Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Ahli nuklir memperingatkan Anggota Senat Amerika Serikat mengenai bahaya senjata nuklir Electromagnetic Pulse (EMP) milik Korea Utara. Senjata nuklir EMP dipercaya para ahli akan membunuh 90 persen populasi warganya.
Bom EMP merupakan peledak hidrogen yang dikirimkan rudal atau satelit pada ketinggian 30 hingga 400 kilometer. Tetapi, korban yang meninggal bukan berasal dari ledakan yang ditumbulkan, Dampak elektromagnetik yang sangat kuat di sekitar lokasi ledakan yang dikhawatirkan para senator ini.
Selain itu, laporan Big Think menyebut, EMP dipercaya juga mampu melumpuhkan jaringan listrik. Kurangnya pasokan listrik pada peralatan elektronik akan menyebabkan kelaparan massal. Air bersih tak terkontrol, lalu lintas udara mati, dan transaksi keuangan yang rusak di seluruh Amerika Serikat akan menyebabkan kekacauan.
Prediksi ancaman bom EMP ini muncul dari mantan anggota kongres William R. Graham dan Peter Vincent Pry.
Graham merupakan fisikawan yang menjadi penasihat ilmu pengetahuan Presiden Ronald Reagen. Sementara itu, Pry adalah mantan petugas CIA yang bertanggung jawab untuk menganalisis strategi nuklir Soviet dan Rusia.
Dua ilmuwan tersebut meminta Presiden Donald Trup untuk mempersiapkan infrastruktur yang mampu mengantisipasi serangan EMP. Selain itu, mereka juga memperingatkan intelejen Amerika Serikat yang abai pada ancaman dan ejekan Korea Utara.
" Intelijen terlalu meremehkan kemampuan rudal jarak jauh Korea Utara, jumlah senjata nuklir, hulu ledak, dan bom-H, ancaman terbesar Korea Utara terhadap Amerika Serikat tetap serangan nuklir EMP yang tidak diketahui," kata mereka dalam pernyataannya.
Menurut Pry, saat ini serangan bom EMP menjadi salah satu senjata yang mungkin dapat diterima dunia. EMP menjadi `alternatif` serangan bom, saat nuklir dilarang penggunaannya.
" Bom EMP menjadi pilihan yang paling mungkin ditafsirkan oleh Amerika Serikat dan dunia internasional sebagai senjata `terkendali`dan `diawali peringatan`," tulis Pry.
Di Amerika Serikat, Komisi EMP telah dihapus sejak 30 September 2001. Mereka sempat diaktifkan kembali, sebelum benar-benar dicabut pada 2016.
Korea Utara telah mengeluarkan ancaman sejak September 2017 kepada Amerika Serikat.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi