Dream - Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara mencecar terdakwa dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dengan pertanyaan seputar kaitan Surat Al Maidah 51 dengan budidaya ikan kerapu. Pertanyaan itu disampaikan karena Ahok menyinggung ayat tersebut saat menyosialisasikan program Pemprov DKI Jakarta di Kepulauan Seribu.
" Maksudnya saudara itu apa, ikan dengan Al Maidah itu apa hubungannya?" tanya Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarso di ruang sidang Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa malam, 4 April 2017.
Ahok menjelaskan, kutipan surat Al Maidah itu diambil karena teringat saat situasi Pilkada Bangka Belitung tahun 2007. Ahok sebenarnya ingin mengingatkan warga agar tidak khawatir apabila dirinya tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia mencoba meyakinkan warga bahwa program budidaya ikan akan terus ada.
" Terlintas, ini jangan-jangan kayak di Belitung, orang polos, karena dia pikir dalam pilkada, harus bayar budi nih kalau milih program," ucap Ahok.
Merasa bingung, Dwiarso kembali bertanya maksud Ahok dengan menyebut warga Belitung. " Saudara katakan, 'Jangan-jangan seperti di Belitung', apa itu? Panen kerapu juga?" tanya Dwiarso.
Menjawab pertanyaan Dwiarso, Ahok menerangkan ada upaya untuk menjatuhkan dirinya sebagai calon gubernur non-Muslim di Pilkada Babel. Salah satunya dengan adanya selebaran menolak memilih gubernur non-Muslim.
" Bukan, selebaran menolak saya menjadi gubernur," jawab Ahok.
Belum puas dengan jawaban Ahok, Dwiarso kembali menanyakan hubungan Surat Al Maidah dalam pidatonya di Kepulauan Seribu. Padahal, saat itu Ahok tidak sedang berkampanye.
" Ya ini hubungannya apa? Saudara di sini ini (Kepulauan Seribu) bukan kampanye Pilkada. Sedangkan di Belitung peristiwa Pilkada 2007, masalah Al Maidah itu. Gimana? Sambungkan pikiran saudara itu," Dwiarso menegaskan pertanyaannya.
Ahok kemudian berusaha memberikan penjelasan kepada hakim tentang pengalamannya saat bertarung dalam Pilkada Babel. Saat itu, ada seorang ibu yang berkata langsung di depannya, tidak bisa memilih Ahok.
" Dia bilang, 'Mohon maaf Hok, ibu gak pilih kamu'. 'Kenapa?' saya tanya, 'Ibu takut murtad, meninggalkan agama ibu'," jawab Ahok.
Advertisement
Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan

Komunitas Pengguna Motor Listrik PEVR Pecahkan Rekor MURI

7 Rekomendasi Matcha Cafe di Jakarta, Surga Bagi Pecinta Matcha


Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana


Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo


Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan