Tantangan Desainer Lokal, Taklukkan Merek Impor

Reporter : Puri Yuanita
Senin, 14 September 2015 06:01
Tantangan Desainer Lokal, Taklukkan Merek Impor
Peraturan pemerintah tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi tantangan para desainer untuk mampu bersaing dengan merek dari luar negeri.

Dream -  Dunia fesyen yang selalu identik dengan kemewahan ternyata banyak menyimpan masalah tersendiri. Tidak hanya tuntutan untuk menciptakan busana yang selalu baru, tapi tantangan untuk memasarkan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

" Banyak desainer yang mampu mendapat pujian di panggung fashion show, tapi pertanyaannya seberapa banyak mereka mampu menjualnya," ungkap desainer Musa Widyatmodjo.

Musa pun berpendapat seharusnya para desainer mampu menghasilkan busana bagus dengan berbagai batasan-batasan yang ditentukan. Termasuk mengenai besarnya modal yang mereka keluarkan. Sehingga karya mereka menjadi rancangan yang mampu dijangkau banyak kalangan.

" Mentalitas dan komitmen tinggi sangat dibutuhkan untuk menjadi desainer. Jangan kira menjadi desainer itu mudah, dan jangan tertipu kemilau dan ketenarannya," lanjutnya.

Lebih jauh Musa juga menilai peraturan pemerintah tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi tantangan mereka untuk mampu bersaing dengan merek dari luar negeri. Hal itu pula lah yang memotivasi mereka untuk dapat masuk di pasar sebuah departemen store.

" Label baju kalau mau dijual di sebuah dept. store itu harus memasang tiga label. Sehingga bisa bersaing dengan baju impor," lanjutnya lagi.

Ketiga label itu harus memuat keterangan mengenai di mana lokasi baju tersebut dibuat. Kemudian label kedua harus menjelaskan mengenai cara perawatan baju itu. " Kemudian label yang ketiga itu harus ditulis komposisi bahan baju," tutup Musa.

(Laporan: Ratih Wulan)

Beri Komentar