Unggahan Perempuan Berbuka Yang Memicu Perdebatan Diklarifikasi Akun Instagram National Geographic (Foto:Natgeo/Michael Brown)
Dream - Foto perempuan yang mengenakan burka dan menggandeng bocah Yahudi beredar di media sosial. Banyak yang menyebut perempuan dalam foto karya Michael Christopher Brown itu merupakan seorang muslimah.
Foto itu kemudian diunggah akun Instagram National Geographic @natgeo. Akun media sains itu menyertakan kutipan dari Michael.
Dalam keterangan yang dibuat itu, Michael menyebut perempuan itu merupakan anggota sekte Haredi. Sekte ini merupakan salah satu sekte kontroversial di lingkungan Yahudi.
Pengikut sekte ini disebut banyak tinggal di Beit Shemesh dan Yerusalem. Dikutip dari Efe, perempuan dari sekte ini diperkirakan berjumlah 300 orang.
Haredis mengklaim, perempuan yang berpakaian seperti ini akan mendapat keselamatan. Kelompok itu juga menyebut, sejarah 3.500 tahun lalu, para perempuan suci Yahudi selalu menutupi tubuh mereka.
Dari laman itu, kelompok ultra-ortodoks itu disebut mengikuti ajaran Rabbi Moses bin Maimon, yang dikenal sebagai Rambam. Tokoh ini, disebut sebagai salah satu tokoh penengah terbesar hukum Yahudi.
Pada abad ke-12, dia mengatakan perempuan Yahudi harus menutupi tubuh mereka saat keluar rumah untuk menjaga kesopanan.
Banyak rabi modern yang tak setuju dengan penafsiran Rambam. Para rabi modern menganggap cakupan tubuh untuk ditutupi kain itu terlalu ekstrim. (ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik