Tergiur Janji Kerja, Si Wanita Diperkosa Selama 6 Bulan

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 4 April 2017 10:02
Tergiur Janji Kerja, Si Wanita Diperkosa Selama 6 Bulan
Surat-surat administrasi penting miliknya ditahan pelaku.

Dream - Nasib tragis dialami perempuan asal Uzbekistan saat berkunjung ke India. Tergiur iming-iming mendapat pekerjaan mapan, perempuan berusia 22 tahun itu malah jadi korban perkosaan.

Dari kasus tersebut, seorang warga Mehrauli, Distrik South West, Delhi diamankan kepolisian pada Minggu, 2 April 2017. Pelaku bernama Sonu alias Sumit itu diduga memperkosa korban selama hampir enam bulan.

Penangkapan Sonu berawal dari laporan korban ke polisi pada Jumat, 31 Maret.

Laman Hindustan Times melaporkan, korban mengatakan Sonu telah menipunya dengan menawarkan pekerjaan di India. Sonu menghubungi korban melalui Facebook dengan menyamar sebagai seorang eksekutif senior di sebuah perusahaan IT di Gurgaon.

Pria itu bahkan sempat menjemput korban di bandara. Sonu juga menawarkan sebuah tempat tinggal kepada korban selama di Mehrauli.

“ Sonu mengambil paspor dan uangnya. Dia mengklaim itu diperlukan sebagai jaminan. Dia kemudian tinggal dengan wanita itu dan memperkosanya selama hampir setengah tahun,” kata seorang perwira polisi.

Petualangan Sonu berakhir. Sonu ditangkap setelah catatan medis wanita itu menunjukkan dia telah menjadi korban pemerkosaan.

Setelah menangkap Sonu, polisi mengembangkan penyelidikan guna mencari tahu apakah pria tersebut bagian dari jaringan mafia perdagangan manusia.

Kasus ini merupakan kasus kekerasan seksual kedua pada warga negara Uzbekistan yang dilaporkan dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya, pada 15 Maret, seorang wanita Uzbekistan yang tinggal di Vasant Kunj menuduh pasangan dan empat temannya telah memperkosanya.

1 dari 3 halaman

Pengakuan Pilu Wanita yang Mengaku Diperkosa 43.000 Kali

Pengakuan Pilu Wanita yang Mengaku Diperkosa 43.000 Kali © Dream

Dream - Sebuah kisah pilu diungkapkan oleh korban perdagangan manusia, Karla Jacinto. Wanita 24 tahun ini mengaku telah diperkosa sebanyak 43.000 kali sejak usia 12 sampai umur 16 tahun.

Sebagaimana dikutip Dream dari laman Mirror.co.uk, Minggu 4 Desember 2016, perempuan asal Meksiko ini dipaksa melayani 30 lelaki saban hari.

Dia mengaku telah dipersiapkan oleh sindikat perdagangan manusia untuk menjadi budak seks sejak usia 12 tahun. Kala itu, dia hidup dalam keluarga yang berantakan.

Saat itu, Karla dibawa ke Guadalajara, salah satu kota terbesar di Meksiko. Di sana, dia dipaksa menjadi pelacur.

Dia kemudian diselamatkan pada tahun 2008, dalam sebuah operasi antiperdagangan manusia di Meksiko.

 

2 dari 3 halaman

Suara Karla

Suara Karla © Dream

Kini, usianya sudah 24. Setelah bertahun-tahun melakukan 'penyembuhan' dari trauma, dia kini datang untuk membantu wanita-wanita yang senasib dengannya.

Dia kini berkeliling dunia, memberi bantuan dan konseling kepada korban-korban perbudakan seksual.

Karla mengaku ingin membangun kesadaran terhadap krisis perdagangan manusia di Meksiko, yang diprediksi --menurut International Organisation for Migration-- menyebabkan 20.000 wanita sebagai korban setiap tahunnya.

Laman CNN melaporkan, Karla saat ini bukan hanya bisa bertahan hidup, namun juga bisa berkembang sebagai aktivis hak asasi manusia, yang berbicara menentang perbudakan modern.

 

3 dari 3 halaman

Disiksa, Ditertawakan

Disiksa, Ditertawakan © Dream

Saat ia menunjukkan foto-fotonya saat usia 12 tahun, Karla mengatakan, " Mereka memukuli saya dengan tongkat, mereka memukul saya dengan kabel, mereka memukul saya dengan rantai."

" Mereka memaksa saya menjadi pelacur pada usia 12."

" Ada orang-orang yang menertawakan saya karena saya menangis. Saya harus menutup mata saya jadi saya tidak akan melihat apa yang mereka lakukan kepada saya."

Karla mengklaim, beberapa penganiayanya adalah lelaki berseragam polisi dan pemuka masyarakat lainnya. " Saya pikir mereka yang menjijikkan," katanya.

" Mereka tahu bahwa kami berada di bawah umur -kami bahkan tidak berkembang. Kami memiliki wajah sedih."

" Saat ini orang mendengarkan saya," kata Karla.

Beri Komentar