Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Belajar di rumah masih terus dilakukan karena pandemi Covid-19. Tentunya pembelajaran jarak jauh sangat berbeda dengan belajar di sekolah. Inisiatif, disiplin dan situasi rumah akan sangat mempengaruhi kualitas belajar anak.
Dalam menjalankan kegiatan belajar dari rumah selama masa pandemi COVID-19 orangtua dan anak perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Jovita Maria Ferliana, psikolog anak, remaja dan keluarga ada dua dari beberapa sinergi yang bisa dilakukan antara orangtua dan anak.
Dua sinergi itu termasuk menentukan jadwal dan aturan bersama serta diskusi ide kegiatan bersama. Jika anak masih berada di usia taman kanak-kanak (TK), orangtua boleh menetapkan aturan dan jadwal. Contohnya menentukan waktu bangun pagi, mandi, mempersiapkan pembelajaran di rumah, waktu bermain, istirahat, makan siang, olahraga dan sebagainya.
" Kita yang menetapkan jadwal kemudian kita tempel di dinding yang mudah dilihat oleh anak. Kalau anaknya belum bisa baca, jadwal bisa berupa gambar sehingga anak tahu jadwal,” kata Jovita dikutip dari Liputan6.com.
Berbeda perlakuan pada anak yang lebih besar terutama di usia sekolah dasar (SD). Untuk anak di atas 10 tahun pastinya sudah memiliki pemikiran sendiri dan lebih mandiri.
" Tapi jika anak sudah usia SD terutama kelas 2 SD ke atas, sebaiknya jadwal ini kita rundingkan berdua. Jadi jangan kita yang membuat kemudian anak yang melakukan tapi kita duduk bersama kemudian kita susun bersama dengan anak," kata Jovita.
Hal ini penting dilakukan supaya anak bisa berlatih mandiri, belajar menetapkan aturan, lebih bertanggung jawab dengan keputusan dia sendiri. Termasuk melakukan hal yang berkaitan dengan kedisiplinan diri. Orang tua perlu tahu bahwa anak memiliki hak yang harus terpenuhi.
“ Jadi kita harus ingat jangan cuma belajar tapi anak itu harus memiliki minimal 4 area dalam waktu keseharian dia," ujar Jovita.
© Dream
Area pertama adalah area fisik, artinya anak diberi waktu untuk olah fisik. Misal lari pagi, naik sepeda, dan olahraga lainnya supaya anak melancarkan asupan oksigen ke otak. Area kedua adalah adanya jam belajar, termasuk pendampingan belajar yang dilakukan dari rumah setiap hari.
Area ketiga rekreatif, ini adalah fungsi di mana anak diberi waktu untuk santai sejenak untuk melakukan hobi, kesenangan, dan kegemarannya.
“ Atau bahkan kalau dia mau sekadar istirahat, berdiam diri dan sebagainya, itu dipersilakan," pesan Jovita.
© Dream
Area keempat adalah waktu kebersamaan dengan anggota keluarga. Waktu ini bisa diisi dengan kegiatan bersama atau saling berbincang. Misalnya mempersiapkan makanan bareng, mencoba membuat resep bersama, bersih-bersih meja, dan beribadah bersama.
" Jadi ingat, dalam satu hari itu tidak hanya belajar tapi ada waktu untuk area fisik, rekreatif, dan kebersamaan keluarga," kata Jovita.
Laporan Ade Nasihudin Al Ansori/ Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh