(Foto: ScanPyramids Mission)
Dream - Arkeolog telah menemukan sebuah ruang atau " kandang" misterius yang tersembunyi jauh di dalam Piramid Agung Giza. Salah satu piramida tertua dari tujuh keajaiban dunia kuno.
Rongga besar itu membentang setidaknya 30 meter dan terletak di atas galeri besar, sebuah koridor megah yang menghubungkan kamar ratu dan raja. Ini adalah struktur utama pertama yang ditemukan di Piramida sejak abad ke-19.
Belum jelas apakah temuan itu adalah ruangan atau koridor, dan apakah itu memainkan peran struktural dalam konstruksi Piramida. Namun pengukuran menunjukkan bahwa temuan itu memiliki dimensi yang mirip dengan galeri besar, yang tingginya hampir 50 meter, panjang 8 meter dan lebarnya 1 meter lebih.
Para ilmuwan meneliti temuan itu menggunakan sensor pendeteksi partikel yang dikenal sebagai muon. Ditambah peralatan yang sesuai, para periset dapat menggunakan muon untuk mengungkapkan struktur internal Piramida dan monumen kuno lainnya.
" Kami tahu bahwa rongga besar ini memiliki karakteristik yang sama dengan galeri agung," kata Mehdi Tayoubi dari Institut HP di Paris, sebuah organisasi nirlaba yang menggunakan teknologi baru untuk mempelajari dan melestarikan budaya. " Ini sangat mengesankan," sambungnya.
...
Dream - Menurut Tayoubi, para ahli Mesir memang memiliki banyak teori tentang bagaimana Piramida dibangun, namun tidak ada catatan yang dapat diandalkan tentang konstruksinya.
Karena itu, untuk meneliti lebih jauh tentang fungsi rongga yang ditemukan ini, Tayoubi melibatkan spesialis arsitektur Mesir kuno untuk mengemukakan gagasan mereka.
Rongga itu mungkin digunakan untuk mengurangi berat di atap galeri utama, atau menjadi koridor yang tidak diketahui sampai sekarang di Piramida.
Meski begitu, terang Tayoubi, tim tidak akan melakukan pengeboran ke dalam rongga untuk mengeksplorasi lebih jauh. Namun mereka akan mengembangkan robot terbang kecil yang suatu saat bisa dikirim jika pihak berwenang Mesir menyetujui.
" Ini adalah penghormatan kepada manusia," kata Tayoubi. " Ini menentukan masa depan kita. Jika orang-orang di zaman dahulu bisa melakukan ini dengan cara mereka, 4.000 atau 5.000 tahun yang lalu dan mereka meninggalkan warisan ini. Apa yang akan ditinggalkan masyarakat kita sendiri untuk generasi mendatang?" katanya.
(ism, Sumber: theguardian.com)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas