Jokowi: Indonesia Mengutuk Kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 10 Mei 2021 19:01
Jokowi: Indonesia Mengutuk Kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa
Indonesia akan selalu berdiri dengan rakyat Palestina.

Dream - Presiden Joko Widodo mengutuk aksi kekerasan yang dilancarkan polisi Israel menyasar jemaah Muslim di Masjidil Aqsa. Jokowi juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak merespons aksi tersebut.

" Indonesia mengutuk tindakan tersebut (kekerasan Israel) dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel," ujar Jokowi di akun Twitter.

Jokowi menegaskan Indonesia akan terus berdiri bersama rakyat Palestina. Dukungan Indonesia tidak akan pernah berkurang pada Palestina.

" Indonesia akan terus berdiri bersama rakyat Palestina," kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyatakan upaya Israel menguasai Yerusalem Timur juga tidak dapat diabaikan. Israel telah melakukan pengusiran terhadap warga Palestina.

" Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan," tulis Jokowi.

1 dari 4 halaman

Sekjen PBB Desak Israel Hentikan Kekerasan di Masjidil Aqsa

Dream - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Gutteres, mendesak Israel untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina yang tengah beribadah di Masjidil Aqsa. Ribuan umat Islam menjadi korban penyerangan polisi dan militer Israel ketika mereka sedang ibadah malam Ramadan untuk menyambut Lailatul Qadar.

Bentrok antara warga Palestina dengan pasukan keamanan Israel terjadi saat Senin dini hari di Yerusalem Timur setelah sebelumnya terjadi di Masjidil Aqsa. Bentrokan berlangsung jelang parade yang digelar kelompok nasionalis melewati Kota Tua Jerusalem untuk memperkuat klaim Israel atas sengketa wilayah tersebut.

" Sekretaris Jenderal mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas berlanjutnya kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki, serta kemungkinan penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

Dia mendesak Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran. Guterres mendesak agar status quo di tempat-tempat suci itu ditegakkan dan dihormati, kata Dujarric.

Bentrokan tengah malam meningkatkan kemungkinan bentrokan lebih lanjut pada Senin selama perayaan tahunan Hari Yerusalem. Polisi Israel mengizinkan pawai pada hari Minggu, meskipun kerusuhan di Situs Suci meningkat dalam beberapa hari terakhir.

 

2 dari 4 halaman

Klaim PM Israel

Berbicara pada pertemuan Kabinet khusus menjelang Hari Yerusalem, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Israel tidak akan membiarkan ekstremis bertingkah.

" Israel tidak akan membiarkan ekstremis manapun mengguncang ketenangan di Yerusalem. Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban dengan tegas dan bertanggung jawab," kata Netanyahu.

" Kami akan terus mempertahankan kebebasan beribadah untuk semua agama, tapi kami tidak akan membiarkan gangguan kekerasan," lanjut dia.

 

3 dari 4 halaman

Puluhan Orang Terluka

Dalam beberapa hari terakhir, puluhan warga Palestina terluka dalam bentrokan di dekat kompleks Masjidil Aqsa di Kota Tua. Situs tersebut, yang diklaim oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci Mulia, dianggap sebagai situs tersuci dalam Yudaisme dan yang tersuci ketiga dalam Islam.

Masjidil Aqsa menjadi tempat yang mudah terbakar akibat kekerasan serius di masa lalu.

Israel merebut Yerusalem timur, bersama dengan Tepi Barat dan Jalur Gaza, dalam perang 1967. Palestina mencari ketiga wilayah tersebut untuk sebuah negara masa depan, dengan Yerusalem timur sebagai ibu kota mereka.

 

4 dari 4 halaman

Upaya Pengusiran Warga Palestina

Kekerasan bersamaan dengan penggusuran yang direncanakan di Yerusalem Timur, telah menarik kecaman dari sekutu Arab Israel dan menuai ekspresi keprihatinan dari Amerika Serikat, Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam bentrokan Minggu malam, pengunjuk rasa Palestina meneriaki polisi dan melempari mereka dengan batu dan botol. Sementara polisi menembakkan granat kejut dan meriam air untuk membubarkan massa.

Petugas medis Palestina mengatakan setidaknya 14 pengunjuk rasa terluka.

Bentrokan itu kurang intens dibandingkan dua malam sebelumnya. Polisi mengatakan lebih dari 20 petugas polisi terluka dalam beberapa hari terakhir.

Sumber: Arab News

Beri Komentar