
“ Untuk industri fashion sendiri, mayoritas customer masih senang dan merasa perlu untuk berbelanja secara offline, selain bisa melihat, merasakan dan mencoba langsung barangnya, pengalaman berbelanja secara offline juga kerap memberikan kesenangan tersendiri,” jelas Nadya Karina, Creative Director of Kami.
Ingin terus lebih dekat dengan customer, Kami. membuka store di Grand Metropolitan Mall, Bekasi. Nadya menambahkan bahwa kehadiran toko Kami. di Bekasi merupakan bagian dari komitmen untuk terus bertumbuh dan hadir lebih dekat dengan pelanggan di wilayah Bekasi.
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal