Apa Kelebihan Bus Listrik Daripada Bus Konvensional? (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafian)
Dream – PT Transportasi Jakarta berencana menguji sepuluh bus listrik selama enam bulan. Bus-bus yang dijajal ini merupakan produksi dalam negeri, Eropa, dan Tiongkok.
Bus-bus listrik itu diklaim punya sejumlah keunggulan. Antara lain rendah emisi. Selama ini emisi menjadi isru penting dalam bidang transportasi, maklum kendaraan menyumbang 60 persen emisi karbon ke lingkungan.
Dan, kendaraan dengan bahan bakar listrik disebut-sebut sebagai jawaban karena bisa mengurangi emisi yang menjadi salah satu biang terjadinya penamasan global.
“ Kelebihannya jelas ini rendah emisi, zero emisi,” kata Direktur Utama TransJakarta, Agung Wicaksono, di Jakarta International Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.
Keunggulan lain, tambah dia, biaya perawatannya rendah. Tapi, harga beli bus listrik lebih tinggi daripada yang konvensoional.
“ Komponen yang dimiliki bus listrik sendiri menunjukkan lebih rendah keperluan perawatan dan biaya operasi, sehingga biaya jangka panjang akan keseluruhan biaya pengelolaan biaya rendah," kata dia.
Selain itu, yang menjadi tantangan dalam uji coba bus listrik selain regulasi itu yakni infrastruktur tempat mengisi daya. Kemudian mengenai kemampuan para teknisi dalam perawatan bus listrik.
Dream – PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana untuk menguji coba bus listrik pada Mei 2019. Perusahaan transportais ini menggandeng beberapa pihak untuk mengetes armada bertenaga listrik itu.
Direktur Utama TransJakarta, Agung Wicaksono, mengatakan penyedia bus kendaraan harus bekerja sama dengan operator. Keduanya bisa bekerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM) atau pihak-pihak yang akan melakukan perawatan dan pemeliharaan.
“ Nah, ini sedang proses. Infonya, penyedia mengatakan bulan Mei bisa tersedia,” kata Agung di Jakarta International Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.
Dia mengatakan uji coba akan berlangsung selama enam bulan. Pihaknya ingin mengetahui kualitas bus listrik, seperti ketahanan baterai. Rencananya, akan ada 10 bus listrik yang akan diuji coba.
Nantinya, uji coba bus listrik ini akan dilakukan di luar koridor. Sebab, bus memiliki spesifikasi low entry atau pintu masuknya di bawah. Sementara, untuk memasuki halte Transjakarta itu spesifikasi pintu masuknya tinggi.
" Apakah misalkan di jalur feeder non-BRT (Buss Rapid Transit), tapi juga dalam waktu dekat kita harapkan akan ada men-supply yang high deck, yang BRT untuk lebih tinggi sehingga bisa digunakan di koridor," kata dia.
Selain kursi penumpang biasa, bus ini juga menyediakan tempat duduk khusus bagi penyandang disabilitas di bagian tengah. Pengguna kursi roda dipermudah masuk ke dalam bus karena kendaraan ini memiliki alat tambahan agar kursinya bisa masuk.
Baterai bus 85 ribu watt ini bisa diisi maksimal 4 jam. Untuk pengisian penuh, kendaraan ini bisa melaju sejauh 200-250 km.
Secara tampilan, bus listrik ini tidak jauh berbeda dengan bus Transjakarta pada umumnya dengan menyediakan pegangan untuk berdiri dan di sampingnya masing-masing ada dua kursi berderet hingga bagian belakang.
Agung mengatakan pemerintah segera menyiapkan regulasi tentang kendaraan listrik. “ Kami dapat informasi peraturan presiden (Perpres) sedang disiapkan. Nanti Perpres itu sudah terbit, akan lebih tegas lagi komitmen pemerintah,” kata dia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib