Singa Coba Terkam Bocah (The Telegraph)
Dream - Sebuah kejadian menegangkan terjadi di sebuah kebun binatang di wilayah Chiba, Jepang. Beberapa waktu lalu, seekor singa koleksi kebun binatang mencoba menerkam bocah yang berada di sekitar kandang, namun gagal.
Peristiwa itu terekam kamera, dan kemudian menyebar di dunia maya. Menjadi viral. Dalam video itu, terlihat singa itu turun dari kandang. Mendekam sebentar, mengamati bocah yang sedang berdiri membelakanginya.
Tak lama kemudian sang singa berdiri. Kemudian mengendap-endap dan berlari menuju ke bocah berbaju kuning tersebut. Saat sang anak melakukan gerakan, dengan sigap singa itu melompat dan menerkam.
Namun, brak....... ternyata terkaman singa itu tak sampai ke sasaran. Kucing raksasa itu menabrak kaca pembatas kandang. Ya, kandang itu rupanya berdinding kaca. Sang bocah berada di luar pembatas bening itu. Meski demikian bocah dua tahun itu terperanjat.
Penjaga kebun binatang mengatakan, singa seberat 185 kilogram itu selalu berbuat seperti itu saban melihat anak-anak.
" Singa adalah predator liar dan anak dalam video ini, terutama ketika berbalik kepada kucing besar, menjadi mangsa di mata hewan itu," ujar Adam M Roberts, CEO organisasi nir-laba Born Free USA, dikutip Dream dari The Telegraph, Senin 6 Juni 2016.
" Dinding kaca tetap menjaga singa di dalam kandang nya, pasti membuat frustasi naluri bawaannya. Tapi untungnya bagi keluarga, jika penghalang tidak cukup kuat bisa menjadi bencana," tambah dia.
Dream - Nasib tragis dialami oleh gorila di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat. Gorila itu mati ditembak setelah ada anak pengunjung kebun binatang yang jatuh ke kandangnya.
Dikutip Dream dari laman Metro.co.uk, Selasa 31 Mei 2016, saksi mata peristiwa itu mengatakan, sebelum ditembak mati, gorila berusia 17 tahun yang diberi nama Harambe itu mendekap bocah kecil itu.
Saksi itu menambahkan, sang gorila sebenarnya bersikap lembut. Harambe seolah melindungi bocah kecil itu dengan dekapannya.
Penembakan gorila ini mendapat sorotan dunia. Banyak yang berpendapat gorila dengan berat badan mencapai 181 kilogram itu bisa saja dilumpuhkan dengan cara dibius.
Meski demikian, banyak yang berpendapat penembakan itu sudah tepat dilakukan. Petugas kebun binatang tidak punya banyak pilihan selain membunuhnya.
“ Petugas harus membuat pilihan yang sulit dan mereka membuat pilihan tepat karena mereka menyelamatkan kehidupan anak kecil itu. Insiden itu bisa saja berakhir sangat buruk,” kata direktur kebun binatang, Thane Maynard.
“ Kita semua sedih bahwa kecelakaan tragis ini mengakibatkan kematian seekor binatang yang terancam punah. Ini adalah kerugian besar bagi keluarga kebun binatang dan populasi gorila di seluruh dunia,” tambah dia. (Ism)
Dream - Kisah penembakan gorila bernama Harambe di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat, berbuntut panjang. Setelah perdebatan perlu dan tidaknya penembakan itu, kini ibu dari bocah yang jatuh ke dalam kandang gorila itu dikecam di dunia maya.
Harambe ditembak petugas kebun binatang setelah bocah berusia 3 tahun, Isaiah Gregg, jatuh ke kandang gorila itu. Penembakan dilakukan dengan dalih menyelamatkan nyawa sang bocah, yang “ dikuasai” gorila.
Menurut laman The Sun, Rabu 1 Juni 2016, ribuan orang dari kelompok pecinta satwa mengecam Michelle (32), ibu dari bocah itu, bersama pasanganya, Deonne Dickerson (37). Michelle dituding sebagai biang keladi di balik keputusan kepala kebun binatang untuk menembak Harambe.
Kini, muncul petisi di change.org yang disebut “ Keadilan untuk Harambe”, yang sudah ditandatangani oleh lebih dari 280,000 orang. Petisi itu menyebut, Harambe mencoba melindungi Isaiyah, saat ditembak mati.
Salah satu peneken petisi itu menulis: “ Hal yang menyedihkan adalah #Harambe tampak seperti melindungi anak ini lebih dari orang tuanya. #CincinnatiZoo.”
“ Orangtua yang sangat malas tidak dapat menjaga anak lizr mereka dan binatang cantik yang terancam punah ditembak dan tewas karena ini? #Harambe #RIPHarambe,” demikian tulis pecinta satwa lainnya.
Petisi ini digalang setelah muncul bukti video yang menunjukkan gorila seberat 180 kilogram itu berdiri menjaga Isaiah di sudut parit. Video ini dianggap sebagai bukti –terutama bagi para pecinta binatang– bahwa gorila itu tidak membahayakan Isaiah.
Facebook, dia menyatakan aksinya saat liburan di Kebun Binatang Cincinnati Sabtu pekan lalu sebagai “ kecelakaan yang bisa terjadi”.
“ Saya ingin berterima kasih kepada semua orang untuk pemikiran dan doa mereka saat ini,” kata Michelle.
“ Hari yang dimulai dengan indah berubah menjadi sangat menakutkan,” tambah dia.
Michelle menujukan pesan ini kepada semua orang yang telah membaca kabar tentang anaknya yang jatuh ke kandang gorila di kebun binatang itu. “ Tuhan melindungi anak saya hingga petugas menyelamatkannya.”
Dia menambahkan, “ Anak saya aman dan bisa diselamatkan dengan gegar otak serta sedikit goresan.. tak ada tulang retak atau luka dalam.”
Dalam pesna itu, Michelle juga menanggapi penilaian yang menyebut dirinya kurang mengawasi anaknya saat ebrkunjung ke kebun binatang itu. “ Sebagian masyarakat kita cepat untuk menilai bagaimana orangtua bisa mengawasi anak mereka dan jika ada yang tahu saya terus mengawasi anak saya.”
“ Kecelakaan terjadi tapi saya bersyukur bahwa orang yang tepat berada di tempat yang tepat hari ini,” tambah dia.
Dream - Kebun Binatang Cincinnati terpaksa menembak mati Harambe, seekor Gorila, karena dikhawatirkan mengancam keselamatan seorang bocah bernama Isaiah Dickerson yang jatuh di kandangnya.
Namun dari rekaman video terbaru menunjukkan Harambe terlihat tidak membahayakan sama sekali. Malah gorila berusia 17 tahun itu berusaha melindungi Isaiah.
Dalam rekaman video, Harambe seperti melindungi bocah berusia tahun tahun yang jatuh ke dalam kandangnya.
Saksi mata yang melihat insiden pada hari Sabtu pekan lalu itu mengatakan gorila tersebut tidak memperlihatkan tingkah laku agresif terhadap Isaiah.
Harambe hanya duduk-duduk saja sambil mengamati situasi sementara Isaiah berada di belakangnya.
Namun teriakan para pengunjung lain yang histeris malah menciptakan situasi yang membuat Harambe panik. Sehingga Harambe menyeret Isaiah dengan cepat dan kasar di sepanjang saluran air buatan di kandangnya.
Harambe kemudian berhenti dan mencoba memeriksa kondisi Isaiah. Di saat inilah momen dramatis Harambe si Gorila sebenarnya hanya berusaha melindungi Isaiah.
Bocah tersebut terlihat tenang sambil menatap wajah gorila jantan berukuran raksasa di hadapannya.
Sementara Harambe, si gorila punggung perak, sesekali terlihat merangkul bocah tersebut. Bahkan di satu kesempatan, Harambe dan Isaiah seperti saling bergandengan tangan.
Dr Emily Bethell, dosen senior perilaku primata di Liverpool John Moores University, mengungkapkan bahwa Harambe menunjukkan bahasa tubuh yang tidak mengancam keselamatan anak tersebut.
" Dia terlihat protektif sekali terhadap anak itu. Tidak ada tanda-tanda gorila itu menjadi agresif dalam arti bahwa ia ingin menyakiti anak tersebut atau sesuatu seperti itu," kata Emily kepada Mirror Online.
Emily mengatakan kehadiran Isaiah dianggap sebagai sesuatu yang baru bagi Harambe.
" Gorila itu mungkin tidak pernah berada pada posisi sedekat itu dengan seorang anak manusia. Bagi gorila itu, anak tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda ancaman sehingga tidak perlu menyerangnya," jelas Emily.
Orang tua Isaiah, Deonne Dickerson dan Michelle Gregg, mendapat kecaman dari netizen di media sosial dan pegiat hak asasi hewan karena tidak memperhatikan anaknya dengan baik.
Mereka menyayangkan kematian Harambe yang sia-sia karena ulah orang tua Isaiah yang sembrono.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal