Si Begal Takutan Dihantui Arwah Korban yang Jasadnya Dicor

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 2 Maret 2018 15:09
Si Begal Takutan Dihantui Arwah Korban yang Jasadnya Dicor
Istri pelaku sempat mencurigai bau menyengat dari kamar mandi.

Dream - Pembunuhan keji yang terjadi di Desa Boja, Kendal, Jawa Tengah memunculkan fakta yang tak terduga. Tersangka pembegal, Didik mengakui kasus yang dibuatnya.

Ditangkap karena kasus begal, Didik ternyata juga menyimpan rahasia lain. Dia mengakui telah membunuh seorang perempuan dengan keji.

Didik mengakui pembunuhan itu karena selama berada di tahanan Mapolres Kendal karena kasus begal, Didik merasa setiap malam dia seperti dikejar-kejar arwah korban.

Dia menjadi ketakutan dan tidak ingin tidur sendiri sehingga dia harus tidur berdesakan dengan tahanan lain.

“ Saya takut tidur sendirian,” kata Didik.

 

1 dari 4 halaman

Polisi Memintanya Mengaji dan Berzikir

Polisi Memintanya Mengaji dan Berzikir © Dream

Kasatreskrim Polres Kendal AKP Aris Munandar mengatakan, pelaku memang mengaku ketakutan karena sering didatangi arwah korban.

Aris meminta kepada pelaku supaya mengaji dan zikir untuk mendoakan korban.

“ Tiap malam, dia mengaku ditemui arwah korban,“ ujar Aris.

Didik mengatakan membunuh perempuan itu karena sakit hati. Perempuan yang dibunuh itu bernama Fitri, selingkuhan didik.

 

2 dari 4 halaman

Dibunuh karena Sakit Hati

Dibunuh karena Sakit Hati © Dream

Didik mengatakan, Fitri membuatnya sakit hati karena ucapan yang dibuatnya.

“ Dia mengatakan, kalau saya hanya modal kelamin saja,” kata Didik.

Ucapan itu meluncur usai keduanya terlibat perzinahan. Istri Didik sempat menaruh curiga.

Tetapi, untuk menutupi perbuatannya, Didik mengecor jasad Fitri.

“ Saya bunuh dia hari Jumat (16 Februari 2018). Minggunya (18 Februari 2018), ketika istri saya pulang, sempat tanya kepada saya karena mencium bau tidak sedap. Waktu itu, saya jawab bau itu dari batang (bangkai) tikus,” kata Didik.

Aris mengatakan Didik diancam pasal berlapis dengan hukuman maksimal seumur hidup.

“ Pelaku memang residivis. Dia sudah pernah dua kali masuk penjara karena penggelapan dan pembegalan,” ucap Aris.

Sumber klik di sini

3 dari 4 halaman

Fakta Pembunuhan Wanita Cantik Metha Novita di Semarang

Fakta Pembunuhan Wanita Cantik Metha Novita di Semarang © Dream

Dream - Metha Novita Handayani, 38 tahun, ditemukan tewas dibunuh di rumahnya Jalan Bukit Delima 9 Nomof 17 RT 3 RW 8, Perumahan Permata Puri, Beringin, Ngaliyan, Semarang, Kamis kemarin.

Ibu tiga anak itu ditemukan pertama kali oleh salah seorang anggota keluarganya sekitar pukul 08.30 WIB. Korban tewas diduga karena luka tusuk yang ditemukan di perut bagian depan.

Berikut fakta-fakta pembunuhan Metha:

Sehari-harinya, Metha diketahui bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ia merupakan ibu dari tiga anak.

Anak pertamanya, laki-laki masih duduk di bangku SMP, anak keduanya perempuan kelas 5 SD, dan anak bungsunya laki-laki berusia 4 tahun.

Sebelumnya kejadian, ternyata tetangga korban mengaku melihat orang berbaju biru mengenakan helm hitam, mondar-mandir di depan rumah korban. Ia juga sempat mengidentifikasi motor milik terduga pelaku, yakni supra fit biru terparkir tak jauh di lokasi.

Suami Metha saat kejadian juga sedang tidak berada di rumah. Ia hanya bersama anak bungsunya. Sang suami diketahui sedang dinas di Jakarta, ia merupakan kepala cabang sebuah bank. Sedangkan dua anak Metha sudah berangkat ke sekolah.

Saat pelaku memasuki rumah Metha. Tak berselang lama, tetangga mendengar teriakan suara dari arah kediaman korban.

4 dari 4 halaman

Sosok Pria Mondar-mandir, Lalu Terdengar Teriakan

Sosok Pria Mondar-mandir, Lalu Terdengar Teriakan © Dream

Di dalam rumah korban, ia juga melihat ceceran darah di lantai. Namun, si tetangga yang terlanjur curiga akan gerak-gerik korban sebelumnya, menyempatkan diri untuk mengambil gambar motor milik terduga pelaku menggunakan ponselnya.

Tak lama berselang, jajaran petugas kepolisian sektoral Ngaliyan yang menerima laporan atas peristiwa tersebut mendatangi lokasi kejadian. Mereka langsung melakukan olah tempat kejadian perkara untuk keperluan penyelidikan.

Kapolsek Ngaliyan Kompol Donny Eko Listianto mengungkapkan, selain ditusuk pada perut, korban juga sempat dibekap oleh pelaku, sehingga tak terdengar suara maupun teriakan dari korban.

" Luka tusuk di korban itu masih kita dalami sebenarnya. Tapi sementara, Metha diduga merupakan korban dari aksi pembunuhan dan untuk motif serta hal lain yang ingin ditanyakan, lebih baik tunggu pengembangan lebih lanjut," ucap Kompol Donny.

Selanjutnya, korban sejak siang tadi sudah dibawa ke RSUP Kariadi Semarang untuk keperluan otopsi.

Selengkapnya klik di sini

Beri Komentar