Dilarang Berhijab, Pramugari Menangis di Depan Ulama

Reporter : Eko Huda S
Senin, 4 Januari 2016 13:42
Dilarang Berhijab, Pramugari Menangis di Depan Ulama
Pramugari ini menganis saat mengadukan nasibnya yang dilarang berhijab dan diminta menghidangkan minuman beralkohol.

Dream - Maskapai Malaysia Airlines kembali mendapat sorotan. Bukan soal kecelakaan atau pula pesawat yang tersasar. Melainkan karena keluh-kesah seorang pramugarinya kepada seorang ulama asal Perlis, Datuk Dr Asri Zainul Abidin.

Melalui akun Facebook, Asri mengaku mendapat pengaduan dari pramugari saat terbang bersama Malaysia Airlines. “ Seorang pramugari datang mengadu dan menangis di hadapan saya mengenai nasibnya,” tulis Asri, dikutip Dream, Senin 4 Januari 2016.

Dalam percakapan itu, pramugari yang tak disebutkan namanya itu mengaku mengalami kendala dalam pekerjaannya. Yaitu harus bekerja dengan melanggar ajaran agama Islam. “ Jiwanya menderita karena terpaksa menghidangkan arak dan tidak boleh memakai kerudung.”

Asri mengaku tak kali ini saja mendapat pengaduan seperti itu. Sebagai seorang ulama, dia merasa sangat priharin.

“ Saya sangat simpati dan tersentuh. Lebih sedih lagi memikirkan MAS [Malaysia Airlines] merupakan sebuah maskapai penerbangan negara yang majoritas penduduknya muslim.”

Menurut Asri, sebagai maskapai milik pemerintah, Malaysia Aislines sedianya membolehkan pramugari itu untuk berhijab, sesuai dengan agamanya. Bahkan, tambah dia, Malaysia Airlines tak pantas menyajikan arak kepada penumpangnya.

“ Banyak penerbangan yang tidak menghidangkan arak, mengapa perlu kita menghidangkannya?!!” tambah Asri.

Tulisan yang diunggah Asri ini dengan cepat mendapat tanggapan dari masyarakat negeri jiran itu. Hingga kini, postingan itu sudah dibagikan 9.225 kali dan mendapat 42.714 tanda jempol.

Banyak yang menyayangkan kebijakan pelarangan hijab dan penyajian minuman beralkohol tersebut. Antara lain datang dari The National Union of Flight Attendants Malaysia (Nufam).  Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Malaysia Airlines. (Ism)

1 dari 4 halaman

Pakai Rok Panjang, Muslimah Perancis Dilarang Masuk Kelas

Pakai Rok Panjang, Muslimah Perancis Dilarang Masuk Kelas © Dream

Dream - Kasus gadis Muslim dilarang masuk kelas karena memakai rok hitam panjang menuai kecaman dari warga Perancis.

Gadis 15 tahun bernama Sarah itu ditolak masuk kelas sebanyak dua kali oleh kepala sekolah, karena memakai rok panjang berwarna hitam. Alasannya, busana itu dianggap tidak sesuai dengan prinsip sekularisme yang dianut Perancis.

Pihak sekolah mengatakan rok panjang, populer di kalangan wanita Muslim, menunjukkan afiliasi agama secara mencolok.

Pakaian seperti itu dilarang dipakai di sekolah-sekolah menurut undang-undang sekularitas yang ketat Perancis.

" Gadis itu bukan dilarang masuk kelas, ia diminta untuk pulang dan kembali dengan pakaian yang lebih netral. Namun tampaknya ayahnya tidak ingin dia kembali ke sekolah," kata Patrice Dutot, pejabat dinas pendidikan kota Charleville-Mezieres seperti dikutip Al Arabiya, Kamis 30 April 2015.

Dutot menambahkan para siswa Muslim selalu melepas hijab mereka, sebelum memasuki lingkungan sekolah, seperti yang ditetapkan oleh undang-undang.

Sesuai undang-undang yang diterbitkan pada 2004, warga Perancis dilarang memakai simbol-simbol keagamaan di sekolah-sekolah.

Simbol-simbol yang dimaksud termasuk hijab, kipaa atau peci Yahudi dan salib. Namun simbol-simbol agama yang 'tak terlalu mencolok' masih diperbolehkan.

Kepada harian lokal L'Ardennais, Sarah mengatakan bahwa rok yang dipakainya tidak ada yang istimewa. Rok itu biasa saja, tidak ada yang mencolok. Tidak ada simbol agama apapun di atasnya.

Kasus Sarah dengan hashtag #JePorteMaJupeCommeJeVeux ini menjadi trending topic di Twitter Perancis pada hari Selasa. Hashtag Sara itu jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berarti 'Aku memakai rok karena aku menyukainya'.

Namun dinas pendidikan setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa memakai rok semacam itu bisa menjadi pemicu 'provokasi'.

Menurut CCIF, pemantau Islamophobia, sekitar 130 siswa ditolak masuk kelas tahun lalu karena memakai pakaian yang dinilai terlalu mencolok secara keagamaan. (Ism)

2 dari 4 halaman

Di Kota Ini, Berjenggot dan Berhijab Dilarang Naik Bus

Di Kota Ini, Berjenggot dan Berhijab Dilarang Naik Bus © Dream

Dream - Sebuah kota di wilayah muslim Xinjiang, China telah melarang orang-orang berjenggot bepergian menggunakan bus umum. Larangan ini telah memicu kemarahan kelompok hak asasi luar negeri.

Pihak berwenang di kota Karamay, Xinjiang melarang orang memakai hijab, niqab, burqa atau pakaian dengan simbol-simbol Islam naik bus. Seperti dilansir Karamay Daily yang dikutipEmirates 247, Rabu 6 Agustus 2014.

Larangan itu berlaku juga kepada orang dengan 'jenggot panjang dan lebat', tulis surat kabar tersebut. Bagi yang tidak mematuhi larangan tersebut, mereka akan berurusan dengan polisi.

Xinjiang adalah daerah kaya sumber daya alam yang berbatasan dengan Asia Tengah. Xinjiang merupakan tanah air bagi sebagian besar minoritas Muslim Uighur. Tahun lalu, Muslim Uighur terlibat bentrokan dengan penduduk suku Han yang dibantu oleh pasukan keamanan. Kerusuhan itu telah menewaskan ratusan orang.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, pembatasan kebebasan beragama dan budaya di Uighur telah memicu ketegangan.

Media pemerintah China pada Minggu melaporkan bahwa hampir 100 orang, termasuk 59 'teroris' tewas dalam serangan di Xinjiang pekan lalu.

Laporan itu muncul beberapa hari setelah kepala masjid terbesar di China yang ditunjuk pemerintah tewas di wilayah Kashgar setelah memimpin salat subuh.

Pihak berwenang di Urumqi bulan lalu melarang penumpang bus membawa berbagai item, termasuk pemantik rokok dan yoghurt. (Ism)

3 dari 4 halaman

Aksi Memukau Atlet Berhijab di Asian Games 2014

Aksi Memukau Atlet Berhijab di Asian Games 2014 © Dream

Dream - Atlet-atlet berhijab tampil dengan penuh percaya diri saat berkompetisi di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Meski ada sedikit ganjalan saat tim basket putri Qatar harus kalah walk out alias WO karena dilarang berhijab di lapangan. 

Kendati begitu, aksi kehebatan atlet hijaber sukses menyedot perhatian khalayak banyak. Lihat galeri fotonya. FOTO: Aksi Memukau Atlet Berhijab di Asian Games

 

(Ism, Sumber: Merdeka.com) 

4 dari 4 halaman

Larang Wanita Berhijab Belanja, Zara Dikecam

Larang Wanita Berhijab Belanja, Zara Dikecam © Dream

Dream - Merek fesyen kenamaan asal Spanyol, Zara, banjir kecaman dari para netizen. Penyebabnya, petugas keamanan mereka melarang perempuan berhijab ke salah satu gerai mereka.

Insiden ini terjadi pada Selasa, 17 November 2015, di gerai Zara yang terletak di Plaisir, bagian barat Paris, Perancis. Saat dilarang masuk, perempuan berhijab itu bertanya mengapa tak diperbolehkan menginjakkan kaki ke gerai Zara.

Petugas keamanan itu menjawab, semua orang yang mengenakan penutup kepala seperti topi, peci, dan lain-lain termasuk hijab, tidak diperkenankan masuk ke dalam gerai.

" Jika sesuatu berubah, mereka akan mengubahnya tetapi saya tidak akan membolehkan," kata petugas keamanan itu.

Sang wanita tersebut sempat merekam insiden tersebut. Dia lalu mengunggah video itu ke media sosial di hari yang sama, dengan menyertakan tagar terrorist attack in Paris.

Seketika, video tersebut menjadi viral di media sosial. Para pengguna Twitter dan Facebookramai mengeluhkan sikap Zara. Mereka mengecam perlakuan itu.

" @ZARA harus malu dan mempertanggungjawabkan keterlaluan ini #islamophobia," tulis Pola Manzila Uddin, melalui akun @baroness_uddin.

" Sangat mengejutkan dan menjijikkan. Khususnya untuk merek sebesar Zara. Tidak akan pernah lagi berbelanja di sana. Tidak ada tempat untuk diskriminasi dan bias penuh kesalahan di dunia dan saya, salah satunya, tidak akan mendukungnya. Anda harus meminta maad kepada para muslim," tulis pemilik akun Facebook, Reem Odeh.

Lantaran menuai kecaman, pengelola Zara menyampaikan permintaan maaf. Mereka kemudian memecat petugas keamanan yang melarang masuk perempuan berhijab itu.

" Ini jenis tindakan tidak punya hati yang terjadi di Zara dan tidak pernah ada perintah untuk bertindak seperti ini," kata Kepala Gerai Zara Perancis, Jean-Jazques Salaun.

Sumber: nymag.com|complex.com|channelnewsasia.com

Beri Komentar