Warga Menyampaikan Duka Atas Hilangnya MH370 (Foto: Shutterstock)
Dream - Hilangnya pesawat Malaysia Airline MH370 terus menuai misteri. Spekulasi seputar misteri hilangnya MH370 maupun dugaan lokasi jatuhnya pesawat nahas itu tak berhenti.
Baru-baru ini, seorang anggota keluarga korban MH370 membeberkan salah satu teori penyebab hilangnya pesawat yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China itu.
Ghyslain Wattrelos, pria yang kehilangan istri dan dua putranya, itu mengklaim telah diberi tahu teori hilangnya MH370 oleh tim Gendarmerie Air Transport (GTA).
Dia mengklaim, tim penyelidik asal Perancis itu mengidentifikasi adanya `entitas ketiga` yang punya informasi dan atau data yang berkaitan dengan gerakan terakhir MH370.
Wattrelos mengatakan, GTA telah menyoroti `ketidakkonsistenan` penyelidikan pihak berwenang Malaysia.
" Kami sedikit marah dan sekarang kami ingin berhenti, inilah waktu yang tepat Amerika Serikat (AS) untuk ikut serta dalam pencarian ini," kata Wattrelos, dikutip dari Express, Kamis, 25 Oktober 2018.
Sementara, dia menyebut `entitas ketiga` punya program yang mampu meretas dan memprogram ulang Satcom.
" Apakah `entitas ketiga` itu telah menjual perangkat lunak yang mampu memprogram ulang atau bahkan meretas Satcom, yang berkomunikasi dengan satelit Inmarsat dari pesawat?" ujar dia.

Dia meminta, agar penyelidikan lebih lanjut berjalan, memiliki data satelit yang terrekam.
Meski menyebut `entitas ketiga` sebagai penyebab hilangnya MH370, Wattrelos tak menyebut siapakah sosok `entitas ketiga` itu.
" Meskipun ada beberapa perusahaan di AS dan Kanada yang menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk merancang, membangun, dan menguji jaringan Inmarsat," ujar dia.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
