Ini yang Dilakukan Jessica di Ruang Tahanan

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 5 Februari 2016 17:01
Ini yang Dilakukan Jessica di Ruang Tahanan
Sudah empat hari aia mendekam di tahanan.

Dream - Empat hari menjadi tahanan di ruang tahanan Polda Metro Jaya, Jessica Kumala belum sempat berkenalan dengan teman-teman sesama tahanan.

Sebab, Jessica menjadi tahanan yang punya jadwal untuk diperiksa tim penyidik Polda Metro Jaya.

Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Barnabas mengatakan, Jessica belum sempat berkenalan dengan tahanan lain karena padatnya jadwal pemeriksaan di ruang penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Direskrimum Polda Metro Jaya.

" Dia itu sering dibawa penyidik," ujar Barnabas, Jumat 5 Februari 2016.

Pemeriksaan pada Jessica membutuhkan waktu berjam-jam. Tak jarang, pemeriksaan berlangsung hingga tengah malam.

" Biasanya Jessica mulai dibawa keluar dari tahanan di siang hari dan menghabiskan waktu hingga sore hari di ruang penyidik. Makanya dia jarang makan siang di tahanan," ujar Barnabas.

Usai diperiksa, Jessica dikembalikan ke sel pada malam hari harinya. Dia kembali ke ruang tahanan saat penghuni sel sudah terlelap.

" Faktor itu yang membuat Jessica belum bersosialisasi dengan sesama tahanan. Apalagi Jessica menempati selnya sendirian," jelasnya.

Jika tak diperiksa penyidik, Jessica menghabiskan waktu dengan menyibukkan dirinya sendiri. Menurut Barnabas, Jessica kerap sesekali menghabiskan waktu dengan membaca buku.

" Paling dia itu tidur atau baca buku saja di selnya. Hanya menghabiskan waktu saja," ujar Barnabas. (Ism)

1 dari 5 halaman

Pengacara Jessica Ternyata Tersangka

Pengacara Jessica Ternyata Tersangka © Dream

Dream - Yudi Wibowo, pengacara Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus kematian Mirna Salihin, tercatat sebagai jadi status tersangka di Polrestabes Surabaya. Yudi menjadi tersangka dalam kasus pencemaran nama baik pada 2013 silam‎.

Yudi membenarkan informasi itu. Tetapi, soal status penyidikannya, Yudi mengaku, masih mengambang.

" Itu kasus sudah lama, 3 tahun lalu. Saya juga tidak tahu kelanjutannya bagaimana. Saya saat itu sedang membela seorang siswa yang dipukuli gurunya sampai babak belur kepala dan hidungnya," kata Yudi, Kamis, 4 Februari 2016.

Menurut Yudi, ketika itu dia sedang membela seorang murid sorang siswa SMP GIKI berinisial FA. Yudi mengatakan kala itu FA dianiaya oleh seorang guru yang bernama Saul Krisdiono.

Saat kasus itu bergulir, Yudi mengaku, mengadukan Saul Krisdiono karena menganiaya murid tersebut ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Kementerian Kebudayaan ‎dan Pendidikan.

Tetapi, dalam aduan itu Saul melaporkan balik Yudi ke Polrestabes Surabaya dalam pencemaran nama baik.

‎Alhasil, laporan itu berbuntut pada penetapan tersangka Yudi. Saat ditetapkan sebagai tersangka, Yudi menggugat hal itu dengan mengajukan praperadilan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Pada 10 Oktober 2015, gugatan praperadilan itu berlangsung. Tapi ditolak majelis hakin Pengadilan Negeri Surabaya.

Meski ditolak, Yudi menyebut, majelis hakim menggarisbawahi hasil praperadilan. Dia mengatakan, hasil praperadilan itu menyatakan jika advokat atau pengacara tidak boleh dituntut saat membela seorang klien.

" Intinya hakim mengatakan, advokat itu tidak bisa digugat perdata maupun pidana. Baca undang-undang! Pasal 16 Nomor 18 Tahun 2003, advokat tidak bisa dipolisikan selama dalam rangka membela klien di persidangan," kata dia menegaskan.

Yudi menjelaskan, Saul yang memperkarakan kasus itu sudah dijatuhi hukuman oleh pengadilan, kurungan penjara selama 3 bulan serta denda Rp 40 juta.

Yudi siap bila ada yang memperkarakan kasus itu kembali ke ranah hukum. " Tanya sama yang ngasih info ini. Saya siap di penjara bila terbukti bersalah," ujarnya. (Ism) 

2 dari 5 halaman

Firasat Buruk Mirna Sebelum Meninggal

Firasat Buruk Mirna Sebelum Meninggal © Dream

Dream - Dharmawan Salihin menceritakan perilaku putrinya sebelum meninggal dunia usai meminum kopi Vietnam bersama Jessica dan Hani di Kafe Olivier, Jakarta pada 6 Januari 2016.

Cerita itu ia dapatkan dari Arief, suami Mirna. Menantunya itu ikut mengantar Mirna bertemu dengan Jessica dan Hani.

" Saya tanya ke mantu saya. Arief kamu anterin Mirna ke sana (tempat ngopi), yang aneh apa saat itu?" tanya Dharmawan dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam lalu.

Kepada Arief, Mirna mengaku perasaannya tak nyaman, sebelum bertemu Jessica. Dia dan sang suami saat itu tak langsung ke kafe tempat pertemuan, melainkan menunggu Hani, teman Mirna dan Jessica.

" Gue agak enggak enak nih, ketemu dia (Jessica). Nunggu Hani dulu deh," kata Dharmawan menirukan Mirna seperti dituturkan Arief.

Mirna kemudian mengajak Arief berbelanja di mal tempat Kafe Olivier, sambil menunggu kedatangan Hani. " Itu waktunya sekitar 48 menit. Baru setelah itu Mirna dan Hani masuk ke kafe bertemu Jessica."

Saat itu Mirna sudah tidak bersama suaminya. Arief meninggalkan Mirna dan Hani karena harus kembali ke tempat kerja dan merasa pertemuan itu hanya urusan wanita.

3 dari 5 halaman

Bisikan Terakhir Sang Ayah untuk Mirna

Bisikan Terakhir Sang Ayah untuk Mirna © Dream

Dream - Dharmawan Salihin, Ayah Wayah Mirna Salihin sempat menolak autopsi terhadap putrinya itu. Namun, setelah menyadari ada ketidakwajaran dalam kematian Mirna, keluarga merelakan.

" Awalnya saya dan keluarga tidak mau (jasad Mirna) diacak-acak, kasarnya begitu. Polisi juga bilang kalau tidak diautopsi, tidak ada crime, selesai. Akhirnya ya kita relakan," kata Dharmawan bercerita di acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa kemarin.

Setelah itu diambillah sampel dari jasad Mirna. Dharmawan sempat masuk sejenak mengikuti prosesnya.

" Pas dibuka petinya semua masih tampak bagus. Muka Mirna lebih putih," ujarnya.

Saat itu, Dharmawan sempat meminta izin untuk mencium dan membisikan sebuah pesan ke Mirna.

" Saya bisikin, Mir ini untuk kepentingan kamu, autopsi ya. Papa minta maaf. Jadi relain saja, nanti terungkap siapa yang melakukan ini pada kamu," kata Dharmawan

Begitu autopsi selesai dilakukan, Dharmawan mendapat laporan kematian Mirna tidak wajar. Diracun.

4 dari 5 halaman

Minta Dicium Mirna, Ini Penjelasan Jessica

Minta Dicium Mirna, Ini Penjelasan Jessica © Dream

Dream - Jessica Kumala Wongso lewat kuasa hukumnya membantah pernah mengirimkan pesan mesra lewat WhatsApp ke Wayan Mirna Salihin.

" Tidak benar itu. Tak ada yang pernah mengajak itu (ciuman-red)," kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo, Kamis 4 Februari 2016.

Yudi juga mengatakan dia tidak paham dengan maksud dari ayah Mirna, Dharmawan menginformasikan kabar itu.

Bahkan dia mempertanyakan klaim Dharmawan yang mempunyai bukti transkrip rekaman perbincangan melalui Whatsapp itu.

" Tanya itu ke polisi saja," ucap dia.

Sebelumnya, Dharmawan mengungkap pesan mengejutkan dari Jessica untuk anaknya, Mirna. Pesan itu ditemukan dalam messenger WhatsApp di ponsel putrinya.

Hal itu terungkap dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam 2 Februari 2016. Bermula saat advokat Hotman Paris Hutapea melontarkan pertanyaan kepada Darmawan.

" Apakah ada pesan seolah-olah Jessica marah saat ditinggal Mirna menikah," tanya Hotman di acara yang sama.

Mulanya, Darmawan agak ragu menyampaikan ini di media karena terkait materi penyidikan. Tapi akhirnya, Darmawan menjawab pertanyaan advokat nyentrik itu.

" Mau dong dicium sama loe, udah lama," Darmawan mengutip pesan Jessica di ponsel putrinya. " Yang saya lihat seperti itu," tegas Darmawan membacakan pesan 'mesra' itu.

Darmawan mengaku, masih ada lagi beberapa pesan dari Jessica ke putrinya, namun itu akan dibuka di pengadilan.

5 dari 5 halaman

Rekaman CCTV Ditunjukkan, Ini Gerak-gerik Jessica

Rekaman CCTV Ditunjukkan, Ini Gerak-gerik Jessica © Dream

Dream - Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, langsung diperiksa penyidik Polda Metro Jaya setelah ditangkap di Hotel Neo, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Sabtu 30 Januari 2016. Dalam pemeriksaan itu, penyidik menunjukkan rekaman CCTV yang diambil dari kedai Olivier, tempat Mirna minum kopi yang mengandung sianida.

Dan Jessica terlihat dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan oleh penyidik dalam pemeriksaan tersebut. " Saya lihat, ada gerakan dia (Jessica) memindahkan gelas," kata Edy Hasibuan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Edy hadir di ruang penyidikan Jessica untuk mengawasi proses pemeriksaan tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro. Dia menambahkan, dalam rekaman itu, Jessica tampak menutupi kopi Vietnam yang dipesan dengan tas miliknya. " Kopi dipindahkan ke tempatnya yang ditutupi bag‎," kata dia.

Tetapi, kata dia, dalam rekaman kamera keamanan tersebut tidak terlihat Jessica memasukkan sesuatu ke dalam gelas kopi Vietnam yang diminum Mirna itu. " Lokasi (Jessica) sangat jauh dari dari CCTV," terang Edy.

Meski begitu, dia menganggap rekaman kamera keamanan tersebut dapat menjadi petunjuk kuat bahwa Jessica mengatur letak minuman yang dipesannta. Jessica, tambah Edy, sempat tertangkap menolehkan kepala ke kanan dan kiri.

Edy menduga gerakan itu menunjukkan Jessica sedang mengawasi lingkungan di sekitarnya. " Bagaimana wajahnya (Jessica) terus memandang ke sana ke mari‎," ujar dia.

Pada 6 Januari lalu, Mirna memang bertemu dengan Jessica dan Hani. Mereka berkumpul di kedai Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Jessica memesan kopi yang diminum Mirna sebelum tewas. Setelah diperiksa di laboratorium, kopi itu ternyata mengandung sianida.

Terkait rekaman ini, tak ada penyidik yang bersedia memberikan keterangan. Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, juga tak mau menyampaikan materi pemeriksaan terhadap Jessica.

Sementara itu, pengacara Jessica, Yudi Wibowo, mengatakan, polisi tak punya cukup bukti untuk menetapkan kliennya sebagai tersangka kasus pembunuhan Mirna. Sehingga dia keberatan dengan keputusan polisi. " Buktinya nggak kuat kok main tangkap, ini kan negara hukum," kata Yudi ketika dihubungi.

Yudi akan segera ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Jessica. " Senin (1 Februari 2016) besok saya bicarakan soal ini. Klien saya nggak punya senjata, bukan teroris juga kok bisa ditangkap seperti ini ya," tutur Yudi yang mengaku heran dengan penangkapan Jessica.

Beri Komentar