(Foto: Wikimedia)
Dream - Awal tahun ini, sekelompok ilmuwan mengklaim telah menemukan benua ke delapan. Letaknya di barat daya Samudera Pasifik, tepatnya di sebelah timur Benua Australia, atau jauh di sebelah tenggara Indonesia.
Para ilmuwan menyebut benua baru yang mereka temukan itu dengan nama Zealandia. Sejauh ini, tidak banyak yang kita ketahui tentang Zealandia. Namun saat musim panas di belahan Bumi utara, para ilmuwan mengumpulkan sampel dari benua yang tersembunyi itu selama dua bulan.
Tim yang terdiri dari 32 ilmuwan dari International Ocean Discovery Program sebelumnya menjelajahi wilayah Zealandia untuk mengumpulkan sampel tersebut.
Temuan mereka ternyata sangat mengejutkan. Para ilmuwan akhirnya bisa mengetahui sedikit tentang Zealandia, mulai dari kehidupan purba hingga perubahan iklim.
Ternyata, puluhan juta tahun yang lalu, sebuah daratan yang sekarang disebut dengan Zealandia sebagian besar terendam di bawah Samudra Pasifik.
Temuan itu didapat dengan mengebor ke dasar laut sekitar 1.219 meter di bawah permukaan. Mereka berhasil mengumpulkan 2.438 meter inti sedimen yang akan memberi kita sekilas tentang proses geologi yang telah terjadi selama 70 juta tahun terakhir.
" Inti sedimen bertindak seperti mesin waktu yang memungkinkan kita untuk melangkah lebih jauh dan lebih jauh ke masa lalu," tulis Stephen Pekar, salah satu ilmuwan yang mengambil bagian dalam penelitian.
Stephen menambahkan, hal pertama yang mereka lihat adalah longsoran bawah laut kuno. Setelah itu bukti batuan yang dibentuk dari api.
" Kita bisa membayangkan di suatu tempat di dekat Zealandia, tampak gunung-gunung yang mengeluarkan batu-batu berapi dan asap yang mengepul tebal," kata Stephen.
Diperkirakan bahwa Zealandia terputus dari Australia antara 60 dan 85 juta tahun yang lalu, dan membentuk Selandia Baru beserta pulau-pulau lain di atasnya. Namun, masih muncul perdebatan mengenai apakah Zealandia dapat diklasifikasikan sebagai benua.
Pada bulan Februari 2017, ahli geologi Northwestern University, Michael Scotese, mengatakan kepada National Geographic bahwa meski bentuknya daratan yang luas, tapi Zealandia bukan benua.
Dia membandingkan status Zealandia dengan hubungan antara Amerika Utara dan Greenland, serta Afrika dan Madagaskar.
Dalam inti sedimen, tim ilmuwan juga menemukan catatan kehidupan di wilayah tersebut berjuta tahun yang lampau.
Ada lebih dari 8.000 fosil ditemukan di dalam inti sedimen. Hal ini memberi tim kesempatan untuk mempelajari ratusan spesies yang berbeda yang pernah hidup di Zealandia di masa lampau.
Dengan mengetahui berbagai spesies di masa lampau, tim ilmuwan bisa membuat prediksi tentang kondisi iklim saat itu.
" Temuan berupa cangkang mikroskopis dari organisme yang hidup di perairan dangkal dan hangat, spora dan serbuk sari dari tanaman darat, mengungkapkan bahwa kondisi geografis dan iklim Zealandia sangat berbeda di masa lalu," tambah Gerald Dickens, pemimpin penelitian.
Berdasarkan sisa-sisa fosil yang telah ditemukan, diperkirakan hewan darat pernah berkeliaran di Zealandia. Wilayah ini kemungkinan berfungsi sebagai jembatan yang bisa digunakan untuk menyeberang antar benua, menurut sebuah laporan dari The Guardian.
Diharapkan bahwa temuan ekspedisi ini akan membantu kita memahami dengan lebih baik bagaimana kehidupan disebarkan melalui Samudra Pasifik.
Temuan ini juga bisa menawarkan perspektif baru mengenai perdebatan apakah Zealandia pantas disebut sebagai benua atau tidak.
Untuk mengungkap lebih banyak tentang Zealandia, sebuah kapal yang dilengkapi dengan peralatan pengeboran telah disiapkan.
Kapal itu akan mengunjungi daerah-daerah yang dekat dengan Selandia Baru, Australia, dan Antartika pada tahun 2018.
(Sumber: sciencealert.com)
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal