BNPT: Teroris Kerap Gunakan Simbol Islam

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 10 Mei 2016 11:31
BNPT: Teroris Kerap Gunakan Simbol Islam
Pelaku teror bahkan tidak tahu sebenarnya seperti apa ajaran Islam. Di badan mereka kerap ditemukan gambar rajah atau tato.

Dream - Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia kerap mendapatkan stigma. Kondisi ini disebabkan ulah sebagian orang yang hanya menggunakan simbol-simbol Islam demi kepentingan tertentu.

Menurut Direktur Divisi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Polisi Hamidin, stigma itu muncul karena Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia.

" Terorisme bukan Islam dan Islam bukan teroris. Karena mayoritas agama di Indonesia adalah Islam, maka agama itulah yang dipakai," kata Hamidin dalam acara International Summit Of The Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin, 9 Mei 2016.

Hamidin mencontohkan kondisi itu saat menangkap buronan teroris Basri pada 2008. Kala itu, Hamidin yang bertugas di Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) sempat mengajak diskusi Basri.

Hasilnya mengejutkan. Basri tak banyak tahu mengenai Islam. " Dia bahkan tidak tahu menahu soal Islam," ucap dia.

Basri yang ditangkap di Poso kemudian didakwa oleh pengadilan Jakarta Pusat karena aksi teror. Tetapi, saat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan kelas II Ampana, Kabupaten Tojouana-Una, Sulawesi Tengah, Basri melarikan diri. Kini diketahui Basri bergabung dengan kelompok teroris Santoso.

Dalam kesempatan diskusi itu, Hamidin sempat bercerita mengenai rajah atau tato di tubuh Basri. Dia terheran-heran, bagaimana mungkin seorang yang mengaku Islam menggunakan rajah bergambar porno.

" Di badannya ada banyak tato. Bahkan gambarnya ada wanita telanjang," ucap dia.

Dia mengira, Basri tak ada bedanya dengan penjahat yang menggunakan simbol-simbol Islam. Tetapi, penggunaan simbol itu hanya sebatas simbolisasi semata.

" Dia juga tidak bisa jawab padahal yang ditanya simbol Islam," kata dia. (Ism) 

Beri Komentar