Tahun Depan, Toyota Siap Memproduksi Mobil Listrik Di Indonesia. (Foto: Toyota Astra Motor)
Dream – Hyuandai bakal kedatangan penantang baru dalam memproduksi mobil listrik di Indonesia. Salah satu pabrik mobil yang sudah lama berdiri di Tanah Air, PT Toyota Astra Motor (TAM) memastikan akan mulai memproduksi mobil listrik di Indonesia pada tahun depan.
“ Tahun depan kami akan buat mobil CKD (completely knocked down) elektrifikasi. Mudah-mudahan ada win win bagi masyarakat untuk mendapatkan (kendaraan) sesuai dengan kebutuhan,” kata Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy, dalam konferensi pers, Sabtu 30 Oktober 2021.
Anton mengharapkan kehadiran mobil listrik rakitan itu bisa menekan harga jual kendaraan yang saat ini dinilai masih terlalu mahal.
Selama ini, Toyota lebih banyak memasok mobil listrik dalam bentuk jadi dari pabrikan mereka luar negeri. Kondisi inilah yang memengaruhi harga mobil listrik perusahaan menjadi lebih mahal.
Diketahui mobil listrik CBU, baik Toyota dan Lexus, lebih banyak didatangkan dari Thailand dan Jepang. “ Harapannya bisa diterima dengan baik,” kata dia.
Anton enggan menjelaskan lebih rinci soal produksi mobil listrik di dalam negeri. “ Detailnya masih belum. Nanti kalau sudah lebih jelas,” kata dia.
Dream – Toyota mendukung regulasi pajak karbon yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Selain ramah lingkungan, kebijakan baru CO2 Tax ini diperkirakan akan membuat perbedaan harga antara mobil hybrid dan non-hybrid akan semakin kecil sehingga meningkatkan peluang penjualan lebih besar
“ Kami sangat mengapresiasi keseriusan pemerintah untuk memperhatikan kemajuan teknologi kendaraan, termasuk elektrifikasi dalam upaya menjaga lingkungan untuk menjaga kehidupan yang lebih baik,” kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Susumu Matsuda, dalam konferensi pers, Jumat 29 Oktober 2021.
Matsuda melanjutkan, perusahaan telah banyak melakukan gerakan untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor. Mengurangi produksi CO2 dari kendaraan bermotor tanpa mengurangi aktivitas masyarakat telah laa mejadi tantangan bagi Toyota.
Sederet inovasi teknologi otomotif dilakukan untuk menyediakan beragam sarana mobilitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Toyota juga telah menghadirkan teknologi kendaraan yang rendah emisi, seperti electronic fuel injection (EFI) dan variable valve timing intelligent (VVT-i).
Untuk proyek jangka panjang, Toyota juga terus mengembangkan kendaraan listrik mulai dari teknologi Hybrid Electric Vehicle hingga Battery Electric Vehicle.
“ Selain menambah line-up teknologi ramah lingkungan, kami juga akan melakukan improvement teknologi ICE agar kadar emisinya semakin rendah,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto.
Toyota secara global memiliki 55 line-up kendaraan elektrifikasi mulai dari kendaraan berteknologi HEV, PHEV, BEV, maupun FCEV dengan total penjualan lebih dari 2 juta unit setiap tahunnya.
Perusahaan juga telah mengurangi total kumulatif emisi karbon sebesar 140 juta ton dalam waktu lebih dari 20 tahun.
Di tahun 2030, Toyota menargetkan penjualan lebih dari 30 juta unit lebih kendaraan elektrifikasi dengan penjualan tahunan sebesar 5,5 juta di seluruh dunia.
Di Indonesia, TAM pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV melalui Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010. Toyota Indonesia telah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV.
Kehadiran kendaraan HEV di Indonesia juga mendapat respons yang positif. Untuk Corolla Cross Hybrid misalnya, penjualan kendaraan elektrifikasi yang diluncurkan Toyota pada 2020 cukup membanggakan.
Dalam kurun waktu kurang dari enam bulan sejak peluncuran resminya, Toyota berhasil memasarkan Corolla Cross HEV sebanyak 652 unit dan 1.070 unit selama 2021 atau meningkat 64 persen dibanding tahun sebelumnya.
“ Penjualan Corolla Cross Hybrid memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota yang hingga 2021 mencapai 4.975 unit. Selama tahun 2021 hingga bulan September penjualannya menyentuh angka 1.409 unit,” kata Henry.
Kehadiran regulasi CO2 Tax diyakini juga akan meningkatkan penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota sehingga kontribusinya untuk menurunkan emisi karbon juga semakin besar.
Sebelum adanya penerapan regulasi CO2 Tax, perbedaan harga kendaraan hybrid dan non-hybrid mencapai Rp50 juta hingga Rp 160 Juta per unit. Dengan adanya implementasi CO2 Tax, perbedaan harga diperkirakan turun berkisar Rp 40 juta hingga Rp60 juta per unit dengan harga terjauh sekitar Rp100 juta.
Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandi, mengatakan, ada 4.975 unit mobil listrik yang dipasarkan Toyota sejak 2009. Kontribusi menurunkan emisi karbonnya mencapai 300 kg per kilometernya.
“ Kami optimistis penerapan regulasi karbon akan makin meningkatkan kontribusi bagi penurunan emisi CO2 dari keberadaan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia karena harganya semakin kompetitif bagi pelanggan,” kata dia.