Anak Membiasakan Hidup Ramah Lingkungan. (Source: Shutterstock)
Dream - Penerapan gaya hidup ramah lingkungan semakin banyak terlihat di media sosial. Tidak sedikit yang membagikan tips dan trik untuk bisa menjalani hidup lebih ramah lingkungan. Meski begitu, ternyata masih banyak orang yang tidak peduli terhadap lingkungan.
" Data BPS mengkonfirmasi sebanyak 72 persen masyarakat tidak peduli dengan sampah. Padahal sampah plastik tidak bisa diurai. Dan semakin banyak jumlahnya, akan semakin buruk. Apalagi, jika tidak ditangani," ujar Khrisma Fitriasari, Head of Corporate & Government Affairs Mondelez Indonesia dalam webinar 'Bijak Plastik Sejak Dini', Jumat 19 November 2021.
Banyaknya jumlah masyarakat yang belum peduli dengan lingkungan juga bukan tanpa alasan. Pasalnya, menjalani gaya hidup tersebut tidak semudah kelihatannya.
Maka dari itu, setiap orang perlu mempelajari sekaligus membiasakan gaya hidup ramah lingkungan untuk bisa memberikan kehidupan yang nyaman bagi generasi selanjutnya.
Semua orang bisa memulainya dengan langkah kecil seperti meminimalisir penggunaan plastik dan mencoba mendaur ulang sampah. Orangtua juga disarankan untuk memberikan contoh dan edukasi terhadap anak agar terbiasa menjalani gaya hidup ramah lingkungan.
" Membangun kesadaran saat dewasa akan lebih rumit dan mudah terkontaminasi hal lain. Membangun kesadaran sejak dini akan lebih baik lagi. Anak akan terbiasa dan lebih terbuka pikirannya untuk peduli terhadap lingkungan," kata Saskhya Aulia Prima, Psikolog & Co-founder Rumah Psikologi TigaGenerasi.
Melakukan hal tersebut pada anak pun tidak instan dan perlu dilakukan sesuai dengan usianya. Orangtua bisa memperlihatkan kebiasaan membawa tas atau menyediakan kontainer sendiri saat berbelanja.
Selain itu, orangtua juga bisa memperlihatkan kebiasaan memilah sampah serta memberikan konten ramah lingkungan yang bisa dipahami oleh anak sesuai dengan usianya.
" Jadi nggak cuma pengetahuan, tapi perilakunya juga ditunjukkan. Keterlibatan orangtua di rumah itu perlu. Bisa dengan membuat games bersama, kategorisasi sampah sesuai warna tempat sampahnya, atau melakukan operasi semut," ujarnya. (mut)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib