Ternyata, Pria Pemotor Dihantui Dengan Penyakit Disfungsi Ereksi. (Foto: Shutterstock)
Dream – Bagi kaum pria, mengendarai motor menjadi hal yang biasa dan sering dilakukan. Hampir setiap hari moda transportasi ini sering digunakan.
Tapi, tahukah kamu bahwa semakin sering berkendara, pria berpotensi besar mengalami disfungsin ereksi dan sulit buang air kecil?
Dikutip dari Liputan6.com, Minggu 31 Mei 2020, beberapa riset mengenai hal tersebut sudah bisa dibuktikan.
Salah satunya, pada 2006, riset yang digelar tim dari Department of Urology, Kyoto Prefectural University of Medicine, Kyoto, Jepang, menemukan bahwa 69 persen pengendara motor laki-laki mengaku mengalami kesulitan untuk mencapai ereksi penuh dan mengosongkan kandung kemih mereka.
" Sepeda motor bisa menjadi salah satu faktor risiko disfungsi ereksi," tulis tim dalam bagian Abstrak.
Contoh yang hampir mirip juga terjadi pada pria yang mengendarai sepeda. Massachusetts Male Aging Study, dikutip dari WebMD, Selasa (22/8/2017), menemukan bahwa risiko disfungsi ereksi naik ketika seorang pria bersepeda lebih dari tiga jam dalam seminggu.
" Tanda peringatan paling awal adalah mati rasa atau kesemutan," terang Irwin Goldstein, MD, Director of San Diego Sexual Medicine.
Masih berdasarkan riset dari Department of Urology, Kyoto Prefectural University of Medicine, ditemukan bahwa kombinasi antara getaran dari motor dan jalanan serta dengan posisi duduk saat berkendara mungkin penyebab naiknya disfungsi ereksi para rider.
Jok pada sebagian besar sepeda motor memberikan tekanan yang " tidak semestinya" pada perineum, yaitu area antara anus dan skrotum. Ketika tekanan berlebih terjadi, aliran darah ke penis berkurang. Aliran darah yang tidak baik adalah penyebab dari disfungsi ereksi tersebut.
Selain itu, getaran juga menyebabkan penurunan dua hormon pertumbuhan di kandung kemih dan prostat, yang pada akhirnya membuat pengendara lebih sulit buang air kecil.
Ini bukan berarti menghindari berkendara sama sekali karena rasanya sangat sulit. Yang bisa dilakukan adalah memperkecil risiko itu.
Paling utama adalah dengan mencari posisi duduk serta jok yang ketika diduduki terasa lebih banyak menekan bokong, bukan area penis. Kemudian, tentu saja dengan mengurangi intensitas berkendara.
(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal