Atlet Difabel Ini Ngesot Setelah Tak Menemukan Kursi Rodanya (Foto: BBC/Twitter)
Dream - Atlet paraplegis, Justin Levene, menggugat otoritas Bandara Luton, London, Inggris, pesawat yang dia tumpangi lupa membawa kursi rodanya. Akibat kejadian itu, Justin berjalan ngesot melalui pintu keluar bandara.
Dikutip dari Fox35, Kamis 8 November 2018, peristiwa itu terjadi pada Agustus 2017. Sebenarnya, staf bandara telah menawari Justin layanan bantuan kursi roda melalui terminal kedatangan. Staf bandara juga menawarkan untuk membantu mendorong kursi roda Justin.
Tetapi, Justin menolak layanan itu. Menurut dia, kursi roda yang ditawarkan itu jenisnya standar. Selain itu, Justin merasa harga dirinya direndahkan jika menggunakan kursi roda yang standar tersebut.
" Saya telah bekerja sangat keras selama beberapa tahun untuk mencoba dan bertahan mandiri," kata Levene ke BBC. " Dan berada di salah satu kursi yang mereka tawarkan akan membuat saya merasa terhina dan terdegradasi."
Kursi roda Justin yang ditinggal oleh pesawat tersebut memang sudah dimodifikasi. Dengan kursi rodanya itu, Justin tak butuh pertolongan orang lain karena bisa mengoperasikannya sendiri.
@justin_levene treatment by @LDNLutonAirport completely demonstrates some airports total lack of knowledge on how to treat everyone fairly. #bbcnews @BBCNews pic.twitter.com/BO7NQRcTFk
— ManaboutLDN (@consumersupremo)November 2, 2018
Dikutip dari laman International Airport Review, pihak Bandara Luton menyebut, sejak kejadian itu Justin memang belum mengajukan gugatan. " Tuan Lavene belum mengajukan proses hukum terhadap Bandara Luton London."
Civil Aviation Authority (CAA) sebetulnya telah menyarankan penumpang berkebutuhan khusus untuk menggunakan peralatan sementara bandara.
" Jika peralatan [mobilitas] Anda rusak, bandara bertanggung jawab untuk menyediakan alternatif sementara sementara alat Anda diperbaiki atau diganti, tetapi ini tidak harus seperti untuk dasar seperti itu."
Dream - Foto seorang pria cacat yang menghadapi kesulitan ketika mengganti kartu debitnya di sebuah bank mengundang berbagai reaksi netizen di media sosial.
Melalui situs Facebook Malaysian Viral Story, beredar foto-foto yang menunjukkan seorang nasabah pria cacat terpaksa ikut antrean.
Tidak itu saja, pria itu kesulitan menggapai mesin pemindai untuk memberikan cap ibu jari ketika berada di counter bank yang tidak disebutkan lokasinya.

Pria itu terpaksa ikut antre. Dengan tidak ada tangan dan kaki, dia terpaksa berdingkit-dingkit untuk memberikan cap ibu jari dan kartu identitas.
Teller yang ada di counter ditegur seorang nasabah lainnya agar pria tersebut mendapat layanan sedikit khusus di meja tersendiri. Namun petugas di counter yang bernama Zuraida menjawab dengan sinis.
" Alah, biasa saja. Standar operasi. Kami tak ada meja rendah. Tak apalah, gitu saja sudah jadi," kata Zuraida.
Seorang netizen yang membagikan foto-foto tersebut kemudian menulis di Facebooknya, " Pria ini tidak ada tangan sampai siku dan kaki sampai lutut. Harap CIMB (Malaysia) memperbaiki pelayanan."
Rata-rata netizen meluapkan kemarahan dan kritik pedas terhadap insiden tersebut, dan mulai melemparkan komentar-komentar negatif terhadap pelayanan bank bersangkutan.
Namun, menurut CIMB Malaysia, mereka telah menerima laporan tentang insiden tersebut dan akan mengambil tindakan selanjutnya.
" Kami sudah menerima laporan tentang masalah ini dan akan melakukan tindakan yang diperlukan. Kami minta maaf atas segala ketidaknyamanan ini dan kami akan lebih peka lagi mengenai masalah-masalah seperti ini, terima kasih atas keprihatinannya," bunyi pernyataan CIMB Malaysia.(Sah)
(Sumber: mynewshub.cc)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
