Jejak Gurita Bisnis Donald Trump di Bogor dan Papua

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 14 Januari 2017 11:03
Jejak Gurita Bisnis Donald Trump di Bogor dan Papua
Trump punya proyek properti mewah di Bogor dan Bali. Dia ternyata juga punya pengaruh di Freeport, meski tidak langsung.

Dream - Bisnis Donald Trump menggurita di penjuru Bumi. Tak hanya di Amerika Serikat, usaha pria yang baru saja memenangkan pemilihan presiden Uncle Sam itu juga tersebar di 25 negara. Semua digerakkan oleh The Trump Organization.

Jaringan bisnis itulah yang dikhawatirkan –terutama pendukung Partai Demokrat– menimbulkan konflik kepentingan setelah jago Partai Republik ini dilantik sebagai presiden. Sebagian kalangan khawatir Trump menggunakan pengaruh politik guna melancarkan masa depan usahanya.

Bisnis Trump banyak ditopang sektor properti fasilitas olahraga. Namun tidak hanya itu, Trump menjual reputasinya kepada sejumlah pengusaha properti di dunia.

Tentu, saat resmi bertugas sebagai presiden nanti, Trump harus menghentikan aktivitasnya di dunia bisnis. Sementara, agar bisnisnya tidak berhenti, maka dia diwajibkan menyerahkan pengelolaan bisnis pada badan disebut Blind Trust.

" Blind Trust inilah yang akan memegang uang dan aset Trump selama menjabat sebagai presiden dan Trump tidak memiliki suara atas uang dan aset tersebut," ujar analis risiko Stephanie Hare, dikutip dari BBC, Sabtu 14 Januari 2017.

Tetapi, belakangan Trump menunjuk anaknya untuk mengendalikan kerajaan bisnis selama dia menjabat presiden. Artinya –sebagaimana pendapat sebagian kalangan di Amerika, kerajaan bisnis itu tidak sepenuhnya dijalankan secara independen dan tetap mengandung potensi konflik kepentingan bagi Trump.

Gurita bisnis Trump ada di banyak negara, termasuk Indonesia. Trump telah menandatangani kesepakatan pembangunan properti mewah 'bintang enam' yang akan berlokasi di Bogor dan Bali.

Untuk proyek ini, Trump telah menjalin kerjasama dengan pengusaha Hary Tanoesoedibjo pada 2015. Meski proyek ini belum juga dimulai, The Trump Organization menguatkan komitmen melanjutkan kerjasama tersebut.

Trump bahkan dikabarkan telah mendirikan dua perusahaan untuk pelaksanaan proyek tersebut. Terkait hal ini, Hary Tanoe, sebagaimana dikutip New York Times, meyakinkan, 'tidak akan ada konflik kepentingan.'

 

1 dari 3 halaman

Tambang di Indonesia

Tambang di Indonesia © Dream

Laporan BBC itu juga menyebut bahwa Trump punya pengaruh dengan sektor tambang Indonesia, meski tidak langsung. Pemegang saham utama perusahaan tambang emas dan tembaga Freeport, Carl Ichan, ternyata adalah salah satu penasihat Trump.

Sementara, hingga saat ini Freeport tengah berusaha keras memengaruhi pemerintah agar izin operasinya di Papua dapat diperpanjang.

Indonesia hanya satu dari sekian banyak negara yang menjadi simpanan investasi Trump. Sementara di negara-negara lain, bisnis Trump terdengar cukup 'mengejutkan'.

Namun demikian, ada yang lebih mengerikan. Saat menjabat nanti, tentu Trump akan mendapatkan fasilitas pesawat kepresidenan Air Force One dan pelbagai kendaraan udara milik Angkatan Udara AS. Namun jika tidak berkenan, Trump bisa saja terbang dengan pesawat buatan perusahaannya, TAG Air.

Bahkan, Secret Service harus mengeluarkan anggaran lebih untuk menyewa ruangan di Trump Tower. Ruangan itu akan digunakan sebagai markas komando Secret Service saat Trump sedang punya agenda di The Trump Organization.

2 dari 3 halaman

Yang Terjadi Saat Pria Muslim Duduk di Samping Putra Trump

Yang Terjadi Saat Pria Muslim Duduk di Samping Putra Trump © Dream

Dream - Mayoritas penduduk di dunia kurang senang dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Karakter Donald Trump dianggap seperti Adolf Hitler zaman modern karena sikap rasis yang ditunjukkannya, terutama terhadap orang Islam. Bahkan saat kampanye Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial, mlarang Muslim masuk ke Amerika Serikat.

Ada juga kabar bahwa warga Muslim Amerika harus mengenakan ID atau tanda pengenal seperti yang dialami orang-orang Yahudi ketika diperlakukan oleh Nazi di Perang Dunia II.

Tapi baru-baru ini seorang komedian Muslim dari Arab Saudi 'ditakdirkan' untuk duduk di sebelah salah satu putra Trump, Eric Trump, ketika melakukan perjalanan ke Skotlandia.

Mereka kemudian asyik mengobrol dan dari percakapan itu, ini yang dapat disimpulkan oleh komedian bernama Mo Amer itu tentang Eric Trump.

3 dari 3 halaman

Mengejutkan, Ternyata...

Mengejutkan, Ternyata... © Dream

" Hi guys, sekarang saya dalam perjalanan ke Skotlandia untuk jalan-jalan di UK dan saya 'terpilih' untuk duduk di sebelah Eric Trump. Berita baik, para Muslim yang memiliki kewarganegaraan Amerika tidak diwajibkan memakai ID. Itu yang dibilang oleh Eric Trump. Saya tanya soal tersebut lebih dalam saat perjalanan ke Glasgow, Skotlandia. Kadang-kadang Tuhan kirim Anda bahan untuk dipikirkan. #Merica #UKTour #HumanAppeal #ThisisNotAnEndorsement # Trump2016ComedyTour," tulis Amer di akun Twitter miliknya.

Kepada Buzzfeed, Amer mengatakan, ia mempertanyakan tentang pemakaian tanda pengenal bagi warga Muslim di AS kepada Eric. Masalah tersebut sempat dilontarkan kubu Donald Trump saat menggelar kampanye pemilihan presiden di beberapa negara bagian.

Tidak hanya untuk kaum Muslim, pemakaian tanda pengenal itu kabarnya juga akan diberlakukan terhadap pendatang di AS.

Mendapat pertanyaan tentang rencana ayahnya yang kontroversial itu, Eric berkata, " Ayolah, Anda tak boleh percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh media. Apakah Anda percaya kami akan melakukan itu (memakaikan tanda pengenal bagi umat Islam)?"

" Kami tidak mungkin membuat kartu tanda pengenal khusus untuk Muslim. Anda tahu kami tidak akan berbuat hal-hal semacam itu," tambahnya.

(Sumber: Ohbulan.com)

Beri Komentar