Pro-kontra Usul Full Day School, Ini Konsep Mendiknas Baru

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 9 Agustus 2016 12:02
Pro-kontra Usul Full Day School, Ini Konsep Mendiknas Baru
Full Day School ini tak berarti peserta didik belajar seharian penuh di sekolah, tetapi....

Dream – Gagasan konsep sistem pendidikan “ Full Day School” (FDS) yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menuai pro dan kontra. Ada yang sepakat dengan konsep ini. Ada pula yang menolak karena menganggap konsep FDS mengekang anak.

Sebenarnya, bagaimana konsep FDS ini?

Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 9 Agustus 2016, Muhadjir mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah terpenuhinya kebutuhan siswa SD dan SMP akan pendidikan karakter dan pendidikan umum.

Dikatakan bahwa kebutuhan siswa SD terhadap pendidikan karakter sebesar 80 persen dan pendidikan umum 20 persen. Sementara kebutuhan SMP sebesar 60 persen ditujukan untuk pendidikan karakter dan 40 persen pendidkan umum.

“ Merujuk arahan Presiden Joko Widodo, kami akan memastikan bahwa memperkuat pendidikan karakter peserta didik menjadi rujukan dalam menentukan sistem belajar mengajar di sekolah,” kata Muhadjir di Jakarta.

Untuk memenuhi pendidikan karakter di sekolah, pihaknya akan mengkaji kemungkinan penerapan sistem belajar mengajar dengan konsep FDS.

“ Full Day School ini tidak berarti peserta didik belajar seharian penuh di sekolah, tetapi memastikan bahwa peserta didik dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Saat ini, sistem belajar tersebut masih dalam pengkajian lebih mendalam,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Muhadjir mengatakan pihaknya juga akan mengkaji masukan-masukan dari masyarakat, terutama soal kondisi sosial dan geografis mana saja yang memungkinkan konsep ini diterapkan. Misalnya, di tempat yang orang tuanya sibuk dan tak punya banyak waktu luang di rumah.

Belajar setengah hari, dilanjut dengan...

 

1 dari 2 halaman

Tak Langsung Pulang ke Rumah

Tak Langsung Pulang ke Rumah © Dream

Dream - Dia juga mengatakan sekolah juga berperan penting dalam konsep FDS ini. Dikatakan bahwa lingkungan sekolah harus memiliki suasana yang menyenangkan. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan pembelajaran formal sampai dengan setengah hari. Selanjutnya, bisa diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler.

“ Usai belajar setengah hari hendaknya para peserta didik tidak langsung  pulang kerumah, namun dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan, dan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka,” kata dia.

Dengan konsep ini. Muhadjir optimistis pengaruh-pengaruh negatif dari pergaulan terhadap anak bisa ditekan. “ Dengan demikian peserta didik dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kontra produktif, seperti penyalahguaan narkoba, tawuran, dan sebagainya,” kata dia.

Konsep FDS dinilai membantu orang tua.

2 dari 2 halaman

Orang Tua Bisa Merasa Aman

Orang Tua Bisa Merasa Aman © Dream

Dream - Tak hanya itu, penerapan konsep FDS juga bisa membantu orang tua dalam membimbing anak tanpa mengurangi hak buah hatinya itu. Orang tua bisa menjemput anak mereka di sekolah usai bekerja. Orang tua juga bisa merasa aman karena anak-anak mereka tetap berada di bawah bimbingan guru selama mereka ada di tempat kerja.

“ Hari Sabtu dapat menjadi waktu keluarga. Dengan begitu komunikasi antara orangtua dan anak tetap terjaga, dan ikatan emosional juga tetap terjaga,” kata dia. (Sah)

Beri Komentar