Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Grab Indonesia memutus kemitraan dengan pengemudi yang terlibat kasus pemerkosaan siswi SMK, DS, di Matraman, Jakarta Timur. Korban diperkosa saat minta diantar ke lokasi tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL).
" Kami telah memutus kemitraan dengan mitra pengemudi tersebut," kata Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar dalam keterangan tertulis kepada Dream, Kamis 7 September 2017.
Azwar mengatakan manajemen perusahaan transportasi berbasis aplikasi asal Malaysia itu menyesalkan tindakan driver yang bernama Choirullah.
" Manajemen Grab menyesali atas terjadinya insiden yang dilaporkan pada 6 September 2017, dimana salah satu mitra pengemudi Grabbike telah melakukan pelecehan seksual terhadap penumpang," ucap Azwar.
Azwar mengatakan Grab Indonesia akan memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh korban dan keluarganya. Azwar juga berjanji akan bekerja sama dengan polisi untuk menginvestigasi kasus tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, oknum pengemudi ojek online bernama Choirullah diduga memperkosa korban yang masih berusia 17 tahun, di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur Rabu, 6 September 2017. (ism)
Dream - Pelajar SMK berinisial DS, 17 tahun, menjadi korban pemerkosaan oleh Choirullah, seorang oknum pengemudi ojek online. Insiden terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu, 6 September 2017.
" Kejadiannya hari Rabu dan kami menerima laporan dari ayahnya Kamis jam 01.45 WIB," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Andry Wibowo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 7 September 2017.
Andry menjelaskan peristiwa itu bermula ketika DS hendak pergi ke tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Jakarta Pusat. DS lalu memesan ojek online.
Tapi, ponsel miliknya tiba-tiba bermasalah. Anehnya, ada seorang pengemudi ojek online yang datang untuk mengantarnya.
" Korban minta diantar, tapi malah dibawa ke rumah kontrakan teman pelaku," ucap dia.
Setelah sampai di rumah kontrakan, korban dibawa masuk. Di dalam rumah, korban dilecehkan dan diperkosa hingga kemaluannya berdarah.
" Setelah kejadian, korban baru diantarkan ke tempat PKL-nya," ujar dia.
Akibat perbuatannya, pelaku terancam Pasal 82 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (ism)
Dream - Choirullah, pemerkosa siswi SMK, DS, 17 tahun, di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, sempat jadi bulan-bulanan sesama pengemudi ojek online. Ini lantaran Choirullah dianggap mencemarkan nama baik perusahaan aplikasi ojek online yang dia tergabung di dalamnya.
" Dia pakai (jaket ojek online). Karena yang pukulin teman-teman ojek online yang merasa sudah dicemarkan nama baik," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Andry Wibowo saat dikonfirmasi, Kamis, 7 September 2017.
Saat ini, kondisi DS masih menjalani perawatan. Polisi belum bisa meminta keterangan DS atas peristiwa yang dia alami.
" Korban masih dalam perawatan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati," ucap dia.
Diberitakan Dream sebelumnya, DS diperkosa saat berangkat menuju ke tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Jakarta Pusat, Rabu, 6 September 2017. Saat itu, Choirullah membawa korban ke rumah kontrakan di Matraman dan memperkosa DS.(Sah)
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online