Kasir Untuk Pijat Di Alexis (Foto: Dream.co.id/ Muhammad Ilman Nafi'an)
Dream - Sejumlah kalangan menganggap lantai 7 Hotel Alexis sebagai 'surga dunia' yang memberikan kenikmatan bagi para pengunjungnya. Untuk menikmatinya tentu tidak gratis. Ada harga yang harus dibayarkan.
Seorang staff Alexis yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, hanya untuk masuk ke lantai 7 saja pengunjung diharuskan membayar Rp150 ribu. Itupun belum bisa menikmati fasilitas lain.
" Kalau pijat (bayar jasa) Rp180 ribu," kata dia di Hotel Alexis, Jakarta Utara, Selasa 31 Oktober 2017.
Jika ingin menggunakan kamar sebagai tempat pijat, pengunjung juga dibebankan biaya sewa sebesar Rp400 ribu.
Bukan hanya itu, untuk minuman, Alexis mematok harga jauh dari harga normal yang ada di pasaran.
" Air mineral yang (di hotel lain) Rp7 ribu, di sini Rp40 ribu," ucap dia.
Terkait dengan adanya aturan kepada pengunjung harus menutup kamera handphonenya dengan stiker, itu sebagai bentuk menjaga kerahasiaan pengunjung yang lain.
" Tujuannya kami melindungi privasi ya. Tujuannya hanya itu, kami melindungi orang yang datang, tapi tak menutupi kegiatan," ucap dia.
Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memperpanjang izin usaha Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis terhitung sejak Jumat, 27 Oktober 2017. Griya Pijat Alexis dinyatakan manajemen Alexis telah tutup mulai Selasa, 31 Oktober 2017.
Sebelumnya, Legal and Corporate Affair Alexis Group, Lina Novita membantah tudingan negatif tentang bisnis yang dijalankan di Hotel Alexis maupun tempat pijatnya. " Perlu diketahui bahwasanya sampai dengan saat ini, di Hotel dan Griya pijat kami, tidak pernah ditemukan pelanggaran baik berupa peredaran narkoba maupun kasus asusila," kata Lina.
Lina juga berharap masyarakat tidak lagi menghakimi Alexis sebagai tempat usaha yang menjalankan kegiatan yang melanggar norma. " Kami meminta masyarakat maupun media berhenti menghakimi pihak kami secara sepihak," ujar Lina.
Label surga dunia pertama kali keluar dari pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Dia menganalogikan Hotel Alexis sebagai surga dunia karena kegiatan yang dijalankan di tempat tersebut.
" Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai 7," kata Ahok di Balai Kota, sekitar pertengahan Februari setahun yang lalu.
Dream - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan, pemerintah akan memfasilitasi pegawai Hotel Alexis. Dia bahkan mengusulkan agar mereka mengikuti pengajian.
“ Ya untuk yang berKTP DKI saya usulkan bisa ikut pengajian di Syarikat Islam,” ujar Sandiaga di Jakarta, sebagaimana dikutip Dream dari Merdeka.com, Selasa 31 Oktober 2017.
Tak bisa dipungkiri, berhentinya operasional Hotel Alexis berpotensi memunculkan pengangguran. Namun, Pemerintah DKI rupanya sudah menyiapkan rencana untuk menyalurkan mereka ke lapangan kerja baru.
Sandiaga Uno telah menyiapkan lapangan pekerjaan untuk para pegawai dengan mengikuti program One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (OK OCE) yang bergerak di usaha perhotelan.
“ Nanti tentunya dari Kadisnaker bisa mendata berapa teman-teman dari Alexis Group yang harus direlokasi pekerjaannya,” kata Sandiaga.
“ Dan juga yang bergerak di bidang restoran agar mereka bisa mendapatkan lapangan pekerjaan setelah proses perpanjangan usaha Alexis ini ditolak oleh Pemprov,” sambung dia.
Sementara itu, terkait usulan Sandiaga agar mantan pegawai Alexis mengikuti pengajian, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, mengaku siap menampung.
“ Itu benar, kami terima dengan baik dan kita akan lakukan pembinaan,” kata Hamdan.
Sebelumnya, Legal & Corporate Affair Alexis Group, Lina Novita mengatakan, Alexis total memiliki 1.000 pegawai. Dari jumlah tersebut, 600 orang merupakan pegawai tetap dan 400 lainnya pegawai lepas.
Dream – Alexis Group menyayangkan keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak memperpanjang izin usaha Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis. Padahal, perusahaan selama ini taat menyetor pajak yang nilainya tidak kecil.
“ Kami ingin menunjukkan dokumen lengkap. Tak ada asusila, narkoba. Kami taat hukum, pajak. Kami juga menyumbang pajak nyata di DKI Jakarta,” kata Legal and Corporate Affair Alexis Group, Lina Novita, di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2017.
Berapa angkanya? Lina mengungkapkan pajak tahunan yang dibayarkan Alexis mencapai puluhan miliar rupiah per tahun.
“ Kalau tidak salah, (besarnya) Rp30 miliar per tahun,” kata Lina yang mengaku cukup hafal dengan iuran yang biasa dibayar perusahaan.
Setoran pajak itu berasal dari pajak pariwisata yang dijalankan perusahaan di sektor hotel, restoran dan gerai pijat.
Sayangnya, Lina enggan mengungkapkan besar pendapatan yang diteima Alexis selama ini.
“ Omzetnya berapa, (itu) kalkulasi. Tak bisa saya jawab,” kata Lina.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati