Dream - Tsunami Aceh menghancurkan wilayah Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Ratusan ribu orang tewas, puluhan ribu lainnya hilang, dan beberapa pulau di Kepulauan Banyak lenyap dari permukaan.
Namun setelah 12 tahun berlalu, tiga buah pulau diidentifikasi telah timbul ke permukaan. Termasuk Pulau Jejawi yang dahulunya sebuah pulau yang dipenuhi pohon kelapa.
Menurut seorang warga setempat bernama Hasbi, selain Pulau Jejawi, banyak pulau lain yang tenggelam karena tsunami dan gempa bumi.
" Tiga pulau yang tenggelam akibat tsunami adalah Pulau Jejawi, Pulau Maleno, dan Pulau Gosong Sianje. Jadi, beberapa tahun terakhir Pulau Jejawi ini sudah muncul kembali setelah tenggelam sekitar 10 tahun lebih," kata Hasbi.
Terlepas dari segala konsekuensinya, menurut Hasbi, ketiga pulau yang ditemukan kembali itu bukanlah pulau yang dihuni manusia ketika gelombang tsunami dan gempa bumi melanda.
" Pulau-pulau itu hanya ditumbuhi tanaman pohon seperti kelapa dan pohon-pohon lainnya. Meski Pulau Sianje belum muncul, namun pada saat terjadi pasang surut, anjungan minyak milik Pertamina yang dibangun tahun 1973 di atas hamparan Pulau Sianje itu terkadang terlihat," ujarnya.
Hasbi menyatakan, jumlah pulau besar di wilayah Kepulauan Banyak sekitar 71 pulau, namun akibat gempa bumi dan gelombang tsunami, tiga pulau telah tenggelam.
" Jadi, sekarang jumlah pulau di wilayah Kepulauan Banyak sekitar 68 pulau, termasuk dengan Pulau Setan. Jadi, 28 pulau masuk dalam Kecamatan Pulau Banyak Barat dan 40 pulau masuk ke wilayah Kecamatan Induk Pulau Banyak," kata Hasbi.
(Sumber: siakapkeli.my)
Dream - Kesaksian para sopir taksi yang melihat hantu di bekas kota yang terkena tsunami pada tahun 2011 di Jepang bisa membuat bulu roma berdiri.
Kisah-kisah hantu naik taksi itu pernah menjadi bahan penelitian Yuka Kudo, ahli sosiologi di Tohoku Gakuin University. Saat melakukan penelitiannya, Yuka masih berusia 22 tahun.
Dikisahkan, pada awal musim panas 2011, seorang sopir taksi di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, mengalami insiden yang misterius.
Sopir taksi itu melihat seorang wanita muda mengenakan mantel naik taksinya dekat Ishinomaki Station. Wanita itu meminta sang sopir mengantarnya ke Minamihama.
Sopir, berusia 50-an, bertanya, " Daerah itu hampir kosong. Apakah OK?" Wanita itu lalu berkata dengan suara gemetar, " Apakah aku mati?"
Terkejut dengan pertanyaan itu, sopir menoleh ke belakang dan tidak ada seorang pun di sana.
Dalam tesis kelulusannya, Yuka telah mewawancarai 7 sopir taksi yang dilaporkan membawa " hantu penumpang" di sekitar wilayah gempa dan tsunami terbesar di Jepang pada Maret 2011.
Yuka pergi ke Ishinomaki setiap minggu untuk mewawancarai sopir taksi yang menunggu penumpang. Dia bertanya, " Apakah Anda memiliki pengalaman yang tidak biasa setelah bencana?"
Dia telah mengajukan pertanyaan kepada lebih dari 100 sopir taksi dan banyak yang mengabaikannya. Beberapa dari mereka ada yang marah. Namun, tujuh sopir taksi bersedia menceritakan pengalaman misterius mereka kepada Yuka.
Sopir taksi lain berusia 40-an menceritakan kejadian yang tidak bisa dijelaskan.
Menurut sopir itu, seorang pria yang tampak berusia 20-an masuk taksinya. Ketika pengemudi melihat ke dalam kaca spion, penumpangnya menunjuk ke arah depan.
Sopir itu berulang kali bertanya tentang tujuan penumpangnya. Akhirnya penumpang misterus itu menjawab, " Hiyoriyama (gunung)" . Ketika taksi tiba di sana, pemuda itu menghilang.
Ketujuh cerita sopir itu 'tidak mudah dianggap sebagai ilusi biasa. Karena mereka mengaku jika penumpang naik di taksi mereka, mereka langsung menyalakan argo sehingga ada catatannya.
Jika penumpang memang hantu, mereka masih dihitung sebagai penumpang. Akibatnya, ketujuh sopir taksi itu terpaksa mengganti uang taksi hantu-hantu tersebut.
Beberapa sopir taksi itu sempat menuliskan pengalaman mereka. Satu dari mereka menunjukkan laporannya bahwa ada ongkos yang belum dibayar.
Karena semua hantu yang ditemui masih muda, diyakini mereka adalah dari korban bencana 2011.
" Anak-anak muda memiliki power yang kuat ketika mereka tidak bisa bertemu orang-orang yang mereka cintai. Karena mereka ingin menyampaikan kepahitan mereka, mereka mungkin telah memilih taksi, yang seperti kamar pribadi, sebagai media untuk melakukannya," kata Yuka.
Yang membuat Yuka terkesan adalah para sopir itu tidak memiliki rasa takut terhadap penumpang hantu mereka. Mereka malah memberi hormat dan menganggap pertemuan itu sebagai pengalaman penting yang harus dihargai.
(Sumber: ajw.asahi.com)
Dream - Massa yang berkumpul di festival tahunan Sculpture by the Sea, Sydney, Australia pekan lalu merasa takjub saat menyaksikan arak-arakan awan besar mendekati pantai.
Di saat yang sama hujan deras tercatat di seluruh kota. Yang terparah terjadi di wilayah pantai utara di pinggiran Mona Vale dengan curah hujan 27 mm selama tiga jam.
Badai yang membentuk awan tsunami itu dilaporkan bergerak menuju Sydney. Akibat cuaca ekstrem tersebut, banyak perahu dan kapal yang sedang berlayar terpaksa kembali ke pantai.
(Ism, Sumber: BBC. Youtube)
Dream - Banyak orang boleh saja tidak percaya dengan adanya zombie alias mayat hidup. Tapi warga sebuah desa di pedalaman Haiti mengklaim punya bukti bahwa zombie benar-benar ada.
Kisah itu bermula dari tahun 1907. Warga di desa itu telah mengubur gadis bernama Felicia Felix-Mentor. Namun bertahun-tahun kemudian, warga dikejutkan keberadaan mayat gadis itu muncul di jalanan dalam kondisi telanjang.
Jelas saja, kejadian itu membuat warga geger. Mereka lari tunggang-langgang sambil bertanya-tanya. Bagaimana bisa gadis sudah dikubur bertahun-tahun silam muncul lagi. Bagi masyarakat di desa terpencil Haiti tersebut, peristiwa itu adalah bukti kepercayaan kuno mereka bahwa bumi telah diintai mayat hidup.
Kisah zombie itu kemudian menarik perhatian wartawan asal Amerika Serikat, William Seabrook, untuk berkunjung ke Haiti pada tahun 20-an. Seabrook menyelidiki keyakinan voodoo yang dibawa oleh budak Afrika ke kawasan Karibian.
Saat penelitian itu, Seabrook mendengar cerita bahwa ada dukun jahat yang memiliki serbuk ajaib yang bisa membuat korbannya mati suri. Setelah korban dikubur, dukun itu membangkitkan mereka. Namun, korban-korban itu menjadi tunduk pada sang dukun.
" Mereka membuat zombie sebagai pelayan atau budak. Biasanya untuk kejahatan, tapi lebih sering untuk bekerja di ladang," tulis Seabrook, sebagaimana dikutip Dream dari laman Daily Mail, Rabu 4 November 2015. Undang-undang Haiti bahkan menulis, perbudakan ala zombie itu sebagai sebuah kejahatan.
Suatu malam, Seabrook pergi ke perkebunan tebu. Di sana dia mengaku melihat tiga zombie yang bekerja.
“ Mereka lamban seperti hewan, seperti robot. Matanya kosong. Itu bukan imajinasi saya. Mereka benar-benar seperti mata orang mati, tidak buta, tetapi menatap, tidak fokus, tidak melihat,” tambah Seabrook.
Kisah zombie Haiti memang memiliki daya tarik tersendiri. Penulis Amerika Serikat, Zora Neale Hurston, mengaku menemui Felicia, gadis yang dikisahkan bangkit dari kematian. Dalam bukunya, Hurston mengaku bertemu Felicia pada tahun 1936 di sebuah rumah sakit jiwa Haiti.
Menurut Hurston, pertemuan dengan Felicia berlangsung dingin. Hurston menulis tatapan Felicia yang mengerikan. “ Itu wajah kosong dengan mata yang seolah-olah telah dibakar dengan asam.”
Hurston begitu yakin wanita yang dia temui itu adalah Felicia, yang dikisahkan bangkit dari kematian. Sebab, memang tak ada identitas lain, selain yang menyebut wanita itu adalah Felicia. Wanita ini diduga mengalami schizophrenia.
Namun Hurston memiliki penjelasan sendiri yang lebih dramatis. “ Saya tahu ada zombie di Haiti. Orang dibangkitkan dari kematian,” tulis Hurston dalam bukunya, sambil menampilkan foto-foto Felicia.
Terlepas benar atau tidak kisah itu, yang jelas zombie saat ini telah menjadi komoditas yang mampu mendatangkan uang miliaran rupiah. Lihatlah film-film horor yang menyuguhkan zombie sebagai kisah utamanya. Selalu laris manis di pasaran. Belum lagi bisnis pernak-pernik lain, seperti Halloween.
Ada atau tak ada, yang jelas bisnis " zombie" sudah mendatangkan banyak fulus! (Ism)
Dream - Ada sebuah keajaiban saat tsunami menerjang Aceh 10 tahun silam. Seorang nenek bisa selamat setelah ditolong oleh seekor ular.
Cerita ini memang terdengar tak masuk akal, namun ini sebuah kisah nyata. Adalah Ummikasum yang akrap disapa Maksum berkisah saat ia diselamatkan oleh seekor ular.
Nenek berprofesi sebagai juru memandikan mayat itu tidak ingat secara persis bagaimana cara dililit sang ular, hingga akhrnya bisa selamat dari hantaman gelombang tsunami setinggi pohon kepala tua.
Mulanya, Minggu pagi hari malapetaka bagi seluruh rakyat Aceh, Maksum sedang asyik menyiram dan membersihkan bunga yang ada di pekarangan rumahnya.
Tiba-tiba sekitar pukul 08.00 WIB, bumi Aceh bergetar, bergoyang ke kiri dan ke nanan. Baru ia sadar ternyata gempa berkekuatan 9,8 SR.
Dia bersama seorang cucu yang masih berusia 5 tahun dalam gendongannya menjauh dari bangunan dan mencari tanah lapang.
" Dulu rumah saya besar dan saya sedang di luar, sedang tanam bunga," kata Maksum dikutip Dream.co.id dari laman Merdeka.com, Kamis 25 Desember 2014.
Saat itu anak keduanya berlarian ke arah Maksum dan mengatakan air laut naik ke darat. Tiba-tiba, air laut benar-benar menerjang Maksum dari belakang.
Letak rumah Maksum dengan bibir pantai hanya berkisar 400 meter. Hingga ia terjatuh dan cucunya dalam gendongan pun terlepas.
Saat itu ia berusaha untuk meraih cucunya, namun derasnya gelombang tidak sebanding dengan kekuatan tangannya yang saat itu berusia 50 tahun. " Sempat saya tarik cucu saya, tetapi kawat yang terpegang, sampai luka ini jari saya," kata dia sambil menunjukkan bekas jarinya yang luka.
Kala itu maksum tak sadarkan diri lagi. Tiba-tiba saja ia sudah berada di daerah jembatan Krueng Cut yang berjarak sekitar 800 meter dari rumahnya. Saat itulah dia baru sadar, bahwa bersamanya ada seekor ular besar yang melilit tubuhnya. Kepala ular itu menjulur ke arah wajah Maksum.
Namun saat itu, Maksum tidak sedikit merasa takut. Justru Maksum mengaku, sempat berbisik dengan suara nada lemas, meminta agar bisa diselamatkan ke daratan. " Saya bilang waktu itu, tolong selamatkan saya ke darat," ucapnya dengan bahasa Aceh.
Lantas, ular itu mengantar ke darat langsung bergerak dan menenggelamkan ia ke dalam sungai dan tiba-tiba ia sudah berada di jembatan Lamnyong, Darussalam dengan Jaraknya sekitar 300 meter.
Ketika itu Maksum sudah mulai sadarkan diri. Dia mengaku bisa mendengar ada jeritan orang yang meminta tolong, karena digulung dalam gelombang arus sungai Krueng Cut tersebut.
" Saya waktu itu tidak ada lagi pakaian sehelai pun. Saya dalam sampah dan ular itu masih melilit tubuh saya," jelasnya.
Maksum bisa keluar dari tumpukan sampah dan lilitan ular di tubuhnya setelah 3 orang anak muda dari petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menghampirinya.
Mereka langsung mengangkat tubuh Maksum dari sungai tersebut. " Saya sempat bilang, ada ular di tubuh saya melilit, namun salah satu dari mereka bilang tidak apa-apa, ular itu tidak menggigit kita," kenangnya.
Secara perlahan-lahan ular yang melilit tubuhnya tadi langsung melepaskan dirinya dan lalu menghilang dalam sekejap ke dalam sungai. Wa allahua'lam!
Kini Maksum menempati sebuah rumah bantuan di lokasi semula. Untuk mengisi waktu luang, ia membuka sebuah kios berjualan makan.
(Sumber: Merdeka.com)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati