Para Peserta Seleksi Imam Masjid Di UEA Di Kantor Kemenag MH Thamrin (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)
Dream - Sebanyak 500 hafiz Indonesia menjalani seleksi pendaftaran sebagai imam, muazin, dan khatib yang digelar Kementerian Agama (Kemenag). Mereka yang dinyatakan lolos nantinya akan bertugas di masjid-masjid di seluruh Uni Emirat Arab (UEA).
Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Khoiruddin, mengatakan kuota yang diminta dari UEA sebanyak 100 hafiz.
" Ada 100 hafiz," kata Khoirudin di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.
Meski demikian, kata Khoiruddin, kuota yang ditetapkan bersifat fleksibel. Tergantung kualitas yang didapat peserta dari hasil seleksinya yang berjalan.
Dalam seleksi tersebut, peserta harus melewati beberapa tahap yakni tes hafalan Alquran 30 juz, tes kemampuan berbahasa Arab, dan memiliki suara bagus serta pemahaman keagamaan yang cukup.
Hasil tes akan diumumkan pada Sabtu, 27 Januari 2018.
Khoiruddin berujar peserta berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Meski begitu, kebanyakan peserta berasal dari Jakarta, Banten dan Jakarta.
" Memang kantong-kantong hafiz itu banyaknya di Pulau Jawa," ujar dia.
(Sah)
Dream - Kementerian Agama (Kemenag) membuka seleksi imam masjid untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA). Pendaftaran seleksi dibuka sejak Rabu, 10 Januari 2018.
Direktur Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal Agama Islam, Khoiruddin, mengatakan seleksi ini terselenggara karena kerja sama Indonesia dengan pemerintah UEA. Seleksi ini, kata dia, merupakan kali ke dua diselenggarakan.
" Tahun 2017 lalu, kita memberangkatkan 14 hafidz untuk menjadi imam masjid di UEA," kata Khoiruddin melalui keterangan tertulisnya.
" Tahun ini, dibutuhkan sampai 100 orang, tapi nanti tergantung hasil tes seleksi," ucap dia menambahkan.
Khoiruddin mengatakan, pemerintah UEA merasa cocok dengan karakter dan akhlak para hafiz Indonesia. Khoiruddin mengatakan para imam asal Indonesia dianggap tidak memiliki pemikiran yang radikal dan memegang prinsip ajaran Islam yang jelas.
Saat ini kerjasama pengiriman hafidz Indonesia sebagai imam masjid baru dilakukan dengan UEA. Harapannya, program ini ke depan bisa diperluas ke beberapa negara lain, misalnya di Eropa dan Amerika.
" Para hafidz ini menjadi duta bangsa untuk dunia internasional dan meningkatkan hubungan bilateral antarnegara," ucap dia.
Ini persyaratan mengikuti seleksi calon imam UEA,
Bagi peserta di luar DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,
Bagi peserta domisili DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
Bagi peserta yang terpilih pemerintah UEA menyediakan gaji per bulan 6300 dirham, setara Rp23 juta, untuk imam masjid.
Pengumuman hasil seleksi dapat dilihat di laman www.bimasislam.kemenag.go.id
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya