Hasil Voting, Sistem Pemilihan Rais Aam NU Dilakukan Terbuka

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 5 Agustus 2015 12:00
Hasil Voting, Sistem Pemilihan Rais Aam NU Dilakukan Terbuka
Muktamirin yang hadir sepakat menggunakan sistem Ahlul Halli wal Adqi

Dream - Arena Muktamar Nahdatul Ulama (NU) yang sempat mengalami kendala dan ricuh mengenai sistem model pemilihan Rais Aam, akhirnya dapat terselesaikan. Dengan menggunakan voting, muktamirin yang hadir akhirnya sepakat menggunakan sistem Ahlul Halli wal Adqi (AHWA) atau musyarawarah untuk mufakat yang sempat diprotes.

Dari hasil voting yang dilakukan, sejumlah 252 orang setuju menggunakan sistem AHWA, tidak setuju 232 orang, dan abstain 9 suara. Voting sendiri dilakukan secara terbuka sehingga seluruh peserta untuk mengetahui pilihan dari masing-masing cabang dan wilayah. Cara ini dilakukan karena ada beberapa Pengurus Wakil Nahdatul Ulama (PWNU) yang dominan setuju AHWA tetapi ada juga yang setuju sistem pemilihan langsung.

PWNU Papua, menurut pantauan muktamarnu.com, misalnya, meminta menggunakan sistem noken. Sistem pemilihan khas masyarakat Papua tersebut menempatkan persetujuan seluruh cabang dengan diwakilkan oleh pengurus wilayah.

Akhirnya 30 suara dari PWNU Papua setuju menggunakan sistem AHWA. NU Wilayah Yogyakarta secara kompak juga setuju dengan AHWA sementara PWNU Jatim suaranya terbagi antara AHWA dan pemilihan langsung. Wilayah dan Cabang di Sulawesi Selatan didominasi oleh mereka yang berkeinginan dengan sistem pemilihan langsung.

Hasil keputusan tersebut akan telah diplenokan pada Selasa, 4 Agustus 2015. Sembilan orang yang nantinya terpilih menjadi anggota AHWA akan menentukan siapa Rais Aam yang akan memimpin PBNU periode 2015-2020.

Beri Komentar