Ilustrasi
Dream - Konon menikah adalah sebuah komitmen yang harus dibangun berdasarkan kepercayaan, cinta, dan kesetiaan.
Namun sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Family and Marriage telah menemukan kaitan tipe hubungan yang bisa menggambarkan apakah pernikahan seseorang bisa langgeng atau tidak.
Para peneliti mengidentifikasikan empat tipe hubungan dalam pernikahan. Sekaligus mengungkapkan tipe hubungan mana yang menciptakan pernikahan yang bahagia.
Tipe pertama disebut dramatis, di mana hubungan pasangan digambarkan seperti rollercoaster, naik turun, pasang-surut. Tipe ini mewakili sepertiga dari partisipan yang dianalisis oleh para peneliti.
Mereka menemukan bahwa partisipan dalam kelompok ini tidak konsisten dalam hubungan mereka. Karena masing-masing menilai mereka tidak cocok satu sama lain dan saling menyalahkan soal terlalu sering tidak menghabiskan waktu bersama.
Kelompok ini ternyata yang paling mungkin untuk bercerai dan pihak wanitanya yang paling dirugikan.
Tipe kedua disebut oleh peneliti sebagai hubungan yang selalu dirundung konflik sehingga menimbulkan banyak pertengkaran.
Namun, berbeda dengan pasangan dramatis, kelompok kedua ini cenderung tidak akan berakhir dengan kata putus dan tidak memiliki masa depan yang suram.
Kelompok ketiga disebut tipe melibatkan diri secara sosial. Pasangan dalam kelompok ini menggunakan pendekatan sosial dalam pernikahan mereka.
Mereka menggunakan alasan sosial seperti 'orang tua dan teman-teman menyukai mereka' untuk mengembangkan poin positif dalam hubungan mereka.
Kelompok ini memiliki masa depan yang cerah karena menempatkan diri mereka dalam jaringan sosial di keluarga dan masyarakat, serta memiliki dasar yang kuat dalam hal persahabatan.
Pasangan dalam kelompok ini saling menganggap bahwa pasangannya adalah 'sahabat' selain sebagai kekasih mereka.
Yang terakhir, yang paling sukses, adalah kelompok yang selalu fokus pada komitmen masing-masing. Mereka memiliki banyak umpan positif dalam hubungan mereka. Mereka merasa senang karena memiliki banyak kesamaan serta menghabiskan banyak waktu bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan satu sama lainnya.
Tidak mengejutkan lagi, kelompok ini cenderung tidak akan mengenal kata putus. Dan itu semua berkat kesadaran mereka bahwa mereka orang-orang yang bisa membuat dan melalui hubungan pernikahan yang panjang.
(Sumber: dailymail.co.uk)
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`