Kim Jong-un Dan Para Pejabat Militernya.
Dream - Jika kebanyakan kedutaan besar sibuk mempromosikan negara masing-masing untuk mempertebal cadangan devisa, lain halnya dengan Kedubes Korea Utara. Para diplomat Korut kerap 'berbisnis gelap' di negeri orang untuk bertahan hidup.
Cara ini mereka lakukan karena Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat menyerukan isolasi ekonomi bagi negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.
Laporan The New York Times menyebut, 40 Kedubes Korea Utara telah mengoperasikan kegiatan bisnis gelap untuk bertahan hidup. Bisnis itu dijalankan sangat rapi sehingga sulit dilacak.
Kedubes Korea Utara telah menghabiskan puluhan tahun menjalankan skema penggalangan dana tunai, hampir semuanya melanggar hukum internasional.

Diplomat dan bawahan Kedubes Korut kerap menjadi perantara senjata dan obat-obatan terlarang serta produk-produk kebutuhan sehari-hari seperti peralatan mesin dan daging sapi.
Mereka juga menyelundupkan minuman keras, rokok, mobil mewah yang bebas impor dan dapat menghasilkan untung.
" Ibu mertua saya adalah seorang duta besar," kata Marcus Noland, yang mempelajari Korea Utara dan Wakil Presiden Eksekutif Peterson Institute for International Economics.

" Dan dia mengatakan kepada saya bahwa di India, bertahun-tahun yang lalu, jika Anda ingin membeli daging sapi, Anda bisa mengetuk pintu belakang kedutaan Korea Utara di Delhi. Mereka mengelola rumah potong hewan di ruang bawah tanah," kata Noland melanjutkan.
© Dream
Selain menjual barang-barang ilegal, Korut dipercaya juga menyewakan pengawal pribadi bagi penguasa yang tak percaya dengan warga pribumi mereka, mengirimkan buruh ke seluruh dunia yang gajinya diambil negara, dan mengekspor rudal balistik ke negara-negara berkonflik semisal Suriah.
Diperkirakan, keuntungan Korea Utara saat menjalani bisnis 'bawah tanah' di tahun lalu mencapai US$6,5 miliar, setara Rp87,8 triliun.
Di Norwegia, Kedubes Korut diketahui berbisnis secara ilegal sejak 1976. Di tahun itu, polisi Norwegia menemukan setiap anggota Kedubes Korut berbisnis impor dan penjualan 10.000 botol alkohol dan 100.000 batang rokok.
Saat ini, sanksi telah diberikan untuk mengekang ambisi para pegawai Kedubes.
Di Polandia, 40 bisnis terdaftar di alamat Kedubes Korut di Warsawa. Beberapa bisnis yang terkuak antara lain perusahaan farmasi, biro iklan dan sebuah klub kapal pesiar.
Advertisement
FKSM 2025 Singgah di Cirebon, Hadirkan Seni Media Sampai Layar Tancap

5 Tempat Makan Pempek Legendaris di Palembang untuk Manjakan Lidah

Anti Mainstream, 7 Spot Wisata di Korea Utara yang Curi Perhatian

Perusahaan Ini Temukan Pil Panjang Umur hingga 150 Tahun

7 Wisata Pantai di Garut yang Sedang Jadi Incaran Pengunjung


Dorong Tata Kelola Transparan, Dibuat Portal Satu Data Jakarta

Libur Nataru 2026 Kian Dekat, KAI Buka Pemesanan Tiket Kereta Mulai H-45

10 Negara dengan Jam Kerja Terlama di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Azizah Salsha Kena Cancel Culture, Andre Rosiade: Dosanya Apa Sih?

FKSM 2025 Singgah di Cirebon, Hadirkan Seni Media Sampai Layar Tancap

5 Tempat Makan Pempek Legendaris di Palembang untuk Manjakan Lidah

Anti Mainstream, 7 Spot Wisata di Korea Utara yang Curi Perhatian