Dream - Asupan protein sangat penting bagi tubuh, terutama dalam hal menjaga level zat besi dalam tubuh agar tetap dalam level normal. Bagi perempuan yang setiap bulannya menstruasi, menjaga asupan protein harus jadi perhatian penting agar tubuh tak kekurangan zat besi. 

Banyak cara untuk mendapatkan asupan protein yang memadai. Bukan hanya dengan mengonsumsi kacang-kacangan, daging merah, ikan, tapi juga ada cara praktis, yaitu minum susu. Sayangnya, di Indonesia konsumsi susu masih sangat rendah. Hal ini diungkapkan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI dalam peringatan Hari Susu Sedunia yang digelar  Greenfields Indonesia di Malang, Jawa Timur.

“Konsumsi protein per kapita di Indonesia sudah mencapai 62,2 gram dari standar nasional 57 gram. Namun, sangat disayangkan bahwa protein hewani khususnya produk olahan susu terbilang masih rendah,” ujar Budi Gunadi  pada 30 Mei 2023, dalam press conference yang digelar secara online.

Hal serupa juga dijelaskan oleh Andre Rompis selaku CEO Greenfields Indonesia. Pihaknya  melakukan penelitian bahwa memang tingkat konsumsi protein di Indonesia cukup meningkat, namun sebenarnya masih terbilang rendah.

"Kenyataannya, jumlah rata-rata konsumsi susu Indonesia adalah 16,27 kg per kapita per tahun, masih jauh dibandingkan dengan negara tetangga," ungkapnya.

Budi menambahkan, mengkonsumsi susu dapat meningkatkan gizi dalam tubuh. Karena hakikatnya dalam susu itu mengandung banyak sekali protein, kalsium, vitamin, hingga mineral yang dapat berfungsi untuk tubuh dan juga memperkuat stamina atau imun dalam tubuh kita.

Tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi dan protein setiap saat kita menjalani berbagai aktivitas. Pada dasarnya meminum susu atau produk olahan dari susu ini sangat berfungsi atau bermanfaat bagi tubuh kita. Susu sapi memiliki kandungan yang terdiri dari protein, kalium, kalsium, vitamin D, vitamin A, vitamin B12, vitamin B2, niasin, fosfor, zat besi, karbohidrat, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

"Kementerian Kesehatan berfokus pada edukasi dalam mencegah masalah gizi melalui pendekatan siklus hidup dimulai dari masa anak-anak dan remaja guna mendukung peningkatan tumbuh kembang. Kementerian Kesehatan menyampaikan apresiasi kepada Greenfields Indonesia atas peran serta dalam pemenuhan kecukupan gizi bagi masyarakat dengan produk protein hewani berkualitas," kata Budi.

Laporan Devi Tri Aprilianza