Dr Eva Sri Diana (Foto: YouTube)
Dream - Sebuah fakta mengejutkan diungkap oleh Ketua Dokter Indonesia Bersatu (DIB), Eva Sri Diana Chaniago. Menurut dia, banyak tenaga kesehatan yang resign alias mengundurkan diri di tengah kasus Covid-19 yang terus meningkat.
Selama ini, tenaga kesehatan memang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19. Mereka harus bertaruh nyawa karena punya potensi besar terpapar akibat intensitas interaksi dengan para pasien Covid-19.
Namun, dalam perbincangan virtual membahas tentang penanganan Covid-19 dan kondisi rumah sakit serta nakes yang dotayangkan TVOne, Eva menyebut banyak dokter yang mundur. Pengakuan itu juga disampaikan kepada Jubir Vaksina Covid-19 Kementeria Kesehetan, Dokter Siti Nadia Tarmizi, yang juga hadir dalam acara tersebut.
Dalam perbincangan keduanya, Eva awalnya mengatakan bahwa para nakes sudah tak lagi berdaya untuk menangani jumlah pasien Covid-19 yang semakin membengkak. Dia menyinggung soal upaya pemerintah yang hendak menambah rumah sakit darurat.
" Fakta di lapangan kami sangat-sangat kesulitan kalau boleh dibilang kritis ya Dok, ruangan isolasi bisa ditambah bergedung-gedung, tapi jumlah kita, nakes di lapangan, sangat kecil, Dok," ujar Eva.
Tak hanya itu, Eva juga menyebut bahwa para pasien yang datang ke fasilitas kesehatan seperti menyetor nyawa. Mereka datang dengan saturasi oksigen rendah dan dalam keadaan faskes penuh.
" Jumlah nakesnya terbatas, pasien datang dalam keadaan saturasi oksigen 50 persen ke bawah, pasien dayang dalam keadaan gawat karena kebanyakan sudah mengalami isoman di rumah. Datang sudah dalam keadaan berat, beda dengan dulu Dok, kalau sekarang mereka itu datang betul-betul kaya udah setor nyawa," jelasnya.
Eva menjabarkan betapa banyaknya nakes yang mengundurkan diri lantaran insentif mereka tertahan. Ia menyebut para nakes tak mempunyai gaji dan hanya bergantung pada insentif.
" Banyak nakes yang resign karena kemarin insentif mereka ditahan-tahan. Mungkin negara memang sulit tapi mereka juga sulit, mereka butuh hidup, mereka hanya mengandalkan insentif, tidak punya gaji, itu fakta di lapangan," ujar Eva.
Bukan hanya soal nakes, Eva menambahkan bahwa saat ini rumah sakit banyak yang mengalami kelangkaan obat-obatan. Bahka, banyak nakes yang kelimpungan saat menangani pasien Covid-19.
" Fakta di lapangan obat-obat tidak ada, obat-obat kurang semua, saya bingung pasien dirawat pun tidak ada obat-obatan," kata Eva.
Eva pun kembali menegaskan bahwa kondisi di lapangan sudah sangat buruk. Keadaan pandemi saat ini serba kekurangan, baik dalam obat maupun tenaga kesehatan.
" Kami bahkan obat tidak ada, kalaupun ada obat, tenaga medis tidak kuat untuk bagi-bagi obat pegang satu-satu orang, pasien kritis itu harusnya 4 perawat, ini 50 pasien perawatnya jumlahnya berapa. Itu fakta dok di lapangan, kami sangat kesulitan," tuturnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia