Dream - Seorang wanita muda mendapat warisan harta Rp 236 miliar dari suami yang baru saja menikahinya. Warisan itu dia terima setelah sang suami meninggal karena serangan jantung, hanya sebulan setelah pernikahan mereka.
Dikutip Dream dari laman Emirates 24/7, Rabu 4 Mei 2016, wanita Arab Saudi itu baru berusia 22 tahun. Dia menikah dengan lelaki tua kaya raya yang sudah punya satu istri dan anak.
Setelah kematian sang suami itulah perempuan muda ini menerima warisan 67 juta riyal atau sekitar Rp 236 miliar. “ Kekayaan suaminya diperkirakan mencapai 1 miliar riyal (sekitar Rp 3,5 triliun),” tulis surat kabar Sada.
Meski demikian, kerabat sang lelaki menolak memberikan warisan itu. Mereka mengaku tak tahu bahwa perempuan muda ini telah menikah dengan pria kaya raya ini.
“ Perempuan itu mengajukan gugatan terhadap keluarga dan istri pertama suaminya. Pengadilan menyatakan dia berhak atas 67 juta riyal,” tulis Sada.
Dream - Nasib tragis dialami remaja wanita asal Pakistan, Khanzadi Lashari. Perempuan 19 tahun ini tewas dibunuh oleh sang suami, saat malam pertama pernikahan mereka.
Suami yang baru menikahi Lashari itu adalah Qalandar Baksh Khokhar, pemuda 28 tahun yang masih sepupunya. Khokhar mengaku kecewa kepada Lashari, karena istrinya itu sudah tak perawan lagi saat dia nikahi.
Jasad Khanzadi ditemukan polisi di rumahnya di Distrik Jacobabad, Provinsi Sindh. Polisi yang mendapat laporan dari keluarga, yang panik karena Khanzadi tak juga muncul, melakukan pencarian.
Dan di rumah itu, jasad wanita malang itu ditemukan terlentang, dalam kondisi masih mengenakan baju pengantin. Pada 30 Maret 2016 itu, polisi menemukan luka jeratan pada bagian leher Khanzadi.
Polisi kemudian menangkap Qalandar yang melarikan diri. Saat diinterogasi, pemuda 28 tahun itu mengaku telah membunuh. Pembunuhan itu dilakukan demi “ kehormatan”, karena saat menikah Khanzadi sudah tidak perawan.
“ Pernikahan itu berjalan lancar dan semua orang termasuk pasangan menikmati upacara tersebut. Ini berlangsung dengan kesepakatan bersama dan kami tidak melihat hal negatif dari Qalandar Baksh,” sesal saudara lelaki Khanzadi.
Ibarat nasi sudah jadi bubur, pembunuhan sudah terjadi. Khanzadi sudah meninggal. Sementara Qalandar yang ditembak kakinya oleh polisi harus bertanggung jawab atas pembunuhan ini. (Sumber: The Express)
Dream - Ini kisah istri yang rela dimadu oleh sang suami. Perempuan ini menghadiri proses akad nikah sang suami dengan istri ke dua, serta memberikan doa yang mengharukan kepada mereka.
Ummu Aiman Mohd Sani. Demikian nama perempuan 27 tahun yang rela dimadu itu. Istri pertama itu menguatkan hati menyaksikan proses akad nikah suaminya, Mohd Salman Mohd Sabri (33) dengan istri ke dua, Nurul Mubaraqah Najri (21).
" Saya doakan suami menjadi pemimpin yang baik dan bertanggungjawab. Sekaligus dapat mendidik kami berdua menjadi isteri solehah," kata Ummu Aiman, sebagaimana dikutip Dream dari laman Siakap Keli, Senin 2 Mei 2016.
" Saya berharap kesediaannya berpoligami ini mampu menjadi contoh kepada masyarakat di luar sana," tambah dia.
Pernikahan antara Mohd Salman dengan Nurul Mubaraqah ini digelar secara meriah di Masjid Cahaya Iman, Bandar Country Homes, Rawang, Selangor, Malaysia, pada Minggu malam, 1 Mei 2016.
" Saya harap ia (keluarga) menjadi model keluarga poligami kepada semua," kata Ummu Aiman. Sementara, Mohd Salman berharap kedua isterinya dapat menjalin hubungan yang baik.
Dream - Sebuah video tengah menjadi viral di dunia maya. Video itu menampilkan sosok yang disebut-sebut sebagai " hantu pengantin perempuan" yang tewas dalam kecelakaan di jalan.
Dikutip Dream dari Daily Mirror, Senin 11 April 2016, perekam video tersebut adalah Karina Dmitrie dari Moskow. Diambil dari jalan di antara Lyubertsy dan Lytkarino, wilayah Oblast, Moskow bagian barat.
Dmitrieva, yang bermobil dengan perempuan lain, mengaku melihat sosok aneh melalui kamera yang dipasang di mobil. Sesosok siluet tampak dari gambar itu.
Dan Dmitrieva yakin sosok siluet itu adalah sosok seorang perempuan muda yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih.
Penduduk lokal menyebut di tempat itu memang pernah terjadi kecelakaan maut yang melibatkan iring-iringan pengantin pada 1989.
Mnurut cerita penduduk, pengantin baru itu sedang dalam perjalanan ke sebuah taman setempat untuk merayakan pernikahan mereka dengan teman-teman. Namun mobil mereka menabrak sebuah truk di tikungan.
Pengantin pria selamat, tapi pengantin wanita tewas. Sejak itulah penduduk setempat kerap melihat sosok pengantin di tempat tersebut. Dan dilaporkan, telah ada 10 kecelakaan di tempat itu, hanya dalam setahun saja.
Apakah sosok itu benar-benar hantu? Wallahu a’lam.... Berikut videonya:
Dream - Sonita Alizadeh. Dialah wanita yang gigih memerangi pernikahan anak melalui lagu rap. Melalui lirik-lirik yang diucapkan cengan cepat itu, dia menyampaikan jerit hati para gadis Afghanistan yang dipaksa menikah di usia anak-anak.
Syair lagu Sonita bukan sekadar bualan. Untaian kata itu merupakan kumpulan pengalaman nyata dalam hidupannya –dan juga ratusan bahkan ribuan gadis lain di negaranya. Memang, saat usia 10, Sonita nyaris dijual oleh orangtuanya, untuk menikah.
“ Itu masa menyakitkan,” kata Sonita, sebagaimana dikutip Dream dari Huffington Post, Jumat 15 April 2016. “ Aku tak bisa memahami bahwa aku harus melupakan mimpiku.”
Sonita tak hanya sekali mengalami masa pahit. Dia kembali nyaris dijual saat usia 16 tahun. Dia dihargai US$ 9 ribu atau sekitar Rp 118 juta. Kala itu, orangtuanya akan menggunakan uang itu untuk biaya pernikahan saudara lelaki Sonita.
Fenomena pernikahan anak-anak memang marak di Afghanistan. Pengalaman Sonita itu hanya satu di antara ratusan, bahkan ratusan ribu, kisah pernikahan anak-anak di sana.
Dan pernikahan usia anak-anak di dunia memang mengkhawatirkan. Tengok saja data International Center for Research on Woman (ICRW). Sepertiga remaja wanita di negara-negara berkembang menikah sebelum usia 18 tahun.
Data itu juga menunjukkan satu dari sembilan anak-anak perempuan menikah sebelum usia 15 tahun. Pada 2012 –masih menurut data itu, sekitar 70 juta wanita berusia 20 hingga 24 tahun di dunia menikah sebelum usia 18.
Wilayah dengan angka paling tinggi pernikahan anak-anak adalah Afrika Barat dan Sub-Sahara. Sementara, Asia Selatan menjadi kawasan dengan angka pernikahan perempuan di bawah umur paling tinggi.
Kemiskinan dan tingkat pendidikan rendah menjadi pendorong utama fenomena ini. Pernikahan dini sudah dianggap lumrah. Bukan hal tabu lagi.
Padahal, wanita selalu dalam posisi yang lemah. Data ICRW menyebut wanita yang menikah di bawah usia 18 tahun rawan mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu mengganggu perkembangan wanita. Data ICRW juga mencatat bahwa kehamilan mernjadi salah satu faktor penyebab kematian wanita berusia 15 hingga 19 tahun, yang tidak bisa disepelekan.
Dan di Afghanistan itu, pernikahan perempuan di bawah umur jamak terjadi. Semula, undang-undang pernikahan negara itu mengatur usia minimal perempuan untuk menikah adalah 16 tahun. Baru pada 2014 dinaikkan menjadi usia 18.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 40 persen perempuan di Afghanistan menikah di bawah usia 18. Sementara, data UNICEF menyebut satu dari enam perempuan Afghanistan menikah dengan usia di bawah 15 tahun.
Meskipun pernikahan anak di Afghanistan ilegal, fenomena itu masih terjadi secara luas di daerah pedesaan. Banyak keluarga miskin menjual anak perempuan mereka untuk melunasi hutang atau mas kawin.
Di tengah pusaran ‘tradisi’ itulah, Sonita berupaya melawan. Bukan turun ke jalan, menggalang kaum perempuan untuk berunjuk rasa. Bukan pula dengan aksi mogok makan.
Sonita melawan dengan lirik-lirik lagu. Perempuan itu membuat video, menyanyi rap, dengan judul “ Brides for Sale”. Lagu ini berisi tentang pengalaman pahitnya menjadi wanita di negaranya.
“ Aku bingung dengan tradisi masyarakatku. Mereka menjual gadis-gadis untuk uang, tidak ada hak untuk memilih,” demikian lirik lagu Sonita. “ Katakan apa yang bisa aku lakukan untuk membuktikan kepribadianku.”
Video itu kemudian menjadi viral. Sudah hampir dilihat setengah juta orang. Dan tumpahan perasaan Sonita, yang mungkin juga mewakili jerit hati perempuan Afghanistan itu, didengar dunia.
“ Orangtuaku mencoba menjualku,” kata Sonita. “ Aku mencari cara untuk menyebarkan perasaanku, sehingga aku mulai ngerap untuk menyampaikan pengalaman menyakitkan menjadi perempuan.”
Setelah melihat video itu, ibu Sonita akhirnya setuju untuk tidak menjual anaknya untuk menjadi pengantin perempuan. Harapan untuk mendapat pendidikan semakin cerah saat salah satu SMA di Utah, Amerika Serikat, melihat video itu dan menawarinya beasiswa.
“ Ini saat pertamaku di sekolah betulan,” kata dia. “ Pertama kali ini sangat sulit, sebab aku tidak bisa berbahasa Inggris. Aku tahu dua kata: “ hi” an “ bye”. Tapi sekarang mendapat A, dan aku ingin bersekolah ke Harvard.”
Sonita benar-benar prihatin dengan ‘tradisi’ pernikahan anak di negaranya. Dia lebih beruntung dibanding teman-temannya. Dan juga puluhan ribu anak perempuan lain di Afghanistan. “ Teman-temanku, mereka menikah usia 15 tahun,” kata dia.
“ Saya melihat wajah mereka memar. Saya menyadari: ini adalah wajah asli pernikahan anak.”
Sekarang, Sonita mengabdikan hidupnya untuk bersuara, menentang pernikahan anak-anak. “ Pernikahan anak-anak tidak hanya terjadi di Afghanistan. Ini terjadi di dunia.”
“ Aku di sini untuk menyampaikan perasaan yang tidak bisa dibagi oleh gadis-gais itu,” tambah dia.
Menurut Sonita, harus dilakukan banyak pendekatan untuk menghentikan pernikahan anak-anak. Pertama, keluarga harus tahu nasib yang dialami putri-putri mereka jika menikah di usia anak-anak.
Ke dua, komunitas dan pemimpin agama harus mengubah tradisi. Terakhir, pemerintah harus mendukung program untuk menghapus pernikahan anak-anak.
Dan Sonita ingin menjadi pengacara untuk membantu membela hak-hak wanita korban pernikahan anak-anak. “ Aku ingin kembali ke negaraku untuk membantu gadis-gadis lain,” kata dia.
“ Kita harus mendukung gadis-gadis untuk melihat nasib mereka sendiri, untuk memiliki pandangan terhadap masa depam mereka sendiri,” pungkas Sonita. (Ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati