Gunung Anak Krakatau (Instagram)
Dream - Tubuh Gunung Anak Krakatau mengalami perubahan sangat ekstrem. Tinggi unung berapi aktif yang ada di perairan Selat Sunda ini kini cukup rendah dari permukaan laut.
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan pada 28 Desember 2018 pukul 14.18 WIB, tinggi gunung tersebut hanya sekitar 110 meter. Padahal, tinggi Gunung Anak Krakatau mencapai 338 meter sebelum erupsi besar pada Senin, 24 Desember 2018.
" Volume Anak Krakatau yang hilang diperkirakan sekitar antara 150-180 juta meter kubik. Sedangkan volume yang tersisa saat ini yaitu sekitar antara 40-70 juta meter kubik," demikian pernyataan PVMBG dikutip dari magma.vsi.esdm.go.id.
PVMBG memperkirakan penyebab hilangnya tubuh gunung tersebut adalah adanya proses rayapan gunungapi disertai laju erupsi tinggi sepanjang 24-27 Desember 2018.
Dengan ketinggian yang cukup dekat dengan permukaan laut, Gunung Anak Krakatau menyimpan potensi terjadinya letusan Surtseyan di permukaan laut. Surtseyan adalah letusan akibat magma keluar dari kawah dan bersentuhan dengan permukaan air laut.
" Meskipun bisa banyak menghasilkan abu, tapi tidak akan menjadi pemicu tsunami," demikian pernyataan PVMBG.
Meski demikian, potensi lontaran material lava pijar masih ada namun dengan volume yang tidak terlalu besar. Potensi timbulnya tsunami akibat ini dinilai relatif kecil, kecuali jika terjadi reaktivasi struktur sesar di Selat Sunda.
PVMBG pun menetapkan status Gunung Anak Krakatau menjadi Level III atau Siaga terhitung sejak 28 Desember 2018. Masyarakat tetap diimbau untuk tidak mendekat ke Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah.
Dream - Aktivitas Gunung Anak Krakatau pada pagi ini menunjukkan peningkatan. Masyarakat diminta bersiap jika terdapat instruksi untuk mengamankan diri dari dampak erupsi.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gede Suantika, mengatakan data visual dan instrumental menunjukkan adanya lontaran material pijar disertai guguran awan panas. Jauhnya sudah melebihi radius 2 Kilometer.
" Lontaran sudah melewati radius 2 kilometer, sudah melewati pantai dan juga awan panas, awan panas jatuh ke lereng masuk ke air laut," ujar Gede saat dihubungi Dream, Kamis 27 Desember 2018.
Gede menjelaskan apabila awan panas masuk ke laut dengan jumlah yang besar dapat mendorong air laut. Sehingga dapat muncul gelombang tinggi atau tsunami.
" Awan panas ke lereng masuk ke air laut dan mendorong air laut. Ombaknya bisa saja ombak tinggi atau tsunami lagi," ucap dia.
Untuk itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak mendekat ke Gunung Anak Krakatau dengan radius 5 kilometer.
Selain itu, masyarakat juga diimbau menyiapkan masker untuk mengantisipasi hujan abu. " Sampai pagi ini hujan abu masih terjadi," kata Gede.
Lebih lanjut, Gede juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai isu yang beredar seputar bencana.
Untuk mendapatkan informasi resmi mengenai kondisi Gunung Anak Krakatau, masyarakat dapat menghubungi langsung Kantor Pusat PVMBG di nomor 72722606 atau pos pengamatan Gunung Anak Krakatau di nomor 0254-651994
Dream - Kekhawatiran melanda para ilmuwan geologi menyusul aktivitas gunung berapi di Pulau La Palma, Kepulauan Canary.
Di pulau yang menjadi bagian dari Spanyol tersebut berdiri sebuah gunung berapi aktif bernama Cumbre Vieja, yang jika meletus bisa mengirimkan mega tsunami setinggi 100 meter.
Saat meletus, Cumbre Vieja akan mengirimkan miliaran batu ke Samudera Atlantik hingga menimbulkan tsunami yang maha dahsyat itu.
Terletak di pulau 80 mil dari Tenerife, pulau terbesar di Canary Islands, para ahli telah lama mengkhawatirkan letusan berikutnya dari Cumbre Vieja bisa menyebabkan gunung berapi itu runtuh.
Runtuhnya gunung berapi itu akan mengirimkan miliaran ton batuan ke laut di bawahnya. Bahkan mampu menciptakan tsunami setinggi 100 meter dengan kecepatan daya terjang setara pesawat jet, kira-kira 800 kilometer per jam.
Pada saat gunung itu runtuh, gelombang tsunami yang ditimbulkannya akan mencapai pantai timur Amerika dan bagian selatan Inggris. Tidak itu saja, pantai Amerika Selatan, Afrika Barat dan Eropa Barat juga akan mengalami nasib yang sama.
Gunung setinggi 2.000 meter itu terakhir kali meletus tahun 1949, dan hingga saat ini menunggu untuk meletus lagi kapan saja.
Dream - Profesor McGuire dari Benfield Grieg Hazard Research Centre mengatakan kepada BBC, " Akhirnya, seluruh gunung akan runtuh ke dalam laut, dan runtuhan itu akan menghancurkan margin Samudera Atlantik.
" Kita perlu berada di luar sana sekarang untuk melihat kapan kemungkinan letusan akan terjadi. Jika tidak, maka tidak akan ada waktu untuk mengevakuasi kota-kota besar yang dilalui tsunaminya."
Para ahli tidak bisa mengatakan dengan pasti kapan letusan berikutnya akan terjadi. Tapi banyak yang setuju bahwa letusan itu hampir pasti terjadi dalam beberapa ribu tahun ke depan.
Kekhawatiran tentang aktivitas vulkanik Kepulauan Canary dimulai ketika selama akhir pekan terakhir muncul gempa mini yang berpusat bawah Gunung Teide yang berada di Pulau Tenerife.
Aktivitas Gunung Teide yang merupakan gunung tertinggi ketiga di dunia itu memicu 500 gempa mini selama empat jam dalam beberapa pekan terakhir.
(Sumber: thesun.co.uk)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan