Bergurau Tas Berat Isi Bom, 2 Jemaah Umrah Indonesia Ditahan

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 13 Januari 2017 18:02
Bergurau Tas Berat Isi Bom, 2 Jemaah Umrah Indonesia Ditahan
Mereka ditahan di penjara khusus perempuan karena bergurau secara tidak wajar

Dream - Hati-hatilah saat bergurau, apalagi jika dilakukan di negara lain. Nasihat ini sepertinya tepat untuk dua orang jemaah umrah Indonesia, UWD, 56 tahun, asal Jombang dan TKW, 50 tahun, asal Magetan, Jawa Timur.

Mereka tidak bisa pulang tepat waktu lantaran ditahan sementara oleh kepolisian di penjara khusus perempuan di Dahban, Jeddah, Arab Saudi

Insiden penahanan ini terjadi setelah kakak beradik itu bergurau membawa bom saat sudah berada di dalam pesawat Royal Brunei pada Selasa lalu sekitar pukul 18.30 waktu Saudi. Keduanya menjalankan umrah ditemani anak laki-lakinya UWD, LW 30 tahun

Awalnya, UWD dan TKW terlihat kesulitan membawa tas saat di dalam pesawat. Melihat hal itu, seorang pramugari menghampiri keduanya dan menawarkan bantuan mengangat barang.

" Berat banget, Bu. Koper ini apa isinya?" tanya pramugari dalam Bahasa Melayu.

" Dari Arab Saudi masa bawa bom. Ya, oleh-oleh lah, Bu," kata penumpang itu.

 

1 dari 2 halaman

Ulahnya Berakibat Fatal

Ulahnya Berakibat Fatal © Dream

Mendengar perkataan itu, pramugari tersebut bergegas menuju ke ruang pilot. Dia melaporkan ulah dua jemaah umrah tersebut ke pilot

Setengah jam kemudian, pramugari tersebut kembali bersama beberapa petugas keamanan serta manajemen Royal Brunei di Bandara Internasional King Abdul Aziz. Dua jemaah itu diminta turun pesawat dan diperiksa petugas keamanan.

Merasa tidak tega melihat ibu dan bibinya digiring petugas, LW meminta mengikuti keduanya. Sesaat kemudian, seluruh jemaah yang tergabung dalam satu rombongan dengan UWD dan TKW diminta turun dan harus menjalani screening ulang dan cek bagasi.

Alhasil, keberangkatan mereka harus ditunda. Pesawat yang mengangkut mereka baru dibolehkan terbang pada keesokan harinya.

 

2 dari 2 halaman

Bisa Bebas Setelah....

Bisa Bebas Setelah.... © Dream

Mendapat informasi dua jemaah umrah ditahan, Tim Pelayanan dan Perlindungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah segera mengirim staf Konsuler. Mereka ditugaskan menangani kasus ini hingga tuntas.

" Staf kami tadi telah menemui Wakapolres Bandara Jeddah, Mayor Qois Al Gamidi dan meyakinkan beliau bahwa perkataan kedua itu itu sama sekali tidak ada maksud ancaman, tapi gurauan semata," ujar Pelaksana Fungsi Konsuler-1 KJRI Jeddah, Dicky Yunus, dikutip dari kemlu.go.id, Jumat, 13 Januari 2017.

Atas insiden ini, Konsul Jenderal RI Jeddah M Hery Saripudin mengimbau masyarakat yang hendak bepergian menggunakan pesawat agar bisa menjaga sikap. Dia meminta masyarakat menjaga perkataan agar tidak memicu kepanikan.

" Janganlah bertingkah tidak semestinya saat berada dalam pesawat agar tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang lain. Hindari ucapan atau perkataan yang bisa menimbulkan kepanikan yang berpotensi mengancam keselamatan penerbangan," ujar Hery.

Selain itu, Hery juga menekankan pentingnya jemaah umrah memahami apa yang boleh dan tidak dilakukan jika berada di Arab Saudi. " Penting juga bagi para pengelola biro jasa perjalanan umroh memberikan penyuluhan secara memadahi kepada jemaahnya," ucap Hery.

Beri Komentar