Aturan Pilu PSK Kalijodo

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 26 Februari 2016 10:27
Aturan Pilu PSK Kalijodo
Aturan yang tertulis sangat ketat. Membuat miris.

Dream - Sebuah kamar berukuran 3x 4 meter di lantai tiga, Kafe Mutiara menjadi saksi kerasnya hidup di Kalijodo. Di kamar yang mampu menampung puluhan pekerja seks komersial (PSK) itu terdapat sebuah aturan untuk penghuninya.

Aturan yang tertulis di kertas berwarna kuning itu menunjukkan bagaimana kerasnya hidup menjalani kehidupan gelap itu. Izin yang ketat untuk keluar kafe hingga waktu kerja yang padat dapat dilihat dari peraturan itu.

" WARNING. Dilarang keluar cafe tanpa izin. Diwajibkan lapor apabila mau off. Dilarang OFF dengan alasan yang gak jelas. Diwajibkan jam 07.00 harus siap," tertulis kertas itu.

Tak jelas siapa penulisnya. Tetapi sebuah tanda tangan terbubuhkan di sana.

Jika dibaca secara seksama, artinya PSK itu hanya memiliki waktu yang tak banyak untuk beristirahat. Di waktu malam, mereka harus melayani pria-pria hidung belang. Dan paginya harus sudah kembali bersiap.

Di ruangan yang berbau menyengat itu, kini hanya tersisa sisa-sisa barang milik penghuni. Bantal, kosmetika, sisa makanan hingga baju yang tercecer.

Itulah sisa-sisa terakhir kerasnya menjalani hidup di Kalijodo. Sebab, rencananya jika pada surat peringatan ketiga (SP3) yang akan dilayangkan pada Sabtu, 27 Februari 2016 mendatang tidak diindahkan, pemerintah daerah DKI Jakarta akan membongkar paksa pada hari Senin, 29 Februari 2016.

Jika terjadi, puing-puing bangunan itu akan akan menutup sejarah panjang kawasan prostitusi ini. Sekaligus, menutup ringkasan kelam para penghuninya. (Ism) 

 

1 dari 3 halaman

Jawaban Mengejutkan dari Nomor Telepon di Buku Harian Kalijodo

Jawaban Mengejutkan dari Nomor Telepon di Buku Harian Kalijodo © Dream

Dream – Sejumlah pekerja seks komersial di Kalijodo menuliskan kisah hidupnya pada buku harian. Suka dan duka, ratapan dan harapan, tergores di dalam catatan harian itu.

Buku-buku itu bisa ditemukan di kafe-kafe di Kalijodo yang sudah kosong. Catatan itu tercecer bersama barang-barang lain, yang tak sempat dibawa oleh para penulisnya.

Salah satu catatan harian itu berisi angka-angka. Mulai jumlah lelaki hidung belang yang mereka layani, jadwal suntik kontrasepsi, hingga penghasilan mereka.

Selain itu, ada pula catatan nomor telepon. Sama dengan rekap rupiah-rupiah itu, nomor-nomor kontak itu juga tersusun rapi. Jumlahnya banyak.

Sejumlah wartawan yang ingin mewawancara tentang penggusuran Kalijodo menghubungi nomor-nomor telepon itu. Dengan harapan itu adalah nomor salah satu mantan wanita penghibur di Kalijodo.

Nomor dipilih secara acak dari daftar itu. Pilihan pertama, gagal. Nomor tak aktif. Begitu pula pilihan kedua dan ketiga. Baru pada pilihan keempat nomor itu aktif saat dihubungi.

“ Halo,” sapa seseorang di ujung telepon. Sepertinya suara perempuan. “ Halo,” jawab sang wartawan.

“ Ini siapanya?” tanya perempuan itu.

“ Ini. Yang dulu dari Kalijodo. Masa lupa sih,” pancing wartawan itu untuk mendekatkan diri melalui obrolan itu.

“ Maaf siapa ya? Ini nomor suami saya,” jawab perempuan di ujung telepon itu.

Wanita itu menutup telepon. Pembicaraan pun usai.

2 dari 3 halaman

Jawaban Tukang Bakso Kalijodo Bikin Krishna Murti `Gubrakkkk!`

Jawaban Tukang Bakso Kalijodo Bikin Krishna Murti `Gubrakkkk!` © Dream

Dream - Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, punya pengalaman menarik saat melakukan pengamanan di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dalam akun Facebook miliknya, Krishna menceritakan obrolannya dengan tukang bakso yang bikin dia 'gubrak'.

Saat pengamanan di Kalijodo, belum lama ini, Krishna yang kelaparan membeli bakso. Ia iseng-iseng bertanya ke tukang bakso.

" Udah berapa tahun jualan bakso Mas..?"  tanya Krishna.

Si tukang bakso jawab; kira-kira 5 tahun lebih.

" Gerobak sama dagangannya udah milik sendiri apa punya orang lain mas..?"  tanya mantan Kapolsek Penjaringan itu penasaran.

" Punya majikan saya. Saya tiap hari setoran,"  jawab si tukang bakso sekenanya.

" Jualan lebih dari 5 tahun harusnya mas udah punya gerobak dan modal sendiri mas (maklum mau ajak dia pindah jualan keluar Kalijodo),"  balas Krishna berharap obrolan berlanjut.

Tapi rupanya, si tukang bakso agak jengel digurui Krishna. " Yah beginilah namanya orang kecil... Trus bapak sendiri bekerja jadi polisi ini sudah berapa tahun..?"  kata si tukang balik bertanya.

" Udah 25 tahun. Memangnya kenapa..?"  jawab Krishna bangga.

" Bapak sudah 25 tahun kerja jadi polisi, harusnya Bapak sudah punya Polsek sendiri..!!!,"  kata si tukang bakso enteng sambil menuangin kuah ke mangkok. Gubrakkkkkk! 

3 dari 3 halaman

Jerit PSK Kalijodo di Buku Harian yang Tertinggal

Jerit PSK Kalijodo di Buku Harian yang Tertinggal © Dream

Dream - Hingar bingar lokalisasi prostitusi di Kalijodo, ternyata menyimpan curahatan hati para Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana yang sangat memilukan.

Berawal dari sebuah bilik kamar berukuran 1 x 2 meter yang berlokasi di Kafe Mega Mas, tertinggal sebuah buku catatan yang diyakini milik seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang tertinggal.

Buku bersampul kotak-kotak merah dengan garis kuning di halaman depan ini tertulis sebuah nama; 'Dewi.Me:Mas'.

Dalam lembaran pertama buku itu, hanya ada beberapa hitungan, dan setelah dibuka ke halaman berikutnya, si empunya buku ini ternyata menyelipkan sebuah catatan hidupnya yang berisikan bahwa ia sudah tak kuat lagi dengan profesinya saat ini.

" Aa. Allah aku udah gak betah hidup yang ku jalani. Ya Allah bimbinglah aku ke jalan yang benar. Ya Allah... Aku ingin jadi orang yang baik di mata semua orang terutama-Mu. Ya Allah... Kapan semua nich berakihir ya Aallah aku udah cape dengan semua nich," tulis pemilik buku diary.

Tak hanya buku ini, ternyata di kamar lain masih dalam lokasi yang sama yaitu Kafe Mega Mas juga ditemukan buku diary. Kali ini, buku tersebut tanpa sampul dan terlihat usang. Tak ada nama yang menunjukkan siapa pemilik buku ini.

Di dalam buku yang kertasnya sudah mulai terkoyak itu tertulis curahan hati PSK Kalijodo lainnya tentang kisah percintaan yang ia alami.

Beri Komentar