Tiga Penumpang KRL Bogor-Jakarta Positif Covid-19

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 4 Mei 2020 10:13
Tiga Penumpang KRL Bogor-Jakarta Positif Covid-19
"Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG (Orang tanpa Gejala), pembawa virus. PSBB bisa gagal".

Dream - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan terdapat temuan tiga penumpang KRL dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Data ini didapat dari hasil tes Swab yang dijalankan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar kepara 325 penumpang KRL di Stasiun Bogor pada 27 April 2020 lalu.

" 3 positif Covid-19 dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yang kami sampling dengan test swab PCR," ucap Ridwan di Twitter.

Ridwan mengatakan temuan tersebut menunjukkan potensi penularan Covid-19 di KRL sebagai transportasi umum. Sehingga, diperlukan tindak lanjut terkait temuan tersebut.

" Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG (Orang tanpa Gejala), pembawa virus. PSBB bisa gagal," jelas Ridwan.

Ridwan mengatakan telah melaporkan hal ini ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat dan Kementerian Perhubungan. Dia juga berharap PT KCI selaku pengelola KRL dapat menanggapi hal ini dengan serius.

" Sudah dilaporkan ke gugus tugas pusat dan Kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL," ucap Ridwan.

1 dari 5 halaman

Ridwan Kamil: Bogor Siap Produksi Masker 1 Juta per Hari

Dream - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong industri di Jawa Barat untuk memproduksi masker bedah sendiri. Upaya itu untuk menekan  melawan penimbun masker.

" Saya dan Bupati Bogor meminta produksi dinaikkan minimal 1 juta masker per hari di akhir bulan ini. Agar berlimpah melawan penimbun dan agar harga jadi murah. No mahal-mahal club," kata Emil, sapaannya, di Twitter, Kamis, 16 April 2020.

Emil menyebut, salah satu industri masker bedah di Bogor, PT Multi One Plus, juga menyanggupi membeli mesin baru untuk meningkatkan produksi.

" Alhamdulillah, Jawa Barat sebagai tuan rumah dari 60 % industri se-Indonesia, bisa dan mampu memproduksi masker bedah sendiri secara masif. Ini industri masker bedah kualitas ekspor standar WHO berlokasi di Kabupaten Bogor," tulis dia.


Rencananya, kata dia, jika kebutuhan masker di Bogor dan Jawa Barat mencukupi, produk akan dikirim ke provinsi-provinsi lain. " Baru setelah itu baru boleh ekspor menolong negara lain," ucap dia.

Dilaporkan Merdeka.com,  terdapat sembilan pabrik yang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD), masker medis maupun baju hazmat.

Pabrik yang dikunjunginya ini, kata Emil, mampu memproduksi 250 ribu masker medis setiap hari, meski telah habis dipesan oleh instansi pemerintahan.

" Janjinya, akhir April mereka mau menambah kapasitas produksi hingga 1 juta buah per hari. Mungkin 2 juta. Jadi jangan khawatir, kebutuhan masker kita akan terpenuhi," kata dia.

Emil menegaskan, dalam dua hingga empat bulan ke depan, kebutuhan APD maupun masker di Jawa Barat dan Indonesia akan tercukupi. Para produsen pun dilarang untuk melakukan ekspor lebih dahulu.

2 dari 5 halaman

Izin Dipermudah, Jokowi: APD Produksi Dalam Negeri Jangan Diekspor

Dream - Presiden Joko Widodo meminta produksi Alat Pelindung Diri atau APD diatur dengan baik. Kebutuhan dalam negeri tetap harus menjadi prioritas.

" Jangan sampai semuanya diekspor, kita malah enggak dapat," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan produksi APD harus benar-benar diatur. Baik untuk APD lengkap hingga masker. " Kita bisa produksi banyak, agar ini diatur," kata Jokowi.

Dalam rapat terbatas hari ini, Jokowi mengatakan sudah ada 213 negara yang terkena imbas virus corona dan berebut alat-alat medis.

Dia mendorong kemampuan produksi alat kesehatan di dalam negeri, terutama di tengah pandemi Covid-19.

" Baik itu yang berkaitan dengan industri bahan baku, obat, farmasi, yang berkaitan dengan APD, yang berkaitan dengan industri masker atau yang berkaitan dengn industri ventilator," kata dia.

 

3 dari 5 halaman

Permudah Perizinan

Selanjutnya, Jokowi meminta semua kementerian dan lembaga mempermudah proses perizinan produksi dan distribusi alat kesehatan di dalam negeri. Utamanya berkaitan dengan pengadaan bahan baku.

" Ketersediaan bahan baku, tadi saya senang beberapa bahan baku tadi bisa dipenuhi di dalam negeri, ini bagus. Tetapi untuk yang masih berkaitan dengan impor bahan baku betul-betul, terutama ini di bea cukai," kata dia.

Jokowi pun meminta Kementerian Perdagangan untuk memberikan relaksasi pengadaan bahan baku alat kesehatan dari luar negeri.

" Sehingga proses perizinan yang cepat dan terintegrasi betul-betul ada dan membantu mereka," ucap Jokowi.

Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham

4 dari 5 halaman

Jokowi Minta Pejabat Transparans Soal Corona

Dream - Presiden Joko Widodo meminta para menteri dan pejabat negara memberikan informasi secara detail mengenai penanganan virus corona yang telah dijalankan sejauh ini. Terlebih, berita-berita yang baik harus terus disampaikan.

" Jangan sampai banyak berita yang baik tidak disampaikan, sehingga rasa optimis masyarakat menjadi cenderung masuk ke hal-hal yang tidak positif," ujar Jokowi.

Dia juga meminta para pejabat membangun komunikasi efektif. Caranya dengan memberikan penjelasan secara transparan. " Ini harus dilakukan dengan detail dan baik," kata dia.

Sebelumnya, Jokowi juga meminta data dan informasi terkait virus corona bisa terintegrasi di seluruh kementerian. Sehingga data sebaran Covid-19, baik positif hingga sembuh dapat terdata dengan baik.

" Sekali lagi data terpadu ini menyangkut PDP, ODP, yang positif, kemudian yang sembuh, yang meninggal, jumlah yang sudah di- PCR berapa, ada semuanya dan terbuka hasilnya," kata dia.

Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham

5 dari 5 halaman

Jokowi: Pastikan Tak Terjadi Kelangkaan Pangan

Dream - Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri dan seluruh kepala daerah memastikan kecukupan pasokan bahan pangan. Dalam masa pandemi virus corona ini, potensi terjadinya kelangkaan bahan pangan cukup besar.

" (Kepala daerah) membuat perkiraan-perkiraan ke depan sehingga kita bisa memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pokok dan harga yang masih terjangkau," ujar Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas melalui video conference, Senin 13 April 2020.

Jokowi mengatakan, Food and Agriculture Organization (FAO) telah memberikan peringatan mengenai dampak krisis akibat Covid-19 terhadap pasokan bahan pangan.

Sehingga, presiden bernama lengkap Joko Widodo itu meminta kepala daerah memantau panen raya April-Mei maupun Agustus-September supaya distribusi pangan tidak terganggu.

" Mungkin panen yang ini (April-Mei) baik, tapi panen pada penanaman yang ke bulan Agustus-September nanti betul-betul dilihat secara detil sehingga tidak mengganggu produksi, rantai pasok, maupun distribusi dari bahan-bahan pangan yang ada," kata Jokowi.

Beri Komentar