Country Manager MMA Indonesia Shanti Tolani (paling Kanan) Bersama Sejumlah Board Member MMA Indonesia. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani
Dream - Indonesia menjadi target pemasaran merek-merek besar di dunia. Data Nielsen menunjukkan, belanja iklan di Indonesia mencapai Rp38 triliun. Setelah ada iklan di platform digital, angka ini meningkat jadi Rp40 triliun.
Untuk potensi besar itu, Mobile Marketing Association (MMA) meresmikan cabang pertamanya di Indonesia. Sebelumnya, MMA hadir di Indonesia dalam bentuk MMA Forum dan Smarties Award, forum dan penghargaan untuk brand dan pengiklan di Indonesia.
MMA merupakan satu-satunya asosiasi perdagangan global yang menyatukan seluruh ekosistem pemasar, agensi iklan, dan penjual teknologi. Country Manager MMA Indonesia, Shanti Tolani, mengatakan, kehadiran MMA di Indonesia untuk mempercepat transformasi dan inovasi pemasaran media seluler di Tanah Air.
" MMA hadir untuk membantu menciptakan lanskap pemasaran seluler yang berkelanjutan di Indonesia," tutur Shanti, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 28 Februari 2019.
Indonesia, kata Shanti, memiliki potensi iklan gawai besar. Peluang ini tidak terlepas dari meningkatnya pengguna gawai dan keaktifan warganet Indonesia.
Shanti menambahkan, Indonesia merupakan mobile first market. Artinya, pengguna internet lebih banyak yang terkoneksi melalui perangkat mobile ketimbang komputer.
Ada 80 persen pengguna internet terkoneksi melalui perangkat mobile dan 75 persen pembelian dilakukan melalui ponsel pintar dan perangkat mobile lainnya.
Melihat banyaknya pengguna mobile di Indonesia, kata Shanti, diperlukan transformasi iklan dari iklan tradisional di televisi atau media cetak ke platform mobile.
" Transformasi sangat dibutuhkan unuk melihat ke masa depan dan membangun visi dan strategi ke sana, kami bermaksud menjaga tema global #shapethefuture hingga 2019 dan telah merancang serangkaian program untuk pasar Indonesia," kata dia.
Untuk mendukung asosiasi, di Indonesia, MMA juga memiliki 9 orang dewan direksi dari ekosistem marketing mobile.
Kesembilan orang tersebut antara lain adalah CEO/ Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Hemant Bakshi; Country Director Facebook Indonesia, Sri Widowati; Presiden Direktur Nestle Indonesia, Dharnesh Gordhon.
Selain itu, ada juga CEO dan Founder KLY, Steve Christian; CEO Havas Group Indonesia, Anwesh Bose; CCO Gojek, Antoine de Carbonnel; CEO GroupM Indonesia, Himanshu Shekhar; CEO KG Media, Andy Budiman; dan Direktur Eksekutif Media Nielsen, Hellen Katherina.
Advertisement
Wanita Ini Dinikahi Orang Terkaya Dunia, Beda Usia 47 Tahun
6 Tips Bijak Mengawasi Penggunaan HP pada Anak
10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia Tahun 2025
Menjelajah Waktu Sejarah Lokal Bareng Komunitas Ciledug Archives
Kenalan dengan Si Ganteng El Putra Sarira, Sosok `Rangga` yang Dipilih Nicholas Saputra