Dubes De Facto Arab Saudi Untuk Indonesia, Yahya Hassan Al-Qahtani Dan Ketum PBNU Said Aqil Siroj (Foto: Nu.or,id)
Dream - Duta besar de facto Arab Saudi untuk Indonesia, Yahya Hassan al-Qahtani mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis, 3 Januari 2018.
Dalam pertemuan dengan pengurus PBNU itu, Yahya berharap adanya ikatan yang erat antara Indonesia dan Arab Saudi. Dia mengatakan, dalam pandangan Saudi, Indonesia memiliki kekhasan pandangan.
" Pemerintah Saudi sangat mengharapkan hubungan yang kuat. Ada tali ikatan rohani spiritual antara Indonesia dan Arab yang di sana terdapat Haramain (Kota Suci Mekah dan Madinah)" kata Yahya, dikutip dari NU Online.
Selain membahas hubungan Indonesia dan Arab Saudi, Yahya juga menyelesaikan masalah cuitan Osamah Muhammad al-Suaibi yang menyinggung GP Anshor.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyambut baik kedatangan Yahya tersebut. Dia menyebut kunjungan itu sebagai langkah positif untuk memperbarui hubungan PBNU dan Arab Saudi.
" Masalah pembakaran bendera selesai. Sudah selesai," ujar Said.
Yahya secara definitif menjabat sebagai duta besar. Dilaporkan Liputan6.com, Yahya belum memberikan Credential Letters (Surat Kepercayaan) kepada Presiden Joko Widodo. Surat itu merupakan syarat de jure untuk menduduki jabatan duta besar. (Ism)
Dream - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memprotes cuitan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al-Suaib. PBNU menyebut, Osamah telah menyebarkan informasi keliru dan menyesatkan melalui akun Twitter pribadinya, @Os_alshuibi.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, menyebut, Osamah telah menyebar fitnah mengenai pelaku pembakaran bendera dengan sebutan jamaah almunharifah, atau organisasi yang sesat atau menyimpang. Padahal, oknum pembakar bendera telah menerima sanksi.
" Bahkan kami keluarga besar NU menyesalkan kejadian tersebut," ujar Said, dalam keterangan tertulisnya, Senin 3 Desember 2018.
Said mengatakan, PBNU mendesak pemerintah RI untuk menyampaikan nota ke pemerintah Arab Saudi. Dia meminta Osamah ditarik ke Saudi karena tindakannya yang gegabah dan mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia.
" Dalam pandangan kami Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya. Hal ini jelas mengganggu hubungan diplomatik RI-Saudi Arabia," kata dia.
Sekjen PBNU, Helmi Faisal Zaini, mengatakan, telah menghubungi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. " Pihak Menlu sudah memanggil langsung Osamah," ujar Helmy, dikutip dari NU Online.
Dalam cuitan yang sudah dihapus itu, Osamah menyebut aksi Reuni Alumni 212 sebagai bentuk protes terhadap pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh salah satu ormas menyimpang, sekitar sebulan yang lalu.
Osamah juga menyebut acara itu dihadiri Gubernur DKI, Anies Baswedan, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. " Peserta acara ini meluber sekitar Monas," tulis Osamah.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya